Di umur segini, setuju ga sih kalo kita jadi sering begadang? Kapan terakhir kali Puan punya waktu tidur yang cukup? Eits, hati-hati ya sama sleep deprivation!
Sering kali, sleep deprivation ini dianggap sepele. Padahal, kurang tidur bisa bikin kita susah fokus, gampang marah, dan sulit mengendalikan emosi. Jadi, jangan heran jika setelah begadang, kita jadi gampang sensitif atau sulit konsentrasi saat bekerja maupun belajar.
Apa itu Sleep Deprivation?
Kondisi saat seseorang kurang tidur atau tidurnya kurang berkualitas disebut sleep deprivation. Idealnya, kita yang sudah dewasa (usia 18 tahun ke atas) butuh tidur 7-9 jam setiap malam.
Dampak dari sleep deprivation ini lumayan mengganggu. Puan jadi susah fokus saat bekerja, belajar, atau menyetir. Selain itu, seseorang yang mengalami sleep deprivation juga bisa jadi sulit memahami emosi orang lain dan mudah merasa kesal, marah, atau cemas.
Sleep deprivation memang bisa bikin aktivitas sehari-hari berantakan. Namun, sering kali kondisi ini disamakan dengan insomnia, padahal keduanya berbeda.
Perbedaan Sleep Deprivation dengan Insomnia
Singkatnya, insomnia itu kondisi di mana Puan susah sekali tidur, meskipun sudah mencoba. Sementara sleep deprivation lebih merujuk pada akibatnya, yaitu ketika Puan memang tidak tidur dengan waktu yang cukup.
Jadi, insomnia bisa menjadi penyebab sleep deprivation, tapi tidak semua sleep deprivation disebabkan oleh insomnia. Lalu, apa saja penyebab lain dari sleep deprivation?
Penyebab Sleep Deprivation
Kebanyakan sleep deprivation disebabkan oleh gaya hidup atau kondisi medis tertentu.
- Pekerjaan shift, terutama yang dilakukan di malam hari.
- Konsumsi stimulan seperti kafein, khususnya di sore atau malam hari.
- Kebiasaan tidur atau sleep hygiene yang buruk.
- Tingkat stres yang tinggi.
- Tidur di tempat baru atau asing, misalnya di hotel.
- Kondisi medis seperti sleep apnea atau napas berhenti saat tidur.
- Masalah kesehatan mental seperti depresi dan anxiety.
Jika Puan mengalami salah satu dari kondisi di atas, jangan langsung panik. Priska punya beberapa tips yang bisa dicoba untuk memulihkannya.
Tips Memulihkan Gejala Sleep Deprivation
Sleep deprivation itu masalah umum dan sering kali bisa diatasi sendiri, selama belum terlalu parah. Namun, kalau gejalanya terus-menerus muncul, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter, ya.
- Agar sleep deprivation cepat pulih, Puan dapat menerapkan beberapa tips di bawah ini.
- Jadwalkan waktu tidur. Jam tidur yang konsisten bisa meningkatkan kualitas tidur kita.
- Sediakan waktu tidur yang cukup. Sesibuk apa pun, tidur itu penting. Ingat, tubuh yang produktif dimulai dari tidur yang cukup.
- Jauhi gadget atau lampu terang menjelang tidur. Cahaya dari layar HP dan laptop bisa mengacaukan jam biologis tubuh.
- Hindari makan berat sebelum tidur agar tubuh bisa beristirahat dengan sempurna.
- Rajin berolahraga. Aktivitas fisik, bahkan sekadar jalan kaki, bisa membantu meningkatkan kualitas tidur.
- Jangan ketergantungan obat tidur. Penggunaan obat tidur dalam jangka panjang, bahkan yang dijual bebas, bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Dengan memahami apa itu sleep deprivation dan bagaimana dampaknya, kita bisa lebih sadar akan pentingnya menjaga kualitas tidur. Memiliki jadwal tidur yang teratur, menghindari gadget sebelum tidur, dan berolahraga rutin adalah langkah sederhana yang bisa sangat membantu memulihkan gejala sleep deprivation.
Tidur bukan cuma soal memejamkan mata, tapi juga investasi untuk kesehatan dan produktivitas kita di hari mendatang. Yuk, mulai sekarang kita lebih peduli pada waktu tidur!
Referensi
National Heart, Lung, and Blood Institute of United States
Author & Editor
Dwi Khumaeroh Saadah

Komentar
Posting Komentar