Skip to main content

Reverse Bucket List: Cara Simpel Biar Makin Bersyukur dan Termotivasi

  Puan, pernah nggak merasa hidup kayak jalan di tempat? Daftar keinginan segunung, tapi progresnya pelan dan kadang bikin down ? Nah, konsep Reverse Bucket List bisa jadi solusi yang menarik! Apa itu Reverse Bucket List? Biasanya, bucket list berisi daftar mimpi atau target yang ingin diraih di masa depan. Sedangkan, reverse bucket list justru kebalikannya: Puan membuat daftar pencapaian, momen membahagiakan, serta hal yang sudah Puan alami dan capai. Mulai dari hal besar sampai kecil yang bikin Puan bangga atau senyum sendiri.    Contohnya seperti, berani presentasi di depan umum, liburan seru bareng keluarga atau teman, membantu orang lain tanpa pamrih, atau berhasil membangun kebiasaan sehat, meski kecil.  Mengapa Reverse Bucket List Penting?  Menanamkan Rasa Syukur Alih-alih fokus pada apa yang belum tercapai, reverse bucket list mengingatkan kita pada hal-hal yang sudah berhasil dilewati. Ini membangun rasa syukur, melawan kecenderungan membandingkan ...

Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan: Menghadirkan Riri Riza, Inaya Wahid, hingga Budayawan Muda

 


Jakarta, 17 November 2024 – Intoleransi bisa berawal dari benci. Hal tersebut disampaikan oleh Inaya Wahid, seniman muda dan aktivis sosial dalam acara “Satu Akar, Ragam Rupa: Budayawan Muda untuk Toleransi” (17/11) yang diselenggarakan oleh Campaign, startup pemilik aplikasi kampanye sosial bernama Campaign #ForABetterWorld, bekerjasama dengan organisasi non pemerintah yang berfokus pada perdamaian, Search for Common Ground. “Intoleransi punya bahan baku kebencian, sikap mau menang sendiri, narrow minded, self centris, egotistical,” ujar Inaya.


“Sebaliknya, salah satu kunci dalam menciptakan toleransi adalah memproduksi bahan baku seperti empati, perasaan solidaritas, menghargai yang lain, serta menghargai diri sendiri” pungkasnya. Acara yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki ini bertujuan untuk memberdayakan pemuda dalam mempromosikan kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) melalui ekspresi seni dan budaya.


Selain talkshow, acara yang dihadiri oleh berbagai kalangan ini juga memamerkan sejumlah karya seni dari para budayawan muda dengan beragam kreasi dan inovasi untuk menyuarakan penghormatan terhadap KBB. Koleksi karya seni ini mencakup beragam bentuk, seperti lagu, tari topeng, buku yang mengangkat perempuan penggerak toleransi, dan pameran interaktif lainnya. “Untuk mengampanyekan kerukunan, kami menggunakan pendekatan kreatif dan imajinatif agar pesan-pesan toleransi ini bisa diterima oleh berbagai kalangan. Seni dan budaya merupakan sarana ideal untuk menyuarakan toleransi karena setiap orang dapat menikmati ekspresi artistik, dan tradisi memiliki tempat yang istimewa di hati setiap komunitas,” ujar Program Director Search for Common Ground, Anis Hamim.


Kemeriahan acara ini dihadiri oleh Perwakilan USAID yang turut hadir dalam acara. “Melalui program ini, USAID memanfaatkan kekuatan teknologi digital, peran pemuda, serta inovasi dalam seni dan budaya untuk mendorong toleransi dan kolaborasi,” kata Yahya Luping, pakar Demokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan USAID Indonesia. "Tujuan kami adalah untuk memperkuat kohesi sosial dan mempromosikan perdamaian di antara masyarakat dari berbagai komunitas,” ujarnya.


