Skip to main content

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

Tak Pernah Salah? Menggali Lebih Dalam Fenomena Dunning-Kruger Effect






source: https://thedecisionlab.com/biases/dunning-kruger-effect

K

ali ini kita akan mengenal istilah baru lagi Puan, yaitu Dunning-Kruger EffectDunning-Kruger Effect adalah fenomena dalam psikologi yang dapat didefinisikan sebagai bias kognitif dimana seseorang keliru menilai kemampuan yang dimiliki diri sendiri. Individu yang mengalami Dunning-Kruger Effect akan merasa kemampuan mereka jauh lebih tinggi dari yang sebenarnya. Bias ini dikaitkan dengan ketidakmampuan metakognitif untuk mengenali kemampuan mereka sendiri.

Teori Dunning-Kruger Effect ini dikembangkan oleh David Dunning dan Justin Kruger pada tahun 1999, dua profesor psikologi dari Cornell University. David dan Justin awalnya terinspirasi kasus McArthur Wheeler, seorang pria yang merampok 2 bank yang menutupi wajahnya dengan perasan air jeruk dan yakin bahwa wajahnya tidak terlihat dan tidak terekam oleh kamera pengawas, sama seperti menulis dengan tinta perasan air jeruk maka tulisannya tidak terlihat.

Orang dengan Dunning-Kruger Effect cenderung enggan dianggap tidak memiliki kemampuan, sehingga mereka meningkatkan penilaian terhadap dirinya dan mengabaikan kelemahan, Hal ini disebabkan karena ego. Mereka tidak menyadari bahwa kemampuan yang dimiliki masih kurang dibandingkan orang lain karena merasa sudah cukup banyak mempelajari sesuatu dan berhasil bertahan dalam suatu kejadian. Karena tidak menyadari sepenuhnya, akhirnya mereka memiliki titik buta. Dalam kata lain, mereka tidak dapat melihat bahwa mereka salah, dan menganggap dirinya telah melakukan yang terbaik.

Siapa saja yang bisa terkena efek ini, Puan? Kenyataannya adalah bahwa efek Dunning-Kruger mempengaruhi semua orang. Tidak ada yang bisa mengklaim suatu keahlian. Selain itu, efek Dunning-Kruger bukanlah pertanda kecerdasan rendah. Orang pintar juga mengalami fenomena ini.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk menghindari efek Dunning-Kruger?
Yuk, pelajari tips berikut ini:

Perkaya wawasan dan pengetahuan dengan terus belajar
source: nugasin.com

Alih-alih merasa tahu segalanya tentang suatu topik, teruslah menggali lebih dalam. Setelah Puan mendapatkan pengetahuan yang lebih besar, maka semakin besar pula kemungkinan Puan untuk mengenali banyaknya hal yang masih harus dipelajari.

Minta pendapat orang lain
source: dailysia.com

Tidak ada yang salah dari meminta pendapat dan kritik dari orang lain ya, puan! kritik dan saran yang membangun dari orang lain dapat dijadikan evaluasi untuk Puan. Meskipun, terkadang sulit untuk mendengarnya, namun umpan balik tersebut dapat membantu Puan mengetahui bagaimana orang lain memandang kemampuan diri Puan sendiri. Jadi, jangan merasa paling benar sendiri ya Puan. Terkadang pendapat orang lain sangat perlu untuk kita pertimbangkan

Mengenali Kekurangan Diri Sendiri
source: https://shorturl.at/XIt06
            
Mengenali kekurangan diri sendiri adalah perjalanan penting menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita. Ketika kita berani menghadapi dan mengakui kelemahan yang ada dalam diri, itu bukanlah tanda kelemahan, tetapi sebuah tindakan keberanian yang membuka pintu menuju pertumbuhan pribadi. Dalam konteks Dunning-Kruger Effect, kesadaran akan kekurangan diri adalah perisai terhadap jebakan kesombongan intelektual yang sering kali menghalangi kita dari pembelajaran yang lebih baik.

Dengan kesadaran akan efek ini dan usaha yang konsisten untuk terus belajar dan berkembang, kita dapat mengurangi risiko terjebak dalam perangkap Dunning-Kruger dan menjadi lebih efektif dalam mencapai tujuan dan meningkatkan kemampuan kita.


Referensi:

Pasha, D. (2024). Malang Inspirasi. Dunning-Kruger Effect, Perilaku Sok Tahu Sok Hebat yang Menyebalkan. Diakses pada 27 Mei 2024 dari https://malanginspirasi.com/2024/03/29/dunning-kruger-effect-perilaku-sok-tahu-sok-hebat-yang-menyebalkan

Horo, T.B. (2022). Ruangguru. Efek Dunning-Kruger: Alasan Mengapa Orang Merasa Paling Baik. Diakses pada 27 Mei 2024 dari https://www.ruangguru.com/blog/dunning-kruger-effect

Sastika, S.P.N. (2022). Satu Persen. Dunning-Kruger Effect: Alasan Orang Merasa Lebih Pintar dari Kenyataannya. Diakses pada 27 Mei 2024 dari https://satupersen.net/blog/dunning-kruger-effect


Author: Maya Zahwa Aulia

Editor: Maya Zahwa Aulia

Comments

Rubik Puan Popular

AI Bisa Bikin Video dari Prompt, Apa Kabar Karier Kita?

