Puan, pernah nggak merasa hidup kayak jalan di tempat? Daftar keinginan segunung, tapi progresnya pelan dan kadang bikin down ? Nah, konsep Reverse Bucket List bisa jadi solusi yang menarik! Apa itu Reverse Bucket List? Biasanya, bucket list berisi daftar mimpi atau target yang ingin diraih di masa depan. Sedangkan, reverse bucket list justru kebalikannya: Puan membuat daftar pencapaian, momen membahagiakan, serta hal yang sudah Puan alami dan capai. Mulai dari hal besar sampai kecil yang bikin Puan bangga atau senyum sendiri. Contohnya seperti, berani presentasi di depan umum, liburan seru bareng keluarga atau teman, membantu orang lain tanpa pamrih, atau berhasil membangun kebiasaan sehat, meski kecil. Mengapa Reverse Bucket List Penting? Menanamkan Rasa Syukur Alih-alih fokus pada apa yang belum tercapai, reverse bucket list mengingatkan kita pada hal-hal yang sudah berhasil dilewati. Ini membangun rasa syukur, melawan kecenderungan membandingkan ...
Image by: Total Wellness Health Apakah Puan pernah merasa tidak enak hati saat menolak permintaan orang lain, sampai akhirnya mengorbankan waktu, tenaga, bahkan perasaan sendiri? Rasanya capek, tapi tetap dijalani karena takut mengecewakan orang lain. Padahal, berani bilang "tidak" bukan berarti egois, lho! Justru menolak permintaan orang lain adalah bentuk menghargai diri sendiri. Mengenal Personal Boundaries Personal boundaries adalah batasan yang Puan tetapkan untuk menjaga kenyamanan diri, baik secara fisik, emosional, maupun mental. Dengan boundaries yang jelas, Puan bisa lebih menghargai diri sendiri dan membangun hubungan dengan sesama yang lebih sehat dan saling menghargai. Menurut Very well health , boundaries membantu individu membedakan diri mereka dari orang lain dan menjaga keseimbangan dalam hubungan sosial. Mengapa Sulit Mengatakan "Tidak"? Banyak dari kita, terutama perempuan, sering diajarkan untuk selalu menyenangkan orang lain. Akibatnya, Puan...