Skip to main content

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

Self-Reward Itu Pemborosan? Yuk, Kenali Lebih Dalam Biar Nggak Salah Paham!

 

Image by Jurnal Post


Setelah menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang sulit, terkadang kita punya keinginan untuk memberikan hadiah pada diri sendiri atau self-reward. Ini adalah respons yang wajar sebagai bentuk pengakuan atas usaha dan kerja keras yang telah Puan lakukan. Bukan boros namanya kalau self-reward dilakukan dengan bijak dan disesuaikan dengan kemampuan finansial Puan. 


        Esensi self-reward itu terletak pada niat untuk mengapresiasi diri sendiri, bukan semata-mata pada nilai dari hadiahnya. Untuk lebih jelasnya, mari kita telaah lagi konsep self-reward yang bermanfaat ini.


Self-reward itu apa, sih?

Self-reward adalah bentuk apresiasi terhadap kerja keras yang telah kita lakukan. Apresiasi ini dapat memunculkan rasa bahagia yang meningkatkan kesehatan mental dan kepercayaan diri Puan. Ingat, mengabaikan diri sendiri itu bukanlah pilihan yang baik. Self-reward juga tidak harus selalu berupa barang material, kok. Menikmati me-time sambil menggunakan skincare favorit juga termasuk self-reward.


Waktu yang tepat untuk self-reward

Puan, penting sekali untuk memberikan self-reward atas setiap keberhasilan, sekecil apa pun itu. Puan bisa mengaturnya sesuai kebutuhan dan situasi Puan sendiri. Namun, self-reward akan terasa lebih bermakna ketika Puan telah menyelesaikan tugas penting atau suatu tantangan. Puan juga akan merasa lebih puas ketika mendapatkan hadiah yang telah ditunggu-tunggu dari pada hadiah yang terkesan instan.


Manfaat self-reward

  1. Mencegah burnout

Memberikan self-reward setelah Puan menyelesaikan tugas atau pekerjaan, bisa menjadi jeda yang menyenangkan. Ini bisa mengurangi stres dan kejenuhan yang berujung pada burnout.

  1. Meningkatkan motivasi

Mengetahui ada hadiah yang menunggu, dapat membuat Puan lebih bersemangat dan termotivasi dalam menyelesaikan pekerjaan atau mencapai tujuan.

  1. Menghalau rasa malas

Ketika Puan merasa malas untuk memulai sesuatu, menjanjikan self-reward bisa menjadi pemicu yang efektif dalam membangkitkan semangat dan membuat tugas terasa lebih menarik.

  1. Membangun resiliensi

Memberikan self-reward setelah melewati kesulitan, akan memperkuat mental Puan dan meningkatkan ketahanan untuk menghadapi rintangan di masa depan.


        Setelah mengetahui makna dan manfaat dari self-reward, berikut ini adalah beberapa ide self-reward sederhana dan ramah di kantong yang bisa Puan lakukan.

  1. Bersantai sambil menonton film

  2. Memakan makanan kesukaan

  3. Mandi air hangat

  4. Menghabiskan waktu dengan keluarga atau teman dekat

  5. Bermain bersama hewan peliharaan

  6. Belajar hal baru

  7. Tidur siang


        Jadi, self-reward itu bukanlah pemborosan, melainkan bentuk apresiasi terhadap diri sendiri yang bisa Puan sesuaikan dengan kebutuhan dan situasi. Puan tidak harus pergi liburan ke tempat mewah atau membeli barang branded untuk self-reward karena sekecil apapun bentuk apresiasinya, yang terpenting adalah niat tulus Puan untuk menghargai setiap pencapaian.



Referensi:

You’ve earned it: Learn about the benefits of rewarding yourself

Not Selfish Indulgence: The Benefits of Self-Reward

Ways To Treat Yourself: How Rewards Can Help You Succeed



Author & Editor:

Dwi Khumaeroh Saadah


Comments

Rubik Puan Popular

AI Bisa Bikin Video dari Prompt, Apa Kabar Karier Kita?

