Langsung ke konten utama

Magang atau Kuliah Dulu? Ini Panduan Biar Kamu Tetap On Track di Dunia Kampus & Karier

Image by: hotcourses.co.id Puan, pernah nggak sih, ngerasa kayak lagi di persimpangan hidup? Di satu sisi, Puan ingin fokus kuliah, ngerjain tugas, dan jaga IP biar tetap aman, tapi di sisi lain, teman-teman Puan udah banyak yang sibuk update LinkedIn atau magang di perusahaan keren? Sementara kita baru ngerjain makalah tiga bab aja udah ngos-ngosan. Lalu muncul pertanyaan “Aku harus fokus kuliah dulu, atau mulai magang biar nggak ketinggalan ya?” Tenang, Puanners. Kalau kamu lagi ada di fase itu, kamu nggak sendirian, dan jawabannya adalah nggak harus pilih salah satu. Kuncinya bukan di urutannya, melainkan di bagaimana Puan menemukan keseimbangan dan arah dari keduanya. Kuliah Adalah Fondasi, Magang Adalah Jembatannya Kuliah itu bukan cuma tentang IP dan SKS, melainkan juga waktu untuk membentuk cara berpikir dan mengenali diri. Sementara magang jadi tempat untuk menerapkan semua teori yang udah Puan pelajari di kelas. Keduanya penting, tapi porsinya bisa beda-beda tergantung Puan la...

Simak Beberapa Peluang Kerja Jurusan Psikologi Berikut!

 

Source: Freepik


Apakah ada di antara Puan yang sedang berkuliah di jurusan psikologi atau yang akan mengambil jurusan ini setelah lulus SMA? Psikologi merupakan salah satu prodi yang banyak dicari di dunia kerja. Kemampuan lulusannya untuk menganalisis perilaku dan kepribadian manusia sangat bermanfaat untuk berbagai industri. Psikologi adalah pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia serta aktualisasi kejiwaan dan kepribadian. Ilmu psikologi ini seringkali digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam serangkaian aktivitas manusia yang kompleks.


Ternyata prospek kerja lulusan psikologi banyak banget loh, Puan. Berikut beberapa prospek kerja yang amat menjanjikan dari jurusan psikologi:


1. Human Resource Departement (HRD)

Human Resource Development adalah salah satu pekerjaan yang paling diminati oleh para lulusan psikologi loh, Puan. Sebagian besar perusahaan di Indonesia memerlukan Human Resource Development. Profesi ini adalah bagian dari perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia di perusahaan. Apakah HRD menjadi pekerjaan impian Puan?


2. Psikiater

Salah satu jenis pekerjaan yang cocok untuk Puan yang lulus jurusan psikologi adalah psikiater. Ilmu ini menjadi prospek dan peluang bagi profesi dokter yang mempunyai spesialisasi dalam mengatasi gangguan mental. Biasanya psikiater dapat mengatasi masalah jiwa yang ringan sampai persoalan yang berat.


3. Konselor

Salah satu prospek pekerjaan psikologi yang bagus untuk dicoba adalah sebagai konselor. Konselor bertanggung jawab untuk memberikan saran kepada klien. Biasanya pekerjaan ini akan diminta oleh perusahaan untuk konsultasi para karyawannya. Seorang konselor bisa juga menjadi penasihat serta dapat meniti karier di Lembaga Swadaya Masyarakat.


4. Psikolog

Lulusan Psikologi dapat menjadi seorang psikolog. Profesi ini merupakan jenis profesi khusus untuk mengatasi atau membantu gangguan mental manusia, meskipun gaji seorang psikolog terbilang tidak terlalu besar. Saat ini banyak ditemukan orang-orang yang kesehatan mentalnya rapuh, lemah, dan butuh bantuan. Salah satu caranya yakni dapat menghubungi para psikolog di rumah sakit atau klinik terdekat untuk menyelesaikan semua masalah tersebut. Bagaimana, tertarik menjadi seorang psikolog, Puan?