Upaya untuk meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai ini diperluas melalui kampanye sosial di aplikasi Campaign #ForABetterWorld. Project Lead dan Marketing Communications Manager, Laras Sabila Putri, menyampaikan bahwa Campaign terus beradaptasi sebagai platform yang berorientasi pada anak muda, termasuk dengan memadukan kegiatan-kegiatan luring dan daring, “Acara ini merupakan puncak rangkaian dari kampanye sosial Strengthening Interfaith Forums and Youth Engagement in Indonesia to Promote Tolerance (SHIFT). Untuk mendukung inisiatif ini lebih lanjut, masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam kampanye sosial #projectSHIFT di aplikasi Campaign #ForABetterWorld, baik sembari menikmati acara maupun setelahnya. Lewat aplikasi ini, masyarakat dapat meningkatkan kesadaran tentang toleransi sekaligus berkontribusi tanpa mengeluarkan biaya apa pun,” ujar Laras.


Para pengunjung yang berpartisipasi dalam kampanye sosial SHIFT di aplikasi Campaign #ForABetterWorld dapat menyelesaikan aksi sosial, yang secara otomatis akan membuka donasi tanpa mengeluarkan uang sama sekali untuk mendukung KBB di seluruh Indonesia. Sebanyak sembilan kampanye sosial telah diluncurkan yang diinisiasi oleh para pemuda terpilih, salah satunya Sega Jamblang. Hasil kampanye sosial mereka akan digunakan untuk mengajak 100 pemuda di Cirebon belajar toleransi dan perdamaian melalui roadshow rumah ibadah. “Kami bersyukur dapat terpilih menjadi salah satu komunitas yang dapat berkampanye di aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk menjangkau masyarakat lewat aktivasi digital. Sebelumnya, kami juga menyelenggarakan pentas seni bertajuk #TolakBala untuk Cirebon Damai yang berisi orasi,  pertunjukan  kesenian dari lintas agama untuk mengajak masyarakat melestarikan kebudayaan, dan menjaga kerukunan,” ujar Haryono, Ketua Sega Jamblang yang juga merupakan Ketua Pelita Perdamaian Cirebon.


Author: Campaign

Editor: Nazwal Bilbina Budiman

Comments

Rubik Puan Popular

Inner Child: Bagian dari Diri yang Ingin Didengar dan Dipeluk

  Sumber: childfoundationcenter.com Pernah nggak merasa “terlalu sensitif”, “takut ditolak”, atau “gampang merasa bersalah”, tapi Puan sendiri nggak tahu kenapa? Mungkin itu bukan Puan yang sekarang yang sedang reaktif. Bisa jadi… itu adalah anak kecil di dalam diri yang sedang terluka yang belum pernah benar-benar didengarkan. Namanya: inner child . Apa Itu Inner Child? Inner child adalah sisi diri kita yang menyimpan pengalaman, perasaan, dan luka dari masa kecil. Dia adalah versi diri kita yang dulu, yang masih polos, penuh rasa ingin tahu, tetapi rentan dan mudah terluka. Meskipun tubuh Puan tumbuh dewasa, inner child nggak ikut tumbuh. Ia tetap tinggal di sana, menyimpan kenangan baik maupun buruk, dan sering muncul dalam bentuk respons emosional yang seringkali kita sendiri nggak paham. Dari Mana Datangnya Luka Inner Child? Luka inner child bisa berasal dari hal-hal yang terlihat “biasa” tapi menyakitkan bagi Puan Dulu sering dimarahi karena menangis, jadi sekarang sulit...

Reverse Bucket List: Cara Simpel Biar Makin Bersyukur dan Termotivasi

  Puan, pernah nggak merasa hidup kayak jalan di tempat? Daftar keinginan segunung, tapi progresnya pelan dan kadang bikin down ? Nah, konsep Reverse Bucket List bisa jadi solusi yang menarik! Apa itu Reverse Bucket List? Biasanya, bucket list berisi daftar mimpi atau target yang ingin diraih di masa depan. Sedangkan, reverse bucket list justru kebalikannya: Puan membuat daftar pencapaian, momen membahagiakan, serta hal yang sudah Puan alami dan capai. Mulai dari hal besar sampai kecil yang bikin Puan bangga atau senyum sendiri.    Contohnya seperti, berani presentasi di depan umum, liburan seru bareng keluarga atau teman, membantu orang lain tanpa pamrih, atau berhasil membangun kebiasaan sehat, meski kecil.  Mengapa Reverse Bucket List Penting?  Menanamkan Rasa Syukur Alih-alih fokus pada apa yang belum tercapai, reverse bucket list mengingatkan kita pada hal-hal yang sudah berhasil dilewati. Ini membangun rasa syukur, melawan kecenderungan membandingkan ...