Image by:  perfectcorp.com     Puan, pernah lihat video buatan AI tapi tampilannya realistis banget? Belakangan ini, dunia maya diramaikan oleh video-video dari AI seperti Google Veo 3. Menariknya, video itu nggak diambil pakai kamera atau difilmkan oleh kru profesional, tapi cukup dengan satu hal: prompt. Cukup tulis prompt seperti: “Seorang perempuan duduk di taman kota sambil membaca buku, matahari sore bersinar hangat, suasana tenang dan syahdu.” Lalu… voilà ! AI akan membuat video bergerak dengan visual yang sesuai, lengkap dengan pencahayaan, ekspresi wajah, bahkan suara dan atmosfer yang begitu nyata. Kita yang nonton bisa saja langsung percaya bahwa itu adalah cuplikan dari film atau iklan sungguhan.       Berangkat dari fenomena tersebut, muncul pertanyaan yang mungkin juga sempat terlintas di benak kita: "Kalau AI sudah bisa bikin konten seperti ini hanya dari prompt, apakah kita, manusia, masih dibutuhkan?" Ketika AI Makin Canggih, Apa yang Mas...

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

MICAM DAN MIPEL: KEUNGGULAN ALAS KAKI DAN BARANG KULIT ITALIA TAMPIL DI INDONESIA

Jakarta, 29 Mei 2025 — MICAM Milano sebagai pameran alas kaki internasional dan MIPEL selaku pameran barang-barang kulit dan aksesoris mode internasional, berpartisipasi dalam inisiatif penting bersama di Jakarta untuk mempromosikan dua pameran dagang unggulan di pasar Indonesia dan Asia Tenggara.  Kedua pameran dagang tersebut akan menyajikan penawaran pameran dan tren industri mereka kepada publik Indonesia selama acara cuplik kilas (teaser) untuk memicu peluang bisnis baru di pasar Indonesia dengan potensi tinggi selama BTN Indonesia Fashion Week 2025. Acara dibuka Duta Besar Italia untuk Indonesia, H.E. Roberto Colamine, Komisaris Dagang Italia dari Italian Trade Agency, Dr. Paolo Pinto, dan Ketua Indonesia Fashion Week, Ibu Poppy Dharsono. Perwakilan dari Italia Dr. Matteo Scarparo memberikan presentasi tentang Micam dan Mipel kepada peserta forum pelaku industri dari retail, wholesale, ecommerce , serta manufakfur alas kaki, kulit, dan aksesoris. Selain itu, perwakilan dari ...

Indonesia Fashion Week 2025 Resmi Digelar Merayakan Keragaman Kultur Jakarta

Jakarta, 28 Mei 2025 — Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 sebagai pekan mode terbesar di Indonesia secara resmi digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, (28/5). IFW sebagai medium terbesar ekosistem fashion di Indonesia ingin memberikan platform kepada para pelaku pada sektor industri mode Tanah Air dengan mengajak ratusan desainer, pemilik brand , pemilik rumah mode, pengrajin karya mode dan kriya, hingga pelaku UMKM turut ambil peran merayakan keragaman kultur Jakarta dengan mengusung tema Ronakultura Jakarta. Ronakultura merupakan gabungan dari kata Ronak (semarak) dan Kultura (budaya), sehingga bermakna menggambarkan semangat Jakarta sebagai kota dinamis, terus bergerak, dan penuh warna sebagai tempat budaya tradisional serta gaya hidup kontemporer saling bersilangan membentuk otentisitas khas Jakarta. Digelar selama sepekan penuh, mulai Rabu, 28 Mei - Minggu, 1 Juni 2025, BTN Indonesia Fashion Week 2025 menampilkan lebih dari 200 desainer dan 200 tenant...

Jelang Gelaran Pameran Mode Pitti Uomo, CEO Pitti Immagine Hadir di Indonesia Fashion Week Membuka Peluang Kolaborasi

Jakarta, 30 Mei 2025 — Pitti Immagine Uomo, salah satu pameran mode pria paling berpengaruh di dunia, kembali hadir untuk edisi ke-108 di Fortezza da Basso, Firenze, Italia, pada tanggal 17–20 Juni 2025. Jelang gelaran tersebut, CEO Pitti Immagine, Raffaello Napoleone mengunjungi Indonesia untuk hadir di tengah pelaksanaan BTN Indonesia Fashion Week 2025.  Saat hadir di Forum talkshow Intoducing Pitti Immagine to The Indonesian Market, Creative Stage, (30/5), Raffaello Napoleone menegaskan pentingnya menjalin relasi lebih erat dengan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.  “ Kami melihat potensi luar biasa dari pasar Asia, terutama Indonesia, baik dari sisi kreator maupun konsumen fashion. Pitti ingin menjadi jembatan antara inovasi Eropa dan energi kreatif Asia ,” ujar Napoleone. Acara tersebut diharapkan menjadi titik temu strategis antara pelaku industri fashion di Indonesia dan platform global Pitti Uomo, serta membuka ruang kolaborasi dalam skala lebih luas. Me...