Bilang 'Tidak' Bukan Berarti Egois Kok! Panduan Buat Kamu yang Selalu ingin Menyenangkan Semua Orang.
Apakah Puan pernah berada di posisi menerima ajakan atau permintaan seseorang hanya karena takut mengecewakan orang tersebut kalau menolak? Kalau iya, bisa jadi puan termasuk seorang people pleaser.
Setiap orang tentu selalu berusaha untuk menjadi orang yang baik dan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya. Tetapi, jika Puan selalu merasa bertanggung jawab dengan harapan semua orang hingga membuat Puan melupakan diri sendiri, hal tersebut malah akan menjadi beban yang merusak diri Puan secara perlahan-lahan.
Nah! Lewat tulisan ini, mari kita sama-sama belajar untuk berkata “tidak” yang bisa menjadi langkah penting untuk menjaga diri sendiri.
Namun sebelum itu, Puan familiar nggak sih sama perilaku people pleaser? People pleaser sendiri merupakan sebutan untuk seseorang yang memiliki dorongan kuat untuk menyenangkan orang lain dengan cara yang berlebihan dan bahkan dengan mengorbankan kenyamanan serta kebutuhan diri sendiri agar orang lain tidak merasa kecewa terhadapnya.
Biasanya orang dengan perilaku People Pleaser mempunyai ciri-ciri seperti :
Merasa kesulitan untuk berkata ‘tidak’ pada permintaan orang lain.
Sering merasa bersalah ketika menolak permintaan seseorang.
Melakukan banyak pekerjaan ekstra padahal sedang tidak punya waktu luang.
Cenderung mengubah sikap atau kepribadian demi orang lain.
Mementingkan kepentingan orang lain lebih dari diri sendiri.
Kalau Puan sering melakukan satu dari beberapa ciri di atas, Puan harus tahu kenapa seorang people pleaser sering kesulitan untuk bilang “tidak”. Seorang dengan sebutan people pleaser biasanya sulit untuk menolak orang lain dikarenakan takut disalahpahami sehingga dirinya cenderung menerima semua permintaan bahkan saat pekerjaan yang dilakukannya sendiri belum selesai. Selain itu, hal ini juga bisa disebabkan karena seseorang dengan perilaku people pleaser biasanya lebih memilih untuk menghindari konflik dan tidak ingin mempunyai rasa bersalah.
Kebiasaan menyenangkan semua orang tanpa batasan juga bisa berdampak buruk loh! seperti:
Terlalu mengabaikan diri sendiri
Stress berlebihan ketika tidak bisa menyenangkan orang lain.
Sering merasa frustasi karena tidak punya waktu untuk diri sendiri.
Kehilangan jati diri.
Meskipun begitu, kebiasaan menjadi people pleaser masih bisa diubah agar Puan bisa lebih menghargai dan memprioritaskan diri sendiri. Salah satu kunci utama untuk mengatasi kebiasaan people pleaser yang selalu berusaha menyenangkan semua orang lain adalah dengan berkata “tidak.” Menolak bukan berarti Puan bersikap egois, hal ini adalah bentuk self-care yang Puan lakukan karena setiap orang berhak menetapkan batasan pribadi agar hidup lebih seimbang. Selain itu, beberapa cara yang dapat Puan lakukan adalah sebagai berikut.
Tolak permintaan yang datang saat sedang sibuk dengan ramah namun tegas.
Prioritaskan diri sendiri dan kebahagiaan Puan.
Ubah mindset, jika menolak bukan berarti jahat.
Jangan biarkan rasa bersalah dan tidak enak hati mengendalikan keputusan.
Evaluasi kembali hubungan yang membuat Puan terus mengalah.
Mengelola batasan pribadi dengan tegas.
Oleh karena itu, Puan harus selalu ingat bahwa meskipun berkata “tidak” bukan pertanda bahwa kita egois, namun ini bentuk kepedulian terhadap diri sendiri. Kita tidak egois karena memilih diri sendiri untuk menjadi prioritas, tapi yang terpenting kita hanya sedang belajar membangun batasan pribadi yang sehat dengan setiap orang dan hal ini sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang lebih tenang dan bahagia.
Referensi :
Psikolog UGM Bagikan Tips Atasi People Pleaser
Mengenal People Pleaser: Ciri, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Cara untuk Berhenti Menjadi People Pleaser
Comments
Post a Comment