Skip to main content

Cara Baru Jadi Soft & Powerful: Mengulik Tren Hyper Femininity!

  Image by :  VML Hyper Femininity adalah ekspresi feminitas ekstrem untuk perempuan yang seringkali di eksperikan dengan rona pink, rambut glossy, blush on tebal, dan estetika ‘girly pop’ yang dramatis. Tapi hyper femininity bukan cuma soal penampilan Puan, tren ini juga jadi alat untuk menantang stereotip gender, mengambil ruang, dan memaknai feminin sebagai bentuk kekuatan. Kenapa tren ini muncul? Sebagai bentuk pemberontakan : Dalam periode lockdown atau ketegangan sosial, tampil sangat feminim bisa jadi cara menyatakan kebebasan emosional Puan! seperti ekspresi dari “aku boleh lembut, boleh ‘girly’” Kembali ke akar budaya ‘girly pop’ : Tren seperti Juicy Couture, bows, Hello Kitty dulu sempat dianggap ketinggalan zaman, tapi kini dibangkitkan lagi untuk merayakan sisi keibuan dan nostalgia Liberasi dari maskulinitas yang toxic : Setelah sekian lama ‘power dressing’ dianggap cara utama perempuan diakui, hyper femininity menawarkan alternatif yang lembut namun tegas Puan, s...

Mengenal Coping Mechanisms, Strategi Mengatasi Stres yang Umum ala Gen Z!

 

Image by Baylor Lariat

Di tengah era digital yang berkembang pesat dengan mobilitas serba cepat, generasi kita dihadapkan pada tantangan baru dalam mengelola stres yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari tuntutan akademik, tekanan media sosial, urusan pekerjaan hingga overthinking soal masa depan, semua bisa membuat pikiran terasa penuh dan melelahkan. Nah, disinilah peran coping mechanisms menjadi sangat penting. Namun, Puan tahu nggak sih, coping mechanisms itu apa?

Secara sederhana, coping mechanisms adalah cara atau strategi yang dilakukan seseorang untuk menghadapi dan mengelola stres atau tekanan emosional dalam hidupnya. Umumnya, strategi ini terbagi menjadi dua jenis utama:

  • Adaptive Coping
    Strategi ini merupakan cara yang sehat dan positif dalam menghadapi stres seperti olahraga ringan, journaling, atau praktik mindfulness. Tujuannya bukan hanya untuk meredakan stres sesaat tidak juga membantu kita tumbuh dan berkembang secara emosional.

  • Maladaptive Coping
    Meski terasa melegakan sesaat, strategi ini justru bisa berdampak negatif dalam jangka panjang. Contohnya seperti emotional eating, menghindari masalah, atau menarik diri dari lingkungan sosial.

Jadi, meskipun coping mechanisms bisa menjadi cara yang efektif untuk  mengatasi stres, nggak semua strategi cocok dan sehat untuk dijalani. Kalau dilakukan hanya untuk "lari sejenak", tanpa menyentuh akar masalah, justru bisa memperburuk kondisi mental kita, lho!

Puan bisa tenang, Priska punya beberapa rekomendasi coping mechanisms sehat yang bisa Puan coba untuk mulai mengenal dan mengelola stres dengan lebih bijak. Siap, ya?

1. Journaling
Menulis isi hati atau kegelisahan Puan di buku catatan bisa sangat melegakan. Selain itu, journaling juga membantu Puan lebih mengenal diri sendiri dan melacak pola emosional yang muncul.

2. Olahraga Ringan
Jalan santai saat weekend atau stretching di  pagi hari sambil dengar lagu favorit bisa bantu tubuh terasa segar dan pikiran lebih rileks. Bonusnya: lebih dekat ke gaya hidup sehat!

3. Self-Care Routine
Maskeran, skincare-an atau rebahan sambil baca buku semua itu melainkan  sekadar kemewahan melainkan bentuk self-love yang bisa Puan berikan untuk diri sendiri. Merawat diri secara fisik bisa berdampak positif ke emosional juga.

4. Cari Support System yang Positif
Kadang, kita hanya butuh didengar. Puan bisa ngobrol dengan sahabat, keluarga, atau bergabung di komunitas online yang mendukung hobi dan value Puan.

5. Konsumsi Konten Positif
Apa yang kita konsumsi dari media juga berpengaruh ke suasana hati. Pilihlah konten yang uplifting seperti podcast inspiratif, video edukatif, atau akun media sosial yang menyebarkan semangat positif.

Meski niatnya ingin mengurangi stres, ada beberapa coping yang justru bisa berdampak buruk jika tidak dikendalikan, seperti:

  • Oversharing di Media Sosial
    Mungkin terasa melegakan, tapi bisa memicu penyesalan atau komentar negatif dari orang lain.

  • Emotional Eating atau Binge-Watching
    Kadang kita “mengisi” kekosongan emosi dengan makanan atau tayangan hiburan, tapi jika berlebihan bisa menimbulkan rasa bersalah atau kehilangan waktu produktif.

  • Prokrastinasi atau Menghindari Masalah
    Bukannya menyelesaikan, malah membuat beban menumpuk dan pikiran makin penuh.

Terus, ada ngga sih cara yang bisa kita ambil untuk menemukan coping yang cocok dengan pribadi kita? Ada dong! Puan bisa melakukan tips ini untuk menemukan coping yang cocok buat Puan : 

  • Tanyakan ke diri sendiri:
    “Apa sih yang bikin aku stres akhir-akhir ini?”
    Pertanyaan ini bisa bantu Puan lebih sadar terhadap sumber stres dan cara terbaik menghadapinya.