Unlocking the It Girl Mindset: Rahasia Menjadi Versi Terbaik Dirimu

  Sumber: Pinterest Pernahkah Puan bertanya-tanya kenapa beberapa orang selalu terlihat mempesona, penuh percaya diri, dan memiliki aura yang membuat semua mata tertuju pada mereka? Apakah itu merupakan bawaan dari lahir atau ada rahasia di baliknya? Well , jawabannya hanya terletak pada satu hal, yaitu ‘ It Girl Mindset ’. Sebenarnya, apa sih ‘It Girl Mindset ’ itu? Yuk, simak pembahasannya pada artikel ini! Pengertian It Girl Mindset Melansir dari halaman Plum Healthy Fine , It Girl digambarkan sebagai perempuan yang memiliki percaya diri, modis, dan menjadi idaman bagi banyak orang. Mereka ini merupakan simbol dari kekuatan dan keanggunan dengan menjadi diri sendiri sebagai ciri khasnya. Seorang It Girl biasanya bangga untuk menjadi dirinya yang paling autentik. Oleh karena itu, banyak orang yang mengagumi mereka dan ingin menjadi seperti mereka. It Girl juga tidak bertindak dengan ragu-ragu, fokus pada tujuan serta pengembangan diri, dan tidak peduli dengan tanggapan buruk o...

Mengenal FOMO dan JOMO: Insight Berharga dari Webinar Learning Space Puan Bisa Bersama Ambar Restika

[Jakarta, 16 Agustus 2024] - Learning Space 2024 , Puan Bisa melakukan survei terkait bagaimana perempuan masa muda menghadapi masa quarter life crisis yang juga dibarengi dengan perasaan fear of missing out. Didapati sekitar lebih dari 57% perempuan muda merasakan fear of missing out yang memberikan dampak rasa tidak percaya diri dan mempertanyakan potensi diri sendiri. Menjawab fenomena tersebut, Puan Bisa membuat webinar online yang bertujuan untuk memahami bagaimana suatu fenomena seperti FOMO itu memang harus kita terima dan dihindari bagi setiap individu, telah sukses pada Jumat 16 Agustus 2024. Acara ini mengundang Ambar Restika Suryandaru, S.Psi, M.Psi., Psikolog—seorang dosen dan pengajar (Universitas Borobudur Jakarta, 2017), serta psikolog online (Associate Psikolog Online Aplikasi Psikologi, 2020). Dengan tema "Understanding FOMO", acara ini dihadiri oleh lebih dari 40 peserta yang antusias untuk mengetahui pentingnya menghindari kebiasaan FOMO. FOMO : Fear Of Mi...

Saving to Stay Sane: Hidup Hemat di Era Tekanan Konsumtif

  Image by:  Sampoerna Academy Puan, kita tau bahwa di tengah kondisi ekonomi yang terus berubah, banyak anak muda di Indonesia harus menghadapi kenyataan pahit, biaya hidup yang semakin tinggi, sementara penghasilan tidak selalu ikut naik. Mulai dari harga sewa tempat tinggal, biaya transportasi, hingga kebutuhan pokok yang semakin mahal. Semuanya semakin menjadi beban tersendiri, terutama bagi mereka yang hidup mandiri di kota besar atau baru mulai melangkah ke dunia kerja. Situasi ini mendorong munculnya kebutuhan untuk mengelola keuangan secara lebih bijak. Bukan sekadar berhemat, melainkan menjalani gaya hidup yang benar-benar memperhitungkan setiap pengeluaran. Di sinilah konsep frugal living menjadi relevan. Bukan karena ikut-ikutan tren, tapi karena memang dibutuhkan sebagai strategi bertahan di tengah tekanan ekonomi dan sosial. Lalu, Apa itu Frugal Living ? Frugal living adalah pola pikir dan gaya hidup di mana seseorang secara sadar membatasi pengeluaran yang dira...