Image by: LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali? “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin. Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...
Image By The Washington Post Pernahkan Puan melihat kamar seseorang yang disekitarnya terdapat tumpukan barang atau pakaian yang sangat banyak? Apa yang terlintas di benak Puan ketika melihat kondisi tersebut? Tak jauh dari kata “malas” atau “kotor” bukan? Namun, tahukah kamu jika hal tersebut merupakan salah satu bentuk gangguan kejiwaan? Hoarding disorder merupakan perilaku yang gemar menimbun barang-barang yang tidak terpakai karena pelaku menganggap bahwa barang-barang tersebut dianggap akan berguna di kemudian hari, bersejarah, dan memiliki nilai sentimental. Berbeda dengan kolektor barang yang mampu menata dan menjaga barang-barang koleksinya dengan telaten, penderita hoarding disorder yang disebut pula dengan hoarder , menyimpan barang-barangnya secara sembarangan dan tidak terawat. Barang yang “dikoleksi” hoarder pun pada umumnya tidak memiliki nilai atau kegunaan , sehingga timbunan barang hanya akan membuat ruang menjadi ter...