Image by: LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali? “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin. Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...
Puan, pernah nggak sih dalam sehari kerjaan Puan cuman rebahan sambil doom scrolling, nggak mood melakukan sesuatu, dan capek banget sehingga benar-benar hanya ingin beristirahat? Hal tersebut bisa terjadi karena dua hal. Yang pertama, Puan bisa jadi mengalami burn out, atau yang kedua Puan memang lagi malas aja.
Nah, kedua hal ini sering disalahartikan loh! Jadi, Puan harus lebih berhati-hati lagi! Kita harus bisa membedakan kondisi yang sedang dialami oleh tubuh kita. Sehingga, Puan pun tidak salah dalam menyikapi sikap tersebut.
Apa sih Burn Out itu?
Menurut WHO, burn out adalah suatu kondisi kelelahan fisik dan mental yang dialami seseorang akibat kehidupan profesionalnya. Hal ini bisa jadi karena kerjaan yang menumpuk, atau bisa jadi karena lembur tanpa liburan yang tak kunjung datang. Efek dari burn out ini tidak bisa kita anggap remeh, Puan. Burn out bisa membuat kita susah fokus, kesulitan untuk berpikir jernih, hingga kelelahan fisik.
Nah, apa sih perbedaan burn out dengan malas, Puan? Malas terjadi karena hilangnya motivasi dan ketertarikan akan hal yang Puan kerjakan. Ketika malas, Puan sebenarnya bisa melakukannya dalam jangka waktu yang lama. Hanya saja, Puan kehilangan motivasi. Sedangkan saat burn out, Puan akan kesulitan untuk fokus dan berpikir jernih saat melakukan pekerjaan tersebut.
Yuk intip tanda-tanda kalau Puan sedang mengalami burn out:
1. Sakit kepala dan tegang otot bisa jadi tanda fisik bahwa Puan mengalami burnout
2. Merasa terjebak dan tak berdaya
3. Rasa puas yang menurun saat melihat pencapaian yang Puan miliki
4. Rasa ingin untuk selalu meninggalkan tanggung jawab karena merasa lelah
5. Bolos kerja
6. Puan merasa gagal dan tak yakin dengan kemampuan diri sendir
7. Sulit fokus dan berpikir jernih
Lantas, bagaimana cara mengatasinya ketika Puan lagi burnout?
Langkah-langkah yang dapat Puan lakukan antara lain:
1. Buat batasan waktu kerja, hindari lembur. Bila memungkinkan, lakukan liburan singkat
2. Buatlah healthy boundaries untuk pekerjaanmu. Katakan tidak pada pekerjaan yang seharusnya tidak Puan kerjakan, lembur yang tak sesuai dengan kontrak kerja, hingga rekan kerja yang mungkin toxic.
Yuk, jangan sampai burnout ini Puan alami yaa. Sehabis melakukan pekerjaan, Puan boleh banget melakukan self reward atau refreshing. Jangan lupa istirahat dan bahagia, Puan! ❤
REFERENSI:https://inwomendaily.com/power/article/psst-ternyata-ini-dia-5-perbedaan-antara-burnout-dan-malashttps://matabandung.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-1822539444/jangan-salah-malas-atau-burnout-itu-beda-loh-begini-penjelasannyahttps://www.idntimes.com/life/career/nurul-meidah-rahmah/ternyata-bukan-malas-inilah-6-tanda-jika-kamu-sedang-burnout-c1c2/6
3. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, jangan menyalahkan diri sendiri karena merasa burn out.
Yuk, jangan sampai burnout ini Puan alami yaa. Sehabis melakukan pekerjaan, Puan boleh banget melakukan self reward atau refreshing. Jangan lupa istirahat dan bahagia, Puan! ❤
Author: Annisa Zahwatul Ummi
Comments
Post a Comment