Skip to main content

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

Mengatasi Perbandingan Sosial: Menggenggam Self-Acceptance di Era Media Sosial

Pernahkah Puan merasa terjebak dalam erangkap perbandingan tak berujung di era media sosial? Melihat orang lain yang tampak lebih sukses, lebih berprestasi, atau lebih cantik dari Puan dapat membuat Puan merasa minder. Pertanyaan-pertanyaan seperti "Mengapa aku tidak sebaik dia?" atau "Mengapa hidupnya tampak lebih sempurna daripada milikku?" mungkin telah menghantui pikiran Puan. Jangan khawatir, Puan tidak sendirian! Perasaan-perasaan ini adalah hal yang wajar, terutama dalam dunia yang semakin terhubung dan serba kompetitif seperti masa kini.
Namun, penting bagi Puan sebagai perempuan masa kini untuk memahami bahwa self-acceptance (penerimaan diri) adalah kunci utama untuk menggenggam kekuatan sejati dan menemukan kedamaian dalam hidup. Self-acceptance bukanlah proses instan, melainkan perjalanan emosional yang membutuhkan waktu dan dedikasi. Dalam perjalanan ini, penerimaan diri mengajarkan Puan untuk mencintai dan menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan yang Puan miliki. Ini berarti berhenti menyalahkan diri sendiri maupun puan lain, serta menghargai diri sendiri tanpa perlu memaksakan diri untuk menjadi seperti orang lain. Puan memiliki potensi unik yang tidak dapat dibandingkan dengan siapapun.

Mengutip kata-kata bijak dari Herlock, "Bila individu hanya melihat dari satu sisi saja, maka tidak mustahil akan timbul kepribadian yang timpang." Semakin Puan mencintai diri sendiri, semakin mampu Puan menerima dan menghargai karakter alamiah Puan. Hal ini juga membuat Puan bebas dari kritik yang tidak produktif terhadap hal-hal yang tidak dapat diubah lagi.

Namun, bagaimana Puan dapat memulai perjalanan menuju self-acceptance yang kuat? Pertama, mulailah dengan bersyukur. Bersyukur akan membantu Puan melihat sisi positif dalam diri sendiri dan mengapresiasi apa yang Puan miliki saat ini. Ketika Puan merasa terhubung dengan rasa syukur, Puan secara alami dapat menerima diri sendiri secara penuh. Selain itu, Puan juga perlu mengenali nilai-nilai dan minat pribadi. Dengan mengetahui apa yang benar-benar penting bagi diri Puan, Puan dapat fokus pada pengembangan diri yang sesuai dengan passion dan potensi Puan. Ini adalah langkah penting untuk membangun self-acceptance yang kokoh.

Mengubah pola pikir negatif menjadi positif juga merupakan bagian penting dalam proses ini. Seringkali, Puan terjebak dalam keraguan dan penghakiman terhadap diri sendiri. Gantilah pikiran-pikiran tersebut dengan afirmasi positif dan penuh kasih. Katakan pada diri sendiri bahwa Puan adalah perempuan yang berharga, kuat, dan berpotensi untuk meraih apa pun yang Puan inginkan. Tidak hanya itu, penting bagi Puan sebagai perempuan masa kini untuk menciptakan lingkungan yang mendukung. Temukan komunitas atau kelompok yang menerima dan mendukung Puan sepenuh hati. Buku-buku inspiratif, podcast, atau sumber-sumber online yang membahas tentang self-acceptance dan pengembangan diri juga dapat menjadi sumber motivasi yang sangat berguna.

Dalam perjalanan self-acceptance ini, Puan harus diingat bahwa setiap individu memiliki perjalanan hidup yang unik. Tidak ada satu pun orang yang sama persis, dan membandingkan diri dengan orang lain hanya akan menghalangi Puan untuk menemukan kebahagiaan sejati dalam diri sendiri. Jadi, Puan masa kini, mari kita memulai perjalanan penuh penemuan diri ini dengan penuh keberanian dan keyakinan. Percayalah bahwa Puan adalah perempuan yang luar biasa, dengan kekuatan dan potensi yang tak terbatas. Dengan self-acceptance yang kuat, Puan akan menemukan kedamaian dalam hidup Puan, menjalani hidup dengan penuh kasih sayang dan kegembiraan, serta menginspirasi orang-orang di sekitar Puan.

Referensi:

  • Fardouly, J., Diedrichs, P. C., Vartanian, L. R., & Halliwell, E. (2015). Social comparisons on social media: the impact of Facebook on young women's body image concerns and mood. Body Image, 13, 38-45.
  • Vogel, E. A., Rose, J. P., Okdie, B. M., Eckles, K., & Franz, B. (2014). Who compares and despairs? The effect of social comparison orientation on social media use and its outcomes. Personality and Individual Differences, 86, 249-256.
  • Dhir, A., Yossatorn, Y., Kaur, P., Chen, S., & Nieminen, M. (2018). Online social media fatigue and psychological wellbeing—A study of compulsive use, fear of missing out, fatigue, anxiety and depression. International Journal of Information Management, 40, 141-152.

