Skip to main content

Reverse Bucket List: Cara Simpel Biar Makin Bersyukur dan Termotivasi

  Puan, pernah nggak merasa hidup kayak jalan di tempat? Daftar keinginan segunung, tapi progresnya pelan dan kadang bikin down ? Nah, konsep Reverse Bucket List bisa jadi solusi yang menarik! Apa itu Reverse Bucket List? Biasanya, bucket list berisi daftar mimpi atau target yang ingin diraih di masa depan. Sedangkan, reverse bucket list justru kebalikannya: Puan membuat daftar pencapaian, momen membahagiakan, serta hal yang sudah Puan alami dan capai. Mulai dari hal besar sampai kecil yang bikin Puan bangga atau senyum sendiri.    Contohnya seperti, berani presentasi di depan umum, liburan seru bareng keluarga atau teman, membantu orang lain tanpa pamrih, atau berhasil membangun kebiasaan sehat, meski kecil.  Mengapa Reverse Bucket List Penting?  Menanamkan Rasa Syukur Alih-alih fokus pada apa yang belum tercapai, reverse bucket list mengingatkan kita pada hal-hal yang sudah berhasil dilewati. Ini membangun rasa syukur, melawan kecenderungan membandingkan ...

Mengatasi Perbandingan Sosial: Menggenggam Self-Acceptance di Era Media Sosial

Pernahkah Puan merasa terjebak dalam erangkap perbandingan tak berujung di era media sosial? Melihat orang lain yang tampak lebih sukses, lebih berprestasi, atau lebih cantik dari Puan dapat membuat Puan merasa minder. Pertanyaan-pertanyaan seperti "Mengapa aku tidak sebaik dia?" atau "Mengapa hidupnya tampak lebih sempurna daripada milikku?" mungkin telah menghantui pikiran Puan. Jangan khawatir, Puan tidak sendirian! Perasaan-perasaan ini adalah hal yang wajar, terutama dalam dunia yang semakin terhubung dan serba kompetitif seperti masa kini.
Namun, penting bagi Puan sebagai perempuan masa kini untuk memahami bahwa self-acceptance (penerimaan diri) adalah kunci utama untuk menggenggam kekuatan sejati dan menemukan kedamaian dalam hidup. Self-acceptance bukanlah proses instan, melainkan perjalanan emosional yang membutuhkan waktu dan dedikasi. Dalam perjalanan ini, penerimaan diri mengajarkan Puan untuk mencintai dan menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan yang Puan miliki. Ini berarti berhenti menyalahkan diri sendiri maupun puan lain, serta menghargai diri sendiri tanpa perlu memaksakan diri untuk menjadi seperti orang lain. Puan memiliki potensi unik yang tidak dapat dibandingkan dengan siapapun.

Mengutip kata-kata bijak dari Herlock, "Bila individu hanya melihat dari satu sisi saja, maka tidak mustahil akan timbul kepribadian yang timpang." Semakin Puan mencintai diri sendiri, semakin mampu Puan menerima dan menghargai karakter alamiah Puan. Hal ini juga membuat Puan bebas dari kritik yang tidak produktif terhadap hal-hal yang tidak dapat diubah lagi.

Namun, bagaimana Puan dapat memulai perjalanan menuju self-acceptance yang kuat? Pertama, mulailah dengan bersyukur. Bersyukur akan membantu Puan melihat sisi positif dalam diri sendiri dan mengapresiasi apa yang Puan miliki saat ini. Ketika Puan merasa terhubung dengan rasa syukur, Puan secara alami dapat menerima diri sendiri secara penuh. Selain itu, Puan juga perlu mengenali nilai-nilai dan minat pribadi. Dengan mengetahui apa yang benar-benar penting bagi diri Puan, Puan dapat fokus pada pengembangan diri yang sesuai dengan passion dan potensi Puan. Ini adalah langkah penting untuk membangun self-acceptance yang kokoh.