5. Head Hunter

Salah satu prospek kerja jurusan psikologi yang lagi ngehits sekarang adalah Head Hunter. Sebenarnya, pekerjaan Head hunter sama dengan apa yang dilakukan oleh perekrut pekerjaan. Head hunter dengan perekrut sama-sama membantu perusahaan untuk mendapatkan kandidat karyawan/karyawati berkualitas yang layak dipekerjakan. Bedanya, Head hunter bekerja di organisasi yang menawarkan jasa pencarian kandidat pegawai kantoran yang berkualitas. Sementara itu, perekrut pada umumnya bekerja di perusahaan bidang apapun yang memiliki tanggung jawab buat mencari kandidat sesuai kebutuhan perusahaan dan permintaan atasan. Seorang Head Hunter profesional dan berpengalaman dapat memperoleh penghasilan atau gaji hingga lebih dari 10 juta rupiah per bulannya loh, Puan.


Itulah beberapa prospek kerja yang menjanjikan dari jurusan Psikologi, Puan. Masih banyak pekerjaan lainnya jika kamu salah satu lulusan dari jurusan ini. Bagi Puan yang sedang menempuh pendidikannya di Psikologi, semangat ya! Semoga mendapatkan pekerjaan yang Puan impikan. Sedangkan yang masih ragu ingin memilih jurusan ini atau tidak, tidak usah ragu Puan. Prospek kerja jurusan psikologi sangatlah bagus dan menjanjikan. Jadi mantapkan hati dan pilihan Puan yang tahun ini akan masuk ke dunia perkuliahan ya!


Referensi:

https://campus.quipper.com/majors/id-psikologi?source=post_page-----fe0b82aa43de-------------------------------- https://rencanamu.id/cari-jurusan/humaniora/psikologi?source=post_page-----fe0b82aa43de-------------------------------- https://epsikologi.com/peluang-kerja-lulusan-psikologi/?source=post_page-----fe0b82aa43de-------------------------------- https://www.universitas123.com/news/prospek-kerja-lulusan-psikologi?source=post_page-----fe0b82aa43de--------------------------------


Author: Annisa Zahwatul Ummi

Editor: Dita Angelina

Komentar

Rubik Puan Popular

Kenyataan Work-Life Balance yang Sering Disalahpahami

Puan nggak sih Puan ngerasa kayak semua hal minta waktu di saat yang sama kuliah, kerja, organisasi, bahkan diri Puan sendiri? Semua bilang “harus seimbang,” tapi nggak ada yang ngajarin gimana caranya. Akhirnya, kita terus coba jadi semuanya: anak yang berbakti, teman yang ada, mahasiswa yang aktif, pekerja yang nggak pernah telat, padahal diam-diam… kita cuma pengen napas sebentar. Mitos 50:50 dan kenapa ia berbahaya Work-life balance sering disalahpahami kayak rumus matematika 50% kerja, 50% istirahat. Padahal hidup nggak sesederhana itu. Keseimbangan bukan angka tetap, tapi kemampuan untuk menyesuaikan fokus sesuai fase hidup. Ada masa di mana Puan lagi all-out di karier atau kampus, dan itu nggak salah. Ada masa juga di mana Puan lagi perlu berhenti, pulih, dan mengembalikan energi dan itu juga bagian dari seimbang. American Psychological Association (2021), mencatat bahwa ketika keseimbangan kerja dan hidup terganggu, stres kronis dan burnout mudah muncul. Jadi, “seimbang” buk...

Magang atau Kuliah Dulu? Ini Panduan Biar Kamu Tetap On Track di Dunia Kampus & Karier

Image by: hotcourses.co.id Puan, pernah nggak sih, ngerasa kayak lagi di persimpangan hidup? Di satu sisi, Puan ingin fokus kuliah, ngerjain tugas, dan jaga IP biar tetap aman, tapi di sisi lain, teman-teman Puan udah banyak yang sibuk update LinkedIn atau magang di perusahaan keren? Sementara kita baru ngerjain makalah tiga bab aja udah ngos-ngosan. Lalu muncul pertanyaan “Aku harus fokus kuliah dulu, atau mulai magang biar nggak ketinggalan ya?” Tenang, Puanners. Kalau kamu lagi ada di fase itu, kamu nggak sendirian, dan jawabannya adalah nggak harus pilih salah satu. Kuncinya bukan di urutannya, melainkan di bagaimana Puan menemukan keseimbangan dan arah dari keduanya. Kuliah Adalah Fondasi, Magang Adalah Jembatannya Kuliah itu bukan cuma tentang IP dan SKS, melainkan juga waktu untuk membentuk cara berpikir dan mengenali diri. Sementara magang jadi tempat untuk menerapkan semua teori yang udah Puan pelajari di kelas. Keduanya penting, tapi porsinya bisa beda-beda tergantung Puan la...

