Skip to main content

Banyak Tugas Mendesak? Ini Cara Menentukan Prioritasnya!

Image by:  RDNE Stock Project Puan, pernah nggak sih dapat pertanyaan wawancara kerja atau magang dari HRD kayak gini: "Bagaimana cara kamu mengatur prioritas saat dihadapkan oleh banyak tugas yang mendesak?" Logikanya, kita pasti ngeduluin yang paling penting, tapi kalau semua tugas mendesak itu terasa penting, gimana dong? Coba deh bayangin skenario ini. Hari ini, Puan harus selesai bikin desain postingan medsos buat event besar organisasi. Di hari yang sama, Puan juga pengen ikutan kursus desain grafis online buat ningkatin skill jangka panjang. Pernah ngalamin hal serupa dan bingung milih mana yang harus diduluin? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini! Apa sih Prioritas Itu? Prioritas itu sederhananya adalah proses menentukan urutan tugas atau kegiatan berdasarkan seberapa penting, mendesak, dan dampaknya. Dengan prioritasi yang efektif, kita bisa fokus sama tugas yang beneran penting buat diselesaikan terlebih dulu. Tapi, gimana kalau semuanya terasa penting?...

Banyak Tugas Mendesak? Ini Cara Menentukan Prioritasnya!




Puan, pernah nggak sih dapat pertanyaan wawancara kerja atau magang dari HRD kayak gini: "Bagaimana cara kamu mengatur prioritas saat dihadapkan oleh banyak tugas yang mendesak?" Logikanya, kita pasti ngeduluin yang paling penting, tapi kalau semua tugas mendesak itu terasa penting, gimana dong?

Coba deh bayangin skenario ini. Hari ini, Puan harus selesai bikin desain postingan medsos buat event besar organisasi. Di hari yang sama, Puan juga pengen ikutan kursus desain grafis online buat ningkatin skill jangka panjang. Pernah ngalamin hal serupa dan bingung milih mana yang harus diduluin? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!


Apa sih Prioritas Itu?

Prioritas itu sederhananya adalah proses menentukan urutan tugas atau kegiatan berdasarkan seberapa penting, mendesak, dan dampaknya. Dengan prioritasi yang efektif, kita bisa fokus sama tugas yang beneran penting buat diselesaikan terlebih dulu.

Tapi, gimana kalau semuanya terasa penting? Tenang, Puan nggak sendirian kok! Banyak dari kita yang terjebak sama kebiasaan 'jalanin aja dulu' dan lupa kalau punya tujuan itu juga penting. Kita emang gampang sibuk, tapi kita beneran sibuk sama hal yang tepat dan sesuai sama tujuan kita, nggak?

Perlu diingat kalau hidup ini singkat. Menggunakan waktu sebaik mungkin buat ngejar impian dan tujuan kita adalah cara buat hidup lebih bermakna. Nah, biar bisa fokus sama hal-hal yang mendekatkan kita ke tujuan itu, kita wajib banget nentuin prioritas yang jelas. Jadi, prioritas itu harus selaras sama tujuan dan nilai-nilai hidup kita.

 

Biar Gampang, Coba Pakai Matriks Eisenhower!

Kalau Puan masih kesulitan ngebayangin mana yang harus diprioritaskan, Matriks Eisenhower bisa jadi penyelamat! Matriks ini bantu Puan ngeliat tugas-tugas berdasarkan tingkat urgensi (seberapa mendesak) dan kepentingannya:

  • Mendesak dan Penting: Ini prioritas utama yang butuh tindakan segera.
  • Mendesak tapi Tidak Penting: Tugas-tugas ini bisa didelegasikan ke orang lain atau bahkan dihilangkan.
  • Penting tapi Tidak Mendesak: Tugas ini penting buat tujuan jangka panjang dan harus dijadwalkan biar nggak terlewat.
  • Tidak Mendesak maupun Tidak Penting: Tugas ini bisa ditunda atau diabaikan kalau memang nggak ada dampaknya.

 

Sekarang, Saatnya Nentuin Prioritas!

Setelah Puan tahu mana tugas yang lebih mendesak dan penting, sekarang saatnya nentuin apakah tugas itu sesuai sama tujuan dan nilai-nilai yang Puan pegang. Kalau Puan masih ragu, coba deh tanyain pertanyaan ini ke diri sendiri:

  • "Dalam beberapa bulan ke depan, aku pengen hidupku kayak gimana?"
  • "Apa yang paling pengen aku ubah atau capai untuk sekarang ini?"
  • "Tindakan apa yang bakal ngebawa aku ke tujuan itu?"

Nah, sekarang semuanya jadi makin jelas, kan? Puan sebaiknya memprioritaskan tugas yang nggak cuma mendesak dan penting, tapi juga bener-bener selaras sama tujuan yang ingin Puan raih. Setelah nentuin prioritas, langkah selanjutnya adalah berusaha buat tetap fokus sama prioritas itu biar bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

 

Hati-hati, Jangan Lakukan Kesalahan Umum Ini!

