Puan, pernah nggak sih dapat pertanyaan wawancara kerja atau
magang dari HRD kayak gini: "Bagaimana cara kamu mengatur prioritas saat
dihadapkan oleh banyak tugas yang mendesak?" Logikanya, kita pasti ngeduluin
yang paling penting, tapi kalau semua tugas mendesak itu terasa penting, gimana
dong?
Coba deh bayangin skenario ini. Hari ini, Puan harus selesai bikin desain postingan medsos buat event besar organisasi. Di hari yang sama, Puan juga pengen ikutan kursus desain grafis online buat ningkatin skill jangka panjang. Pernah ngalamin hal serupa dan bingung milih mana yang harus diduluin? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa sih Prioritas Itu?
Prioritas itu sederhananya adalah proses menentukan
urutan tugas atau kegiatan berdasarkan seberapa penting, mendesak, dan
dampaknya. Dengan prioritasi yang efektif, kita bisa fokus sama tugas yang
beneran penting buat diselesaikan terlebih dulu.
Tapi, gimana kalau semuanya terasa penting? Tenang, Puan
nggak sendirian kok! Banyak dari kita yang terjebak sama kebiasaan 'jalanin aja dulu' dan lupa kalau punya tujuan itu juga penting. Kita
emang gampang sibuk, tapi kita beneran sibuk sama hal yang tepat dan sesuai
sama tujuan kita, nggak?
Perlu diingat kalau hidup ini singkat. Menggunakan waktu
sebaik mungkin buat ngejar impian dan tujuan kita adalah cara buat hidup lebih
bermakna. Nah, biar bisa fokus sama hal-hal yang mendekatkan kita ke tujuan
itu, kita wajib banget nentuin prioritas yang jelas. Jadi, prioritas itu harus
selaras sama tujuan dan nilai-nilai hidup kita.
Biar Gampang, Coba Pakai Matriks Eisenhower!
Kalau Puan masih kesulitan ngebayangin mana yang harus
diprioritaskan, Matriks Eisenhower bisa jadi penyelamat! Matriks ini bantu Puan
ngeliat tugas-tugas berdasarkan tingkat urgensi (seberapa mendesak) dan
kepentingannya:
- Mendesak
dan Penting: Ini prioritas utama yang butuh tindakan segera.
- Mendesak
tapi Tidak Penting: Tugas-tugas ini bisa didelegasikan ke orang lain
atau bahkan dihilangkan.
- Penting
tapi Tidak Mendesak: Tugas ini penting buat tujuan jangka panjang dan
harus dijadwalkan biar nggak terlewat.
- Tidak
Mendesak maupun Tidak Penting: Tugas ini bisa ditunda atau diabaikan
kalau memang nggak ada dampaknya.
Sekarang, Saatnya Nentuin Prioritas!
Setelah Puan tahu mana tugas yang lebih mendesak dan
penting, sekarang saatnya nentuin apakah tugas itu sesuai sama tujuan dan
nilai-nilai yang Puan pegang. Kalau Puan masih ragu, coba deh tanyain
pertanyaan ini ke diri sendiri:
- "Dalam
beberapa bulan ke depan, aku pengen hidupku kayak gimana?"
- "Apa
yang paling pengen aku ubah atau capai untuk sekarang ini?"
- "Tindakan
apa yang bakal ngebawa aku ke tujuan itu?"
Nah, sekarang semuanya jadi makin jelas, kan? Puan sebaiknya
memprioritaskan tugas yang nggak cuma mendesak dan penting, tapi juga
bener-bener selaras sama tujuan yang ingin Puan raih. Setelah nentuin
prioritas, langkah selanjutnya adalah berusaha buat tetap fokus sama prioritas
itu biar bisa mencapai tujuan yang diinginkan.
Hati-hati, Jangan Lakukan Kesalahan Umum Ini!
- Dikit-Dikit
Cek HP: Kalau Puan gampang banget terdistraksi, tugas atau aktivitas
yang dikerjain bakal butuh waktu lebih lama dan hasilnya mungkin kurang
maksimal. Jadi, coba hindari kebiasaan ini ya!
- Daftar
Tugas Nggak Ada Habisnya: Ngelakuin terlalu banyak hal dalam sehari
dan punya to-do-list yang nggak realistis itu cuma bakal bikin Puan
kewalahan dan susah nyelesain satu tugas pun.
- Nunda Pekerjaan Tersulit di Akhir: Meskipun Puan ngerasa puas karena udah nyelesain banyak tugas kecil, bisa jadi Puan malah ngabaikan prioritas yang lebih tinggi yang sebenarnya butuh perhatian dan waktu lebih banyak.
Referensi:
Author & Editor:
Dwi Khumaeroh Saadah
Comments
Post a Comment