Mengubah pola pikir negatif menjadi positif juga merupakan bagian penting dalam proses ini. Seringkali, Puan terjebak dalam keraguan dan penghakiman terhadap diri sendiri. Gantilah pikiran-pikiran tersebut dengan afirmasi positif dan penuh kasih. Katakan pada diri sendiri bahwa Puan adalah perempuan yang berharga, kuat, dan berpotensi untuk meraih apa pun yang Puan inginkan. Tidak hanya itu, penting bagi Puan sebagai perempuan masa kini untuk menciptakan lingkungan yang mendukung. Temukan komunitas atau kelompok yang menerima dan mendukung Puan sepenuh hati. Buku-buku inspiratif, podcast, atau sumber-sumber online yang membahas tentang self-acceptance dan pengembangan diri juga dapat menjadi sumber motivasi yang sangat berguna.

Dalam perjalanan self-acceptance ini, Puan harus diingat bahwa setiap individu memiliki perjalanan hidup yang unik. Tidak ada satu pun orang yang sama persis, dan membandingkan diri dengan orang lain hanya akan menghalangi Puan untuk menemukan kebahagiaan sejati dalam diri sendiri. Jadi, Puan masa kini, mari kita memulai perjalanan penuh penemuan diri ini dengan penuh keberanian dan keyakinan. Percayalah bahwa Puan adalah perempuan yang luar biasa, dengan kekuatan dan potensi yang tak terbatas. Dengan self-acceptance yang kuat, Puan akan menemukan kedamaian dalam hidup Puan, menjalani hidup dengan penuh kasih sayang dan kegembiraan, serta menginspirasi orang-orang di sekitar Puan.

Referensi:

  • Fardouly, J., Diedrichs, P. C., Vartanian, L. R., & Halliwell, E. (2015). Social comparisons on social media: the impact of Facebook on young women's body image concerns and mood. Body Image, 13, 38-45.
  • Vogel, E. A., Rose, J. P., Okdie, B. M., Eckles, K., & Franz, B. (2014). Who compares and despairs? The effect of social comparison orientation on social media use and its outcomes. Personality and Individual Differences, 86, 249-256.
  • Dhir, A., Yossatorn, Y., Kaur, P., Chen, S., & Nieminen, M. (2018). Online social media fatigue and psychological wellbeing—A study of compulsive use, fear of missing out, fatigue, anxiety and depression. International Journal of Information Management, 40, 141-152.

Comments

Rubik Puan Popular

Inner Child: Bagian dari Diri yang Ingin Didengar dan Dipeluk

  Sumber: childfoundationcenter.com Pernah nggak merasa “terlalu sensitif”, “takut ditolak”, atau “gampang merasa bersalah”, tapi Puan sendiri nggak tahu kenapa? Mungkin itu bukan Puan yang sekarang yang sedang reaktif. Bisa jadi… itu adalah anak kecil di dalam diri yang sedang terluka yang belum pernah benar-benar didengarkan. Namanya: inner child . Apa Itu Inner Child? Inner child adalah sisi diri kita yang menyimpan pengalaman, perasaan, dan luka dari masa kecil. Dia adalah versi diri kita yang dulu, yang masih polos, penuh rasa ingin tahu, tetapi rentan dan mudah terluka. Meskipun tubuh Puan tumbuh dewasa, inner child nggak ikut tumbuh. Ia tetap tinggal di sana, menyimpan kenangan baik maupun buruk, dan sering muncul dalam bentuk respons emosional yang seringkali kita sendiri nggak paham. Dari Mana Datangnya Luka Inner Child? Luka inner child bisa berasal dari hal-hal yang terlihat “biasa” tapi menyakitkan bagi Puan Dulu sering dimarahi karena menangis, jadi sekarang sulit...

Reverse Bucket List: Cara Simpel Biar Makin Bersyukur dan Termotivasi

  Puan, pernah nggak merasa hidup kayak jalan di tempat? Daftar keinginan segunung, tapi progresnya pelan dan kadang bikin down ? Nah, konsep Reverse Bucket List bisa jadi solusi yang menarik! Apa itu Reverse Bucket List? Biasanya, bucket list berisi daftar mimpi atau target yang ingin diraih di masa depan. Sedangkan, reverse bucket list justru kebalikannya: Puan membuat daftar pencapaian, momen membahagiakan, serta hal yang sudah Puan alami dan capai. Mulai dari hal besar sampai kecil yang bikin Puan bangga atau senyum sendiri.    Contohnya seperti, berani presentasi di depan umum, liburan seru bareng keluarga atau teman, membantu orang lain tanpa pamrih, atau berhasil membangun kebiasaan sehat, meski kecil.  Mengapa Reverse Bucket List Penting?  Menanamkan Rasa Syukur Alih-alih fokus pada apa yang belum tercapai, reverse bucket list mengingatkan kita pada hal-hal yang sudah berhasil dilewati. Ini membangun rasa syukur, melawan kecenderungan membandingkan ...

