sumber:ssc.sg
Pernah nggak sih Puan ngerasa perlu beli lilin aromaterapi,
skincare mahal, atau subscription aplikasi cuma biar bisa “merasa lebih baik”?
Kalau iya, jangan khawatir—Puan nggak sendirian!
Sekarang, self-care sering banget dihubungkan sama
belanja ini-itu, tapi benarkah itu esensi dari self-care? Di artikel
ini, kita bakal bongkar fenomena self-care consumerism dan cari
tahu gimana caranya self-care tanpa bikin kantong bolong.
Apa sih Self-Care Consumerism?
Self-care consumerism adalah konsep di mana kegiatan
merawat diri dikaitkan dengan produk atau layanan tertentu. Misalnya,
iklan-iklan seringkali membuat Puan percaya bahwa Puan butuh skincare
mahal atau gadget canggih untuk bisa merasa lebih baik. Hasilnya, Puan tanpa
sadar mengeluarkan uang untuk membeli "kebahagiaan" yang hanya
sementara.
Merawat Diri Nggak Harus Mahal lho, Puan!
Penting untuk diingat bahwa inti dari self-care
bukanlah pada apa yang Puan beli, melainkan bagaimana Puan memberi waktu dan
perhatian untuk diri sendiri. Terkadang, self-care yang sesungguhnya
justru datang dari hal-hal sederhana seperti:
- Tidur
cukup – Nggak ada lho eye cream yang bisa mengalahkan manfaat
tidur 7-8 jam setiap malam.
- Berolahraga
ringan – Jalan santai di taman atau yoga singkat bisa meningkatkan
suasana hati Puan tanpa biaya yang besar.
- Istirahat
sebentar dari sosial media – Detox sosial media dapat membantu Puan
merasa lebih tenang dan terkoneksi dengan diri sendiri.
- Aku
benar-benar butuh ini nggak sih? atau cuma keinginan sesaat aja ya?
- Apakah
produk ini bakal ngasih dampak positif yang bertahan lama untuk kesehatan
fisik dan mentalku?
Budaya self-care sekarang sering banget bikin kita
merasa ‘aku butuh ini buat bahagia’. Padahal, self-care sejati itu
sederhana banget: tidur cukup, minum air, dan kasih waktu buat diri sendiri.
Nggak harus mahal, kok!
Jadi, yuk refleksi. Apakah produk self-care yang Puan beli
benar-benar untuk diri Puan, atau cuma buat ikut-ikutan? Stop nyalahin diri sendiri kalau belum bisa beli ini-itu. Ingat, Puan
nggak perlu barang branded buat jadi versi terbaik diri sendiri.
So, let’s take a break from the spending and focus on
what truly matters!
Comments
Post a Comment