Growth Mindset vs Fixed Mindset: Pilihan Pola Pikir yang Menentukan Masa Depan

Image by  Source of Insight Manusia pada dasarnya diciptakan berbeda beda ya, Puan, begitu juga dengan mindset yang dibangun oleh diri kita sendiri. Menurut Carol Dweck psikologi dari Stanford University mindset terbagi menjadi dua yaitu fixed mindset dan growth mindset . Apa itu fixed mindset ? Fixed mindset merupakan pola pikir yang percaya bahwa suatu kecerdasan ataupun bakat dalam individu yang sifatnya tidak akan pernah berubah. Orang yang mempunyai fixed mindset cenderung mudah menyerah, tidak mau ambil resiko atas tantangan dalam hidup serta mudah merasa terancam atas keberhasilan orang lain. Lalu, apa itu growth mindset ? Growth mindset merupakan pola pikir yang ingin selalu berkembang dan percaya bahwa sebuah kesuksesan bisa didapatkan dengan kerja keras. Dengan kata lain seorang yang mempunyai growth mindset akan selalu tampil berani serta mencoba hal-hal baru. Perbedaan kedua mindset ini apasih? Fixed mindset Menghindari tantangan karena takut dengan kegagalan te...

Fear of Being Perceived: Alasan Kamu Takut Kena Judge

             Puan, dalam ruang sosial pernah nggak sih merasa bahwa ada banyak pasang mata yang seakan mengikuti setiap gerak-gerik? Seakan tatapan orang lain yang bahkan belum tentu kita kenal aja secara nggak langsung memvalidasikan sesuatu yang kita lakukan. Contohnya saat Puan keluar rumah ada kecenderungan untuk tampil secara baik.  Dalam hal ini, semua yang Puan pakai harus menyesuaikan ekspektasi banyak orang di zaman ini. Apa yang kita unggah ke media sosial adalah sisi yang paling baik, tapi belum tentu sisi yang benar-benar mencerminkan diri sendiri. Apa Itu Fear of Being Perceived? Menurut sumber web Psychology Today, pada dasarnya setiap individu memiliki keinginan untuk divalidasi, dilihat, dan dianggap oleh orang lain sebagaimana versi diri kita yang sebenar-benarnya. Namun, dalam perjalanannya mungkin kita pernah mengalami kritik berlebih atau dianggap aneh ketika mencoba menjadi diri sendiri. Sehingga ketika kita mencoba menja...

Spiral of Silence Theory: Jadi Minoritas Jarang Didengar

source: Kompasiana.com Spiral of Silence Theory   atau yang disebut dengan teori spiral keheningan, mungkin terdengar asing ya, Puan? Tapi apakah kamu pernah merasa ketika ingin menyampaikan pendapat dalam suatu isu, namun ada keraguan dan ketakutan karena nanti menjadi terisolasi sendiri, sehingga pendapat tersebut tak jadi kamu disampaikan? Teori spiral keheningan atau  spiral of silence theory  ini pertama kali dicetuskan oleh  Elisabeth Noelle Neumann  (1973) mengenai kelompok minoritas yang cenderung akan menjadi diam atau tidak berani menyampaikan pendapatnya karena takut akan terisolasi dari lingkungan disekitarnya. Maka sering kali, minoritas mengikuti pendapat kelompok mayoritas. source: kumparan.com Dalam lingkup sosial hal ini sering terjadi, bahkan orang cenderung menghindarinya dan lebih memilih mengikuti pendapat mayoritas dengan anggapan bahwa tidak akan merasa sendiri atau terisolasi di tengah masyarakat. Melihat perilaku masyarakat Indonesia ya...