Comments

Rubik Puan Popular

AI Bisa Bikin Video dari Prompt, Apa Kabar Karier Kita?

Image by:  perfectcorp.com     Puan, pernah lihat video buatan AI tapi tampilannya realistis banget? Belakangan ini, dunia maya diramaikan oleh video-video dari AI seperti Google Veo 3. Menariknya, video itu nggak diambil pakai kamera atau difilmkan oleh kru profesional, tapi cukup dengan satu hal: prompt. Cukup tulis prompt seperti: “Seorang perempuan duduk di taman kota sambil membaca buku, matahari sore bersinar hangat, suasana tenang dan syahdu.” Lalu… voilĂ  ! AI akan membuat video bergerak dengan visual yang sesuai, lengkap dengan pencahayaan, ekspresi wajah, bahkan suara dan atmosfer yang begitu nyata. Kita yang nonton bisa saja langsung percaya bahwa itu adalah cuplikan dari film atau iklan sungguhan.       Berangkat dari fenomena tersebut, muncul pertanyaan yang mungkin juga sempat terlintas di benak kita: "Kalau AI sudah bisa bikin konten seperti ini hanya dari prompt, apakah kita, manusia, masih dibutuhkan?" Ketika AI Makin Canggih, Apa yang Mas...

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

MICAM DAN MIPEL: KEUNGGULAN ALAS KAKI DAN BARANG KULIT ITALIA TAMPIL DI INDONESIA

Jakarta, 29 Mei 2025 — MICAM Milano sebagai pameran alas kaki internasional dan MIPEL selaku pameran barang-barang kulit dan aksesoris mode internasional, berpartisipasi dalam inisiatif penting bersama di Jakarta untuk mempromosikan dua pameran dagang unggulan di pasar Indonesia dan Asia Tenggara.  Kedua pameran dagang tersebut akan menyajikan penawaran pameran dan tren industri mereka kepada publik Indonesia selama acara cuplik kilas (teaser) untuk memicu peluang bisnis baru di pasar Indonesia dengan potensi tinggi selama BTN Indonesia Fashion Week 2025. Acara dibuka Duta Besar Italia untuk Indonesia, H.E. Roberto Colamine, Komisaris Dagang Italia dari Italian Trade Agency, Dr. Paolo Pinto, dan Ketua Indonesia Fashion Week, Ibu Poppy Dharsono. Perwakilan dari Italia Dr. Matteo Scarparo memberikan presentasi tentang Micam dan Mipel kepada peserta forum pelaku industri dari retail, wholesale, ecommerce , serta manufakfur alas kaki, kulit, dan aksesoris. Selain itu, perwakilan dari ...

Indonesia Fashion Week 2025 Resmi Digelar Merayakan Keragaman Kultur Jakarta

Jakarta, 28 Mei 2025 — Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 sebagai pekan mode terbesar di Indonesia secara resmi digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, (28/5). IFW sebagai medium terbesar ekosistem fashion di Indonesia ingin memberikan platform kepada para pelaku pada sektor industri mode Tanah Air dengan mengajak ratusan desainer, pemilik brand , pemilik rumah mode, pengrajin karya mode dan kriya, hingga pelaku UMKM turut ambil peran merayakan keragaman kultur Jakarta dengan mengusung tema Ronakultura Jakarta. Ronakultura merupakan gabungan dari kata Ronak (semarak) dan Kultura (budaya), sehingga bermakna menggambarkan semangat Jakarta sebagai kota dinamis, terus bergerak, dan penuh warna sebagai tempat budaya tradisional serta gaya hidup kontemporer saling bersilangan membentuk otentisitas khas Jakarta. Digelar selama sepekan penuh, mulai Rabu, 28 Mei - Minggu, 1 Juni 2025, BTN Indonesia Fashion Week 2025 menampilkan lebih dari 200 desainer dan 200 tenant...

Jelang Gelaran Pameran Mode Pitti Uomo, CEO Pitti Immagine Hadir di Indonesia Fashion Week Membuka Peluang Kolaborasi

Jakarta, 30 Mei 2025 — Pitti Immagine Uomo, salah satu pameran mode pria paling berpengaruh di dunia, kembali hadir untuk edisi ke-108 di Fortezza da Basso, Firenze, Italia, pada tanggal 17–20 Juni 2025. Jelang gelaran tersebut, CEO Pitti Immagine, Raffaello Napoleone mengunjungi Indonesia untuk hadir di tengah pelaksanaan BTN Indonesia Fashion Week 2025.  Saat hadir di Forum talkshow Intoducing Pitti Immagine to The Indonesian Market, Creative Stage, (30/5), Raffaello Napoleone menegaskan pentingnya menjalin relasi lebih erat dengan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.  “ Kami melihat potensi luar biasa dari pasar Asia, terutama Indonesia, baik dari sisi kreator maupun konsumen fashion. Pitti ingin menjadi jembatan antara inovasi Eropa dan energi kreatif Asia ,” ujar Napoleone. Acara tersebut diharapkan menjadi titik temu strategis antara pelaku industri fashion di Indonesia dan platform global Pitti Uomo, serta membuka ruang kolaborasi dalam skala lebih luas. Me...