Di tengah era digital yang berkembang pesat dengan mobilitas serba cepat, generasi kita dihadapkan pada tantangan baru dalam mengelola stres yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari tuntutan akademik, tekanan media sosial, urusan pekerjaan hingga overthinking soal masa depan, semua bisa membuat pikiran terasa penuh dan melelahkan. Nah, disinilah peran coping mechanisms menjadi sangat penting. Namun, Puan tahu nggak sih, coping mechanisms itu apa?
Secara sederhana, coping mechanisms adalah cara atau strategi yang dilakukan seseorang untuk menghadapi dan mengelola stres atau tekanan emosional dalam hidupnya. Umumnya, strategi ini terbagi menjadi dua jenis utama:
Adaptive Coping
Strategi ini merupakan cara yang sehat dan positif dalam menghadapi stres seperti olahraga ringan, journaling, atau praktik mindfulness. Tujuannya bukan hanya untuk meredakan stres sesaat tidak juga membantu kita tumbuh dan berkembang secara emosional.Maladaptive Coping
Meski terasa melegakan sesaat, strategi ini justru bisa berdampak negatif dalam jangka panjang. Contohnya seperti emotional eating, menghindari masalah, atau menarik diri dari lingkungan sosial.
Jadi, meskipun coping mechanisms bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi stres, nggak semua strategi cocok dan sehat untuk dijalani. Kalau dilakukan hanya untuk "lari sejenak", tanpa menyentuh akar masalah, justru bisa memperburuk kondisi mental kita, lho!
Puan bisa tenang, Priska punya beberapa rekomendasi coping mechanisms sehat yang bisa Puan coba untuk mulai mengenal dan mengelola stres dengan lebih bijak. Siap, ya?
1. Journaling
Menulis isi hati atau kegelisahan Puan di buku catatan bisa sangat melegakan. Selain itu, journaling juga membantu Puan lebih mengenal diri sendiri dan melacak pola emosional yang muncul.
2. Olahraga Ringan
Jalan santai saat weekend atau stretching di pagi hari sambil dengar lagu favorit bisa bantu tubuh terasa segar dan pikiran lebih rileks. Bonusnya: lebih dekat ke gaya hidup sehat!
3. Self-Care Routine
Maskeran, skincare-an atau rebahan sambil baca buku semua itu melainkan sekadar kemewahan melainkan bentuk self-love yang bisa Puan berikan untuk diri sendiri. Merawat diri secara fisik bisa berdampak positif ke emosional juga.
4. Cari Support System yang Positif
Kadang, kita hanya butuh didengar. Puan bisa ngobrol dengan sahabat, keluarga, atau bergabung di komunitas online yang mendukung hobi dan value Puan.
5. Konsumsi Konten Positif
Apa yang kita konsumsi dari media juga berpengaruh ke suasana hati. Pilihlah konten yang uplifting seperti podcast inspiratif, video edukatif, atau akun media sosial yang menyebarkan semangat positif.
Meski niatnya ingin mengurangi stres, ada beberapa coping yang justru bisa berdampak buruk jika tidak dikendalikan, seperti:
Oversharing di Media Sosial
Mungkin terasa melegakan, tapi bisa memicu penyesalan atau komentar negatif dari orang lain.Emotional Eating atau Binge-Watching
Kadang kita “mengisi” kekosongan emosi dengan makanan atau tayangan hiburan, tapi jika berlebihan bisa menimbulkan rasa bersalah atau kehilangan waktu produktif.Prokrastinasi atau Menghindari Masalah
Bukannya menyelesaikan, malah membuat beban menumpuk dan pikiran makin penuh.
Terus, ada ngga sih cara yang bisa kita ambil untuk menemukan coping yang cocok dengan pribadi kita? Ada dong! Puan bisa melakukan tips ini untuk menemukan coping yang cocok buat Puan :
Tanyakan ke diri sendiri:
“Apa sih yang bikin aku stres akhir-akhir ini?”
Pertanyaan ini bisa bantu Puan lebih sadar terhadap sumber stres dan cara terbaik menghadapinya.Coba beberapa coping yang berbeda
Mulai dari journaling, olahraga, hingga self-care. Sesuaikan dengan kepribadian dan hobi Puan!Lakukan secara konsisten
Coping yang sehat bukan solusi instan, tetapi proses yang bertahap. Kuncinya: kesabaran dan konsistensi.
Stres itu reaksi yang manusiawi. Namun kabar baiknya, Puan nggak pernah sendirian, di sekeliling Puan ada orang terdekat yang mendukung dan Puan pasti bisa menghadapinya. Yuk, mulai kenali dan terapkan coping mechanism yang cocok untuk Puan. Karena Puan layak hidup dengan lebih damai, bahagia dan utuh luar maupun dalam.
Referensi :
https://positivepsychology.com/coping/
https://health.clevelandclinic.org/coping-mechanism
Author & Editor : Keisha Najwa Dwi Anggraeni
Comments
Post a Comment