Image by:  perfectcorp.com     Puan, pernah lihat video buatan AI tapi tampilannya realistis banget? Belakangan ini, dunia maya diramaikan oleh video-video dari AI seperti Google Veo 3. Menariknya, video itu nggak diambil pakai kamera atau difilmkan oleh kru profesional, tapi cukup dengan satu hal: prompt. Cukup tulis prompt seperti: “Seorang perempuan duduk di taman kota sambil membaca buku, matahari sore bersinar hangat, suasana tenang dan syahdu.” Lalu… voilĂ  ! AI akan membuat video bergerak dengan visual yang sesuai, lengkap dengan pencahayaan, ekspresi wajah, bahkan suara dan atmosfer yang begitu nyata. Kita yang nonton bisa saja langsung percaya bahwa itu adalah cuplikan dari film atau iklan sungguhan.       Berangkat dari fenomena tersebut, muncul pertanyaan yang mungkin juga sempat terlintas di benak kita: "Kalau AI sudah bisa bikin konten seperti ini hanya dari prompt, apakah kita, manusia, masih dibutuhkan?" Ketika AI Makin Canggih, Apa yang Mas...

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

MICAM DAN MIPEL: KEUNGGULAN ALAS KAKI DAN BARANG KULIT ITALIA TAMPIL DI INDONESIA

Jakarta, 29 Mei 2025 — MICAM Milano sebagai pameran alas kaki internasional dan MIPEL selaku pameran barang-barang kulit dan aksesoris mode internasional, berpartisipasi dalam inisiatif penting bersama di Jakarta untuk mempromosikan dua pameran dagang unggulan di pasar Indonesia dan Asia Tenggara.  Kedua pameran dagang tersebut akan menyajikan penawaran pameran dan tren industri mereka kepada publik Indonesia selama acara cuplik kilas (teaser) untuk memicu peluang bisnis baru di pasar Indonesia dengan potensi tinggi selama BTN Indonesia Fashion Week 2025. Acara dibuka Duta Besar Italia untuk Indonesia, H.E. Roberto Colamine, Komisaris Dagang Italia dari Italian Trade Agency, Dr. Paolo Pinto, dan Ketua Indonesia Fashion Week, Ibu Poppy Dharsono. Perwakilan dari Italia Dr. Matteo Scarparo memberikan presentasi tentang Micam dan Mipel kepada peserta forum pelaku industri dari retail, wholesale, ecommerce , serta manufakfur alas kaki, kulit, dan aksesoris. Selain itu, perwakilan dari ...

Indonesia Fashion Week 2025 Resmi Digelar Merayakan Keragaman Kultur Jakarta

Jakarta, 28 Mei 2025 — Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 sebagai pekan mode terbesar di Indonesia secara resmi digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, (28/5). IFW sebagai medium terbesar ekosistem fashion di Indonesia ingin memberikan platform kepada para pelaku pada sektor industri mode Tanah Air dengan mengajak ratusan desainer, pemilik brand , pemilik rumah mode, pengrajin karya mode dan kriya, hingga pelaku UMKM turut ambil peran merayakan keragaman kultur Jakarta dengan mengusung tema Ronakultura Jakarta. Ronakultura merupakan gabungan dari kata Ronak (semarak) dan Kultura (budaya), sehingga bermakna menggambarkan semangat Jakarta sebagai kota dinamis, terus bergerak, dan penuh warna sebagai tempat budaya tradisional serta gaya hidup kontemporer saling bersilangan membentuk otentisitas khas Jakarta. Digelar selama sepekan penuh, mulai Rabu, 28 Mei - Minggu, 1 Juni 2025, BTN Indonesia Fashion Week 2025 menampilkan lebih dari 200 desainer dan 200 tenant...

Jelang Gelaran Pameran Mode Pitti Uomo, CEO Pitti Immagine Hadir di Indonesia Fashion Week Membuka Peluang Kolaborasi

Jakarta, 30 Mei 2025 — Pitti Immagine Uomo, salah satu pameran mode pria paling berpengaruh di dunia, kembali hadir untuk edisi ke-108 di Fortezza da Basso, Firenze, Italia, pada tanggal 17–20 Juni 2025. Jelang gelaran tersebut, CEO Pitti Immagine, Raffaello Napoleone mengunjungi Indonesia untuk hadir di tengah pelaksanaan BTN Indonesia Fashion Week 2025.  Saat hadir di Forum talkshow Intoducing Pitti Immagine to The Indonesian Market, Creative Stage, (30/5), Raffaello Napoleone menegaskan pentingnya menjalin relasi lebih erat dengan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.  “ Kami melihat potensi luar biasa dari pasar Asia, terutama Indonesia, baik dari sisi kreator maupun konsumen fashion. Pitti ingin menjadi jembatan antara inovasi Eropa dan energi kreatif Asia ,” ujar Napoleone. Acara tersebut diharapkan menjadi titik temu strategis antara pelaku industri fashion di Indonesia dan platform global Pitti Uomo, serta membuka ruang kolaborasi dalam skala lebih luas. Me...