Pernahkan Puan melihat kamar seseorang yang disekitarnya terdapat tumpukan barang atau pakaian yang sangat banyak? Apa yang terlintas di benak Puan ketika melihat kondisi tersebut? Tak jauh dari kata “malas” atau “kotor” bukan? Namun, tahukah kamu jika hal tersebut merupakan salah satu bentuk gangguan kejiwaan?
Hoarding disorder merupakan perilaku yang gemar menimbun barang-barang yang tidak terpakai karena pelaku menganggap bahwa barang-barang tersebut dianggap akan berguna di kemudian hari, bersejarah, dan memiliki nilai sentimental. Berbeda dengan kolektor barang yang mampu menata dan menjaga barang-barang koleksinya dengan telaten, penderita hoarding disorder yang disebut pula dengan hoarder, menyimpan barang-barangnya secara sembarangan dan tidak terawat.
Barang yang “dikoleksi” hoarder pun pada umumnya tidak memiliki nilai atau kegunaan, sehingga timbunan barang hanya akan membuat ruang menjadi terbatas, membawa dampak buruk bagi kesehatan dan tentunya tidak enak dipandang. Hoarding disorder sendiri memiliki kaitan erat dan dapat mengakibatkan adanya beberapa gangguan lainnya seperti OCD, OCDP, dan gangguan kecemasan (American Psychiatric Association, 2013).
Terdapat beberapa hal yang menjadi ciri khas hoarder, beberapa di antaranya:
- Merasa kesulitan ketika hendak membuang barang milik mereka
- Curiga ketika seseorang menyentuh barang miliknya
- Kesulitan mengorganisasi barang dan membuat keputusan
- Merasa marah/tersinggung ketika mengetahui seseorang ingin membersihkan/membuang barang miliknya
- Pada umumnya, hoarder memiliki kualitas hidup yang buruk
Cara mengatasi perilaku ini adalah dengan membiasakan diri untuk memilah dan memutuskan barang mana yang harus dibuang, mana yang masih bisa disimpan, dan belajar menolak dorongan untuk menimbung barang. Namun, selain itu dibutuhkannya bantuan psikoterapi, para hoarder juga membutuhkan dukungan dan dampingan dari anggota keluarga sebagai bantuan moral demi memotivasinya untuk berubah.
REFERENSI :
https://www.halodoc.com/artikel/awas-hoarding-disorder-akibat-kebiasaan-menumpuk-sampah
https://www.alodokter.com/sering-menimbun-barang-penyebabnya-mungkin-lebih-serius-dari-perkiraanmu
Natasya, G. (2016). Dinamika Psikologis Wanita Dewasa Awal dengan Gangguan Compulsive hoarding: Sebuah Studi Kasus. CALYPTRA, 5(1), 1–20.
PUTRA, A. S. (2018). STUDI KASUS IMPULSIVE BUYING PADA KOLEKTOR FIGURE (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
Writer: -
Editor: Putri Lestari
Comments
Post a Comment