Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2023

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

Spotlight Effect : Seakan-akan Diperhatikan Oleh Banyak Mata, Padahal Mah… Belum Tentu!

Pernahkan Puan berada di suatu tempat keramaian seperti foodcourt dan hendak memesan makanan namun, secara tidak sengaja Puan menyenggol gelas di sekitar Puan dan gelas tersebut pecah. Lalu ketika sibuk membersihkan gelas tersebut, Puan Bisa merasa bahwa sorotan orang-orang di sekitar memperhatikan Puan secara seksama dan seketika Puan Bisa mendadak kaku akibat perasaan tersebut. Pernah mengalami hal tersebut? Jika pernah, hal tersebut dinamakan spotlight effect atau efek sorotan. Spotlight effect merupakan suatu fenomena dimana Puan Bisa berpikir bahwa semua orang memperhatikan Puan. Fenomena ini telah dikenal dalam ilmu psikologi sejak tahun 2000, persisnya ketika Thomas Gilovich, Victoria Husted Medvec, dan Kenneth Savitsky meluncurkan studi dengan judul “The Spotlight Effect in Social Judgment: An Egocentric Bias in Estimates of The Salience of One’s Own Actions and Appearance” Seorang dosen psikologi di University of California, Berkeley, Amerika Serikat bernama Rodolfo Mendoza...

Society’s Standards, Haruskah Kita Sempurna?

“Society’s Standards”. Pernahkah Puan mendengar istilah ini? Gampangnya, society’s standards adalah suatu standar yang dijadikan acuan seseorang dalam melakukan sesuatu. Society’s standards biasanya memegang prinsip kesempurnaan. Oleh karena itu, sebagian besar dari Puan Bisa pasti pernah merasakan tekanan dari society‘s standards . Tekanan yang kita rasakan akibat society‘s standards sudah sering kita rasakan bahkan sebelum kita mengenal kata “sempurna”. Banyak dari Puan pasti pernah didorong untuk menjadi seseorang yang bukan diri kita hanya untuk bisa beradaptasi dalam society . Society menginginkan kita untuk menjadi sempurna. Puan harus menjadi pintar, lucu, cantik, berbakat, dan masih banyak lagi terkadang hanya untuk bisa diterima di suatu lingkungan. Puan percayalah, bertahan di lingkungan seperti itu sangatlah tidak sehat. Banyak orang melakukan hal yang tidak mereka ingin lakukan agar bisa diterima dalam sebuah society . Seperti mengubah opini, gaya rambut, fitur wajah, dan...