  • Coba beberapa coping yang berbeda
    Mulai dari journaling, olahraga, hingga self-care. Sesuaikan dengan kepribadian dan hobi Puan!

  • Lakukan secara konsisten
    Coping yang sehat bukan solusi instan, tetapi  proses yang bertahap. Kuncinya: kesabaran dan konsistensi.

Stres itu reaksi yang manusiawi. Namun kabar baiknya, Puan nggak pernah sendirian, di sekeliling Puan ada orang terdekat yang mendukung dan Puan pasti bisa menghadapinya. Yuk, mulai kenali dan terapkan coping mechanism yang cocok untuk Puan. Karena Puan layak hidup dengan lebih damai, bahagia dan utuh luar maupun dalam. 



Referensi :

National Libarary of Medicine

https://positivepsychology.com/coping/

https://health.clevelandclinic.org/coping-mechanism

Author & Editor : Keisha Najwa Dwi Anggraeni 

Comments

Rubik Puan Popular

Mengubah Pikiran Negatif Menjadi Positif: Membangun Mindset Penuh Keyakinan dan Optimisme

Apakah Puan sering merasa terjebak dalam pikiran negatif yang menghalangi Puan meraih potensi dan kebahagiaan? Jika iya, maka Puan berada di tempat yang tepat. Artikel ini akan membahas cara mengubah pikiran negatif menjadi positif dengan membangun mindset yang penuh keyakinan dan optimisme. Mindset, atau pola pikir, merupakan pondasi penting dalam menjalani kehidupan yang sukses dan membangun kebahagiaan. Pikiran negatif seperti keraguan, rasa tidak berharga, dan kecemasan dapat merusak mindset Puan dan menghalangi Puan mencapai potensi terbaik.  Namun, Puan tidak perlu putus asa. Ada beberapa langkah praktis yang dapat Puan lakukan untuk mengubah pikiran negatif menjadi positif: Kesadaran akan pikiran negatif: Puan perlu mengenali dan menyadari pola pikir negatif yang muncul dalam diri Puan. Coba identifikasi pikiran-pikiran tersebut dan berikan pengertian bahwa Puan memiliki kendali atas pikiran-pikiran itu. Reframing: Saat Puan menghadapi pikiran negatif, coba ubah perspektif...

Puan Bisa Ciptakan Ruang Bersuara Untuk Generasi Perempuan Muda yang Menginspirasi

Jakarta, 20 Oktober 2024 – Puan Bisa, komunitas berbasis pemberdayaan perempuan muda Indonesia, memetakan permasalahan terkait dengan dinamika psikologi perempuan muda dalam menghadapi fase quarter life crisis. Hal ini mengakibatkan lebih dari 80% perempuan muda Indonesia mengalami demotivated , overthinking , resah, tidak percaya diri, dan dampak buruk lainnya. Berangkat dari pemetaan permasalahan tersebut, Puan Bisa mengadakan acara Puan Bisa Festival 2024 dengan tema “ Bright Minds, Bold Voices: Nurturing the Next Generation of Inspirational Women ” dengan rangkaian acara dimulai tanggal 7 hingga 20 Oktober 2024 sebagai hari peringatan ulang tahun Puan Bisa yang ke-4 yang dihadiri total lebih dari 65 perempuan muda.  Puan Bisa merupakan organisasi pemberdayaan perempuan dengan gerakan penyampaian pesan positif mengenai self- improvement , career serta mental health sehingga para perempuan muda dapat melewati masa mudanya dengan kegiatan yang positif dan terarah. Sesuai dengan...

Doom Spending: Kebiasaan yang Bikin Dompet Jebol

                                                                                            sumber: detik.com Puan pernah nggak merasa belum akhir bulan tapi saldo sudah habis? Atau merasa nggak banyak jajan tapi uang menipis? Jangan-jangan puan terkena fenomena doom spending ! Pernah dengar doom spending? Sebenernya apa itu doom spending? Pengertian Doom Spending dan Penyebabnya Melansir dari halaman Finansial Bisnis , Doom Spending adalah pola konsumtif berlebihan yang mendorong seseorang untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Pembelian ini sering bersifat receh dan tidak penting, tapi dampaknya bisa bikin uang kita habis. Mengapa doom spending ini bisa terjadi? Salah satu penyebabnya ada...

“Aku Gak Kayak Cewek Lain…” Saatnya Kita Ngobrolin Tren Pick-Me Girl Tanpa Judging!

  Image by :  Ultimagz Kalau Puan sering scroll TikTok atau X, pasti Puan pernah dengar istilah “ pick me girl ” cewek yang seolah-olah bilang, “Aku beda dari cewek lain, lho.” Biasanya, ini untuk dapat perhatian cowok dengan cara menjelekkan sisi feminin, seperti bilang “Aku nggak suka dandan karena cewek itu ribet.” Apa Sih Pick‑Me Girl Itu? Menurut psikolog dari Universitas Airlangga, Dr. Ike Herdiana: Mengaku “aku berbeda dari cewek kebanyakan.” Sering merendahkan perempuan lain. Memperlihatkan sisi yang dianggap menarik bagi cowok   Kenapa Bisa Terjadi? Internalized Misogyny ! Tren ini bukan cuma gaya bicara. Ini soal patriarki dan misogini yang sudah tertanam , hingga perempuan juga menjelekkan sesamanya demi validasi laki-laki. Studi akademis juga mendukung bahwa tren TikTok tersebut memperkuat stereotip gender, rivalry,  dan memperlemah solidaritas antar perempuan. Dampak Negatifnya Lingkungan jadi gak nyaman Kalau perempuan saling merendah dan bersaing, nantinya...