  • Dikit-Dikit Cek HP: Kalau Puan gampang banget terdistraksi, tugas atau aktivitas yang dikerjain bakal butuh waktu lebih lama dan hasilnya mungkin kurang maksimal. Jadi, coba hindari kebiasaan ini ya!
  • Daftar Tugas Nggak Ada Habisnya: Ngelakuin terlalu banyak hal dalam sehari dan punya to-do-list yang nggak realistis itu cuma bakal bikin Puan kewalahan dan susah nyelesain satu tugas pun.
  • Nunda Pekerjaan Tersulit di Akhir: Meskipun Puan ngerasa puas karena udah nyelesain banyak tugas kecil, bisa jadi Puan malah ngabaikan prioritas yang lebih tinggi yang sebenarnya butuh perhatian dan waktu lebih banyak.

Itu dia, Puan! Menentukan prioritas memang bukan sekadar menyelesaikan yang penting, tapi juga memastikan setiap langkah kita selaras dengan tujuan dan impian. Dengan memahami konsep prioritas, memanfaatkan Matriks Eisenhower, dan menghindari kesalahan umum, kamu bisa jadi lebih produktif dan fokus pada hal-hal yang benar-benar membawa dampak. Jadi, mulai sekarang, jangan lagi bingung saat dihadapkan banyak tugas mendesak. Ambil kendali atas waktumu dan wujudkan impianmu satu per satu!


Referensi:

Better Up

Driven Woman


Author & Editor:

Dwi Khumaeroh Saadah

Comments

Rubik Puan Popular

Apakah Kamu Punya Cinderella Syndrom? Ini Tandanya!

  Illustrasi oleh Green Maggot Puan pasti tahu film Cinderella kan? Tentunya Puan udah nggak asing lagi sama kisah dongeng klasik ini. Selain di film, istilah Cinderella  juga dikenal di dunia nyata loh, yaitu sindrom Cinderella Complex. Yuk! Kita cari tahu lebih lanjut tentang Cinderella Complex  dan tanda-tandanya! Apa itu Cinderella Complex ? Cinderella Complex  pertama kali diperkenalkan oleh Colette Dowling, seorang terapus dalam bukunya " The Cinderella Complex: Women's Hidden Fear of Independence ". Cinderella Complex  adalah sikap dan rasa takut (tertekan) yang dialami perempuan, sehingga perempuan tidak berani memanfaatkan sepenuhnya kemampuan otak dan kreativitasnya (Dowling, 1995). Sindrom Cinderella Complex  tanpa sadar membuat perempuan ingin diurus oleh orang lain sehingga sangat ketergantungan dan nyaris tidak bisa hidup mandiri. Meskipun belum bisa dikategorikan sebagai gangguan secara psikologis, sindrom Cinderella Complex  ada kaitann...

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

Backhanded Compliment: Pujian Palsu Menusuk dari Belakang

  Ilustrasi oleh brightside.me Siapa sih di sini yang tidak senang kalau mendapatkan pujian dari orang-orang sekitarnya atau mungkin orang terdekat mereka? Tentu sudah pasti senang, dong. Namun, pernah nggak sih, Puan mendengar kalimat pujian yang ternyata bukanlah kalimat pujian alias merupakan sindiran yang dikemas dalam bahasa halus? Nah, hal ini disebut pula sebagai backhanded compliment. Apa itu Backhanded Compliment? Backhanded compliment merupakan kalimat yang awalnya adalah mengangkat, tetapi ujungnya membanting. Tujuan dari pujian palsu ini adalah untuk menyindir dengan cara yang halus. Biasanya, mereka yang terkena backhanded compliment tidak selalu merasakan adanya siratan sindiran pada pujian halus ini. Mengapa begitu? hal ini dikarenakan backhanded compliment atau ‘ateisme’ ini memiliki perbedaan dengan sarkasme, dimana umumnya sarkasme bentuk menyindir yang kasar. Nah, kira-kira seperti apakah kalimat backhanded compliment ini? “Selamat, ya! Enggak nyangka kamu bak...

How I Keep My Schedule On Track; Agar Tetap Produktif!

Hai Puan! Siapa disini yang masih suka kesulitan untuk konsisten produktif dan malas-malasan? Mulai sekarang bangun yuk, karena Priska punya beberapa tips untuk stay on track dan tetap melakukan kegiatan produktif. Simak penjelasannya ya! 1. Be Mindfulness Hal pertama yang harus Puan lakukan pastinya adalah, take a deep breath atau Puan bisa melakukan meditasi untuk mengurangi rasa stres dan malas, menenangkan pikiran, dan meningkatkan fokus. 2. Embrace Continuous Learning Jangan pernah berhenti belajar hal baru. Puan bisa belajar lewat membaca, menonton channel YouTube yang bermanfaat, atau mengikuti kegiatan pelatihan yang bisa menambah pengalaman dan meningkatkan skill Puan! 3. Exercises Regularly Temukan olahraga yang Puan suka dan gemari, lalu lakukan secara konsisten. Olahraga itu sendiri bisa membantu Puan untuk meningkatkan mood , energi, dan juga kesehatan secara sekaligus, lho ! 4. Set Clear Goals by Planning Tentukan tujuan atau apa yang ingin Puan capai sebelum melakukan ...