Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2025

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

Puan Bisa Ciptakan Ruang Bersuara Untuk Generasi Perempuan Muda yang Menginspirasi

Jakarta, 20 Oktober 2024 – Puan Bisa, komunitas berbasis pemberdayaan perempuan muda Indonesia, memetakan permasalahan terkait dengan dinamika psikologi perempuan muda dalam menghadapi fase quarter life crisis. Hal ini mengakibatkan lebih dari 80% perempuan muda Indonesia mengalami demotivated , overthinking , resah, tidak percaya diri, dan dampak buruk lainnya. Berangkat dari pemetaan permasalahan tersebut, Puan Bisa mengadakan acara Puan Bisa Festival 2024 dengan tema “ Bright Minds, Bold Voices: Nurturing the Next Generation of Inspirational Women ” dengan rangkaian acara dimulai tanggal 7 hingga 20 Oktober 2024 sebagai hari peringatan ulang tahun Puan Bisa yang ke-4 yang dihadiri total lebih dari 65 perempuan muda.  Puan Bisa merupakan organisasi pemberdayaan perempuan dengan gerakan penyampaian pesan positif mengenai self- improvement , career serta mental health sehingga para perempuan muda dapat melewati masa mudanya dengan kegiatan yang positif dan terarah. Sesuai dengan...

Kisah di Balik Palet Makeup: Perjalanan Perempuan Muda Menemukan Suaranya

Jakarta, 23 Desember 2024 – Sebagai komunitas berbasis pemberdayaan perempuan muda Indonesia, Puan Bisa menyadari adanya kebutuhan untuk mengekspresikan diri secara bebas terutama bagi generasi muda dalam dinamika kehidupan modern yang inklusif saat ini. Tercatat dalam survey Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (2021) sebanyak 68% perempuan muda merasa kurang percaya diri dalam menunjukan ekspresi diri mereka di ruang publik karena tekanan sosial dan kecantikan yang tidak realistis. Berangkat dari kebutuhan ini, Puan Bisa mengadakan acara “Learning Space: Beauty Class Workshop ” dengan tema “Empower Voices: The Beauty in Self Expression” dalam rangka meningkatkan kesadaran perempuan muda akan pentingnya mengekspresikan diri melalui keterampilan praktis yaitu make-up class sebagai inspirasi membangun kepercayaan diri dan merayakan keberagaman kecantikan sebagai pemberdayaan diri. Acara ini dilaksanakan pada hari Minggu tepatnya 22 Desember 2024 yang dihadiri total...

Berbagi Luka atau Trauma Dumping? Kenali Bedanya!

  Sumber: Freepik Berbagi cerita kepada keluarga, teman, atau pasangan menjadi hal yang menyenangkan dan menjadi hal yang rutin dilakukan. Karena rasanya dengan saling berbagi cerita, kita bisa menjadi saling memahami satu sama lain. Namun, tahukah Puan kalau terlalu banyak menceritakan perasaan atau oversharing bisa menjadi curhatan yang toxic ? Curhatan yang toxic atau trauma dumping mengacu pada perilaku seseorang yang berulang kali membagikan pengalaman traumatis mereka kepada orang lain dengan tujuan mencari simpati, tanpa adanya refleksi diri atau tanggung jawab. Perilaku ini sering kali mendominasi percakapan dan dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman, tidak diberi kesempatan untuk merespons, atau bahkan membuat mereka tidak tahu bagaimana cara merespons dengan baik.  Perbedaan antara Trauma Dumping dan Curhatan yang Sehat "Melampiaskan emosi seringkali menjadi cara untuk berbagi rasa frustrasi dengan seseorang yang Anda percaya untuk mengurangi stres," Ujar D...