Puan, pernah merasa capek banget, tapi gak tahu kenapa? Tidur sudah cukup, makan teratur, tapi badan dan pikiran tetap terasa berat. Susah fokus, gampang marah, pekerjaan sederhana jadi terkesan bikin mood jelek, bahkan waktu libur pun gak nambah tenaga. Kalau Puan mengalami ini berkepanjangan, bisa jadi Puan lagi burnout.
Burnout itu Apa, Sih?
Burnout itu kondisi di mana energi fisik, mental, dan emosional Puan benar-benar terkuras habis karena stres berkepanjangan, biasanya akibat pekerjaaan atau tekanan hidup yang gak ada habisnya. Beda dengan capek biasa, burnout bikin Puan ngerasa kosong, kehilangan semangat, atau bahkan sampai malas melakukan hal-hal yang dulu Puan suka.
Ciri-ciri utama burnout menurut WHO dan praktisi psikologi, antara lain:
Kelelahan ekstrim, baik secara fisik, mental, maupun emosional, yang gak hilang meskipun sudah istirahat.
Terbentuknya jarak emosional atau rasa jauh dari pekerjaan, sehingga Puan merasa apatis dan gak peduli terhadap tugas yang biasanya terasa penting.
Penurunan motivasi dan performa kerja, produktivitas menurut, dan sulit untuk fokus.
Kadang orang salah paham dan menyangka burnout itu cuma “malas,” padahal ini merupakan kondisi serius yang bisa terjadi pada siapa saja, bahkan yang terlihat kuat sekalipun.
Puan, Berikut adalah Tanda-Tanda Burnout yang Biasanya Diabaikan.
Suka menunda pekerjaan tanpa alasan yang jelas.
Gak tertarik sama hal-hal yang dulu bikin happy.
Konsentrasi jadi kacau dan gampang lupa.
Berasa kayak lagi jalan otomatis, hidup sebatas rutinitas.
Capek yang berlebihan, tidur cukup pun gak bikin segar.
Mood naik turun, gampang kesal atau sedih.
Kalau Puan mulai merasakan beberapa tanda di atas, jangan diabaikan, ya. Selain itu, perlu diingat juga untuk tidak melakukan self-diagnosis ya, Puan!
Kenapa Burnout Bisa Terjadi?
Faktor-faktor umum penyebab burnout di antaranya adalah beban kerja dan target yang terlalu berat, minimnya kontrol dan dukungan di lingkungan kerja atau studi, tekanan sosial dan budaya ‘harus selalu kuat,’ lingkungan yang toxic atau penuh hal negatif, perfeksionisme dan sulit untuk bilang “tidak,” serta tekanan ekonomi dan gaya hidup zaman sekarang. Burnout bukan cuma masalah karyawan kantoran, tapi bisa dialami mahasiswa, orang tua, hingga pengusaha.
Apa Akibat kalau Burnout Dibiarkan?
Kalau burnout dibiarkan terus-menerus, dampaknya bisa gede banget, lho, Puan. Pertama, Puan mungkin akan merasakan penurunan kualitas dan kuantitas kerja dan belajar secara drastis, jadi sulit fokus dan hasil kerja jadi gak maksimal. Selain itu, mood yang jelek jadi sering muncul, bikin Puan jadi gampang tersulut emosi dan akhirnya konflik dengan orang sekitar sering terjadi.
Cara Sederhana Mengatasi dan Mencegah Burnout yang Bisa Puan Lakukan.
Kenali dan terima perasaan.
Gapapa kalau Puan lagi capek dan gak baik-baik saja.
Ambil waktu istirahat yang sadar (mindful).
Walau cuma beberapa menit untuk bernapas dan melepaskan pikiran.
Cerita ke orang yang Puan percaya.
Curhat dapat membantu meringankan beban pikiran.
Turunkan ekspektasi pada diri sendiri.
Kadang, bangun dan sarapan saja sudah merupakan pencapaian luar biasa, lho, Puan.
Lakukan aktivitas yang menenangkan.
Misalnya, jalan-jalan ringan, hobi lama, meditasi, atau journaling.
Evaluasi dan atur ulang prioritas.
Berani untuk bilang “tidak” pada hal yang mungkin bikin Puan makin stres.
Cari bantuan profesional jika perlu.
Psikolog atau konselor pasti bisa memberi solusi yang lebih tepat.
Comments
Post a Comment