Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2024

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

Hoarding Disorder: Kolektor Goes Wrong?

Image By The Washington Post Pernahkan Puan melihat kamar seseorang yang disekitarnya terdapat tumpukan barang atau pakaian yang sangat banyak? Apa yang terlintas di benak Puan ketika melihat kondisi tersebut? Tak jauh dari kata “malas” atau “kotor” bukan?   Namun, tahukah kamu jika hal tersebut merupakan salah satu bentuk gangguan kejiwaan?  Hoarding disorder merupakan perilaku yang gemar menimbun barang-barang yang tidak terpakai karena pelaku menganggap bahwa barang-barang tersebut dianggap akan berguna di kemudian hari, bersejarah, dan memiliki nilai sentimental.   Berbeda dengan kolektor barang yang mampu menata dan menjaga barang-barang koleksinya dengan telaten, penderita  hoarding disorder   yang disebut pula dengan   hoarder , menyimpan barang-barangnya secara sembarangan dan tidak terawat. Barang yang “dikoleksi”  hoarder  pun pada umumnya tidak memiliki nilai atau kegunaan , sehingga timbunan barang hanya akan membuat ruang menjadi ter...

Growth Mindset vs Fixed Mindset: Pilihan Pola Pikir yang Menentukan Masa Depan

Image by  Source of Insight Manusia pada dasarnya diciptakan berbeda beda ya, Puan, begitu juga dengan mindset yang dibangun oleh diri kita sendiri. Menurut Carol Dweck psikologi dari Stanford University mindset terbagi menjadi dua yaitu fixed mindset dan growth mindset . Apa itu fixed mindset ? Fixed mindset merupakan pola pikir yang percaya bahwa suatu kecerdasan ataupun bakat dalam individu yang sifatnya tidak akan pernah berubah. Orang yang mempunyai fixed mindset cenderung mudah menyerah, tidak mau ambil resiko atas tantangan dalam hidup serta mudah merasa terancam atas keberhasilan orang lain. Lalu, apa itu growth mindset ? Growth mindset merupakan pola pikir yang ingin selalu berkembang dan percaya bahwa sebuah kesuksesan bisa didapatkan dengan kerja keras. Dengan kata lain seorang yang mempunyai growth mindset akan selalu tampil berani serta mencoba hal-hal baru. Perbedaan kedua mindset ini apasih? Fixed mindset Menghindari tantangan karena takut dengan kegagalan te...

Tujuan Hidup Tak Harus Sama, Ini Penyemangat Buat Kamu!

  Sumber : cakapcakap.com Pernah nggak Puan mempertanyakan tujuan hidup Puan yang sebenarnya? atau Puan merasa bahwa Puan tidak memiliki tujuan hidup, merasa bahwa tidak seperti orang lain yang hidupnya memiliki tujuan yang jelas. Setiap orang di dunia ini pasti mempunyai keinginan, impian, dan tujuan dalam hidup yang ingin mereka wujudkan. Tujuan hidup bisa dibilang adalah panduan kita untuk menjalani kehidupan. Seperti yang kita ketahui, di dunia ini ada banyak kehidupan jadi tentu saja tiap orang dengan kehidupannya masing-masing memiliki tujuan hidup yang berbeda. Jadi memiliki tujuan hidup yang berbeda merupakan hal yang wajar karena kita pasti mempunyai prioritas masing-masing. Ibaratnya begini Puan, ketika kita berada di suatu tempat tentunya kita tidak akan melihat ke arah yang sama. Namun, seringkali orang merasa rendah dengan jalan hidupnya, merasa tidak punya tujuan. Padahal setiap orang mempunya tujuan dan proses hidup yang berbeda-beda. Berikut adalah penyemangat buat ...

Yuk, Kenali 5 Tanda Compulsive Buying!

Source: AI Care Siapa di sini yang gemar membeli barang-barang baik melalui online store atau offline store ? Pernah gak sih, Puan tergiur sama diskon di event-event  tertenstu seperti 9.9, Harbolnas, atau event  lainnya? Belanja memang menyenangkan apalagi jika ada diskon, bisa menjadi salah satu cara untuk menghemat pengeluaran. Namun, alih-alih menghemat uang gak jarang beberapa orang malah menjadi kalap dan malah berakhir menjadi boros! Sesekali memang gak apa-apa ya, Puan! Akan tetapi, jika polanya berulang terus menerus dan menjadi sebuah adiksi, hal tersebut bisa jadi salah satu tanda penyakit mental, loh! Hal ini disebut pula sebagai Compulsive Buying Disorder  (CBD). Apa sih Compulsive Buying Disorder Itu? Compulsive Buying Disorder atau CBD ini merupakan perilaku berbelanja yang tidak normal. Di mana perilaku tersebut dilakukan secara berulang, tidak terkontrol, serta memiliki dorongan kuat untuk berbelanja. Korban biasanya menganggap hal tersebut sebagai cara u...