Puan, pernah nggak merasa hidup kayak jalan di tempat? Daftar keinginan segunung, tapi progresnya pelan dan kadang bikin down ? Nah, konsep Reverse Bucket List bisa jadi solusi yang menarik! Apa itu Reverse Bucket List? Biasanya, bucket list berisi daftar mimpi atau target yang ingin diraih di masa depan. Sedangkan, reverse bucket list justru kebalikannya: Puan membuat daftar pencapaian, momen membahagiakan, serta hal yang sudah Puan alami dan capai. Mulai dari hal besar sampai kecil yang bikin Puan bangga atau senyum sendiri. Contohnya seperti, berani presentasi di depan umum, liburan seru bareng keluarga atau teman, membantu orang lain tanpa pamrih, atau berhasil membangun kebiasaan sehat, meski kecil. Mengapa Reverse Bucket List Penting? Menanamkan Rasa Syukur Alih-alih fokus pada apa yang belum tercapai, reverse bucket list mengingatkan kita pada hal-hal yang sudah berhasil dilewati. Ini membangun rasa syukur, melawan kecenderungan membandingkan ...
Pernahkah Puan merawat seseorang terdekat Puan dengan membantu menyediakan kebutuhan medis dan pribadi orang yang sedang sakit? Orang tersebut disebut pula caregiver . Nah, Disini Puan Bisa akan menjelaskan terkait dengan Caregiver. Caregiver merupakan pengasuh yang merawat orang lain ketika orang tersebut sakit sehingga tidak mampu merawat dirinya sendiri. Memang sih, di awal-awal mungkin akan merasa baik-baik saja ketika membantu mereka yang sedang sakit, namun tidak jarang jika dalam kurun waktu yang lama seringkali seorang caregiver kewalahan dan sering kehabisan tenaga yang menguras emosi, fisik, dan mental. Kalau sudah merasakan stres dan lelah yang mempengaruhi kehidupan kesehatan Puan secara negatif, maka fenomena ini disebut sebagai caregiver burnout. Teman-teman Puan Bisa disini sudah tahu belum tanda-tanda caregiver burnout? Tidak melakukan aktivitas selama beberapa waktu alias cenderung menarik diri dari teman-teman dan keluarga Kehilangan minat pada aktivitas yang bia...