Unlocking the It Girl Mindset: Rahasia Menjadi Versi Terbaik Dirimu

  Sumber: Pinterest Pernahkah Puan bertanya-tanya kenapa beberapa orang selalu terlihat mempesona, penuh percaya diri, dan memiliki aura yang membuat semua mata tertuju pada mereka? Apakah itu merupakan bawaan dari lahir atau ada rahasia di baliknya? Well , jawabannya hanya terletak pada satu hal, yaitu ‘ It Girl Mindset ’. Sebenarnya, apa sih ‘It Girl Mindset ’ itu? Yuk, simak pembahasannya pada artikel ini! Pengertian It Girl Mindset Melansir dari halaman Plum Healthy Fine , It Girl digambarkan sebagai perempuan yang memiliki percaya diri, modis, dan menjadi idaman bagi banyak orang. Mereka ini merupakan simbol dari kekuatan dan keanggunan dengan menjadi diri sendiri sebagai ciri khasnya. Seorang It Girl biasanya bangga untuk menjadi dirinya yang paling autentik. Oleh karena itu, banyak orang yang mengagumi mereka dan ingin menjadi seperti mereka. It Girl juga tidak bertindak dengan ragu-ragu, fokus pada tujuan serta pengembangan diri, dan tidak peduli dengan tanggapan buruk o...

Mengenal FOMO dan JOMO: Insight Berharga dari Webinar Learning Space Puan Bisa Bersama Ambar Restika

[Jakarta, 16 Agustus 2024] - Learning Space 2024 , Puan Bisa melakukan survei terkait bagaimana perempuan masa muda menghadapi masa quarter life crisis yang juga dibarengi dengan perasaan fear of missing out. Didapati sekitar lebih dari 57% perempuan muda merasakan fear of missing out yang memberikan dampak rasa tidak percaya diri dan mempertanyakan potensi diri sendiri. Menjawab fenomena tersebut, Puan Bisa membuat webinar online yang bertujuan untuk memahami bagaimana suatu fenomena seperti FOMO itu memang harus kita terima dan dihindari bagi setiap individu, telah sukses pada Jumat 16 Agustus 2024. Acara ini mengundang Ambar Restika Suryandaru, S.Psi, M.Psi., Psikolog—seorang dosen dan pengajar (Universitas Borobudur Jakarta, 2017), serta psikolog online (Associate Psikolog Online Aplikasi Psikologi, 2020). Dengan tema "Understanding FOMO", acara ini dihadiri oleh lebih dari 40 peserta yang antusias untuk mengetahui pentingnya menghindari kebiasaan FOMO. FOMO : Fear Of Mi...

Saving to Stay Sane: Hidup Hemat di Era Tekanan Konsumtif

  Image by:  Sampoerna Academy Puan, kita tau bahwa di tengah kondisi ekonomi yang terus berubah, banyak anak muda di Indonesia harus menghadapi kenyataan pahit, biaya hidup yang semakin tinggi, sementara penghasilan tidak selalu ikut naik. Mulai dari harga sewa tempat tinggal, biaya transportasi, hingga kebutuhan pokok yang semakin mahal. Semuanya semakin menjadi beban tersendiri, terutama bagi mereka yang hidup mandiri di kota besar atau baru mulai melangkah ke dunia kerja. Situasi ini mendorong munculnya kebutuhan untuk mengelola keuangan secara lebih bijak. Bukan sekadar berhemat, melainkan menjalani gaya hidup yang benar-benar memperhitungkan setiap pengeluaran. Di sinilah konsep frugal living menjadi relevan. Bukan karena ikut-ikutan tren, tapi karena memang dibutuhkan sebagai strategi bertahan di tengah tekanan ekonomi dan sosial. Lalu, Apa itu Frugal Living ? Frugal living adalah pola pikir dan gaya hidup di mana seseorang secara sadar membatasi pengeluaran yang dira...