Skip to main content

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

Berbagi Luka atau Trauma Dumping? Kenali Bedanya!

 

Sumber: Freepik


Berbagi cerita kepada keluarga, teman, atau pasangan menjadi hal yang menyenangkan dan menjadi hal yang rutin dilakukan. Karena rasanya dengan saling berbagi cerita, kita bisa menjadi saling memahami satu sama lain. Namun, tahukah Puan kalau terlalu banyak menceritakan perasaan atau oversharing bisa menjadi curhatan yang toxic?


Curhatan yang toxic atau trauma dumping mengacu pada perilaku seseorang yang berulang kali membagikan pengalaman traumatis mereka kepada orang lain dengan tujuan mencari simpati, tanpa adanya refleksi diri atau tanggung jawab. Perilaku ini sering kali mendominasi percakapan dan dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman, tidak diberi kesempatan untuk merespons, atau bahkan membuat mereka tidak tahu bagaimana cara merespons dengan baik. 


Perbedaan antara Trauma Dumping dan Curhatan yang Sehat


"Melampiaskan emosi seringkali menjadi cara untuk berbagi rasa frustrasi dengan seseorang yang Anda percaya untuk mengurangi stres," Ujar Dr. Kia-Rai Prewitt, dikutip dari Health Cleveland Clinic.


Namun, penting untuk Puan membedakan antara curhat yang sehat dan trauma dumping. Berbagi perasaan yang sehat biasanya merupakan kebutuhan satu kali untuk melepas beban atau meluapkan emosi dari dalam diri, sementara trauma dumping adalah perilaku berulang yang mencari simpati terus-menerus tanpa mempertimbangkan perasaan pendengar. Berikut perbedaan antara melampiaskan emosi yang sehat dengan yang tidak:



Curhat yang Sehat

Trauma Dumping

  • Cerita di waktu dan momen yang tepat.

  • Berbagi secara berlebihan tanpa melihat situasi atau waktu.

  • Saling berbagi cerita.

  • Tidak mengizinkan orang lain ikut menceritakan keluh kesahnya.

  • Mau menerima solusi atas masalahnya.

  • Tidak mau mencari atau menerima solusi atas masalah yang terjadi.

  • Hanya menceritakan satu topik masalah dalam satu waktu.

  • Menceritakan berbagai topik dan pergantiannya terjadi dalam waktu yang cepat

  • Menetapkan batas waktu ketika bercerita

  • Bercerita dalam durasi yang lama



Hal-hal di atas perlu Puan ketahui dan ingat ketika akan bercerita. Sehingga Puan tidak mengubah venting atau curhatan yang sehat menjadi trauma dumping. Sebab hal tersebut dapat memengaruhi kondisi hubungan Puan dengan keluarga, teman, atau kerabat Puan yang lainnya. Orang-orang mungkin akan merasa tidak nyaman, kebingungan untuk merespon cerita yang Puan sampaikan, dan akhirnya bisa menjadi resisten atau menjauh. Akibatnya dapat menciptakan jurang antara Puan dengan orang lain. Selain itu, trauma dumping juga dapat membuat hubungan menjadi satu arah, di mana satu orang selalu menjadi pusat perhatian dan kebutuhan mereka selalu didahulukan, yang bisa sangat melelahkan bagi orang lain dan menyebabkan hubungan tersebut menjadi tidak seimbang. 


Cara Mengatasi Trauma Dumping


Dengan Puan mengetahui perbedaan antara curhatan yang sehat dengan trauma dumping, ini menjadi satu langkah maju bagi Puan untuk bisa mengatasi trauma dumping. Puan juga bisa melakukan cara-cara lain, seperti berikut.

  1. Meningkatkan Kesadaran Diri. Penting banget untuk Puan meningkatkan kesadaran diri bahwa Puan memiliki pengalaman trauma. Dengan begitu Puan bisa mengambil langkah untuk mencari solusi, seperti dengan berbagi cerita kepada orang yang tepat.

  2. Sebelum berbagi pengalaman traumatis, pertimbangkan apakah situasi dan pendengar sesuai untuk mendengarkan cerita Anda. 

  3. Mencari Bantuan Profesional. Jika Puan merasa perlu membagikan pengalaman traumatis secara berulang, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental yang dapat memberikan ruang yang aman atas kesulitan yang Puan alami. 

  4. Menetapkan Batasan. Puan bisa melakukannya dengan hanya menceritakan topik tertentu di waktu yang tepat dan dengan orang-orang yang menurut Puan bisa membantu memberikan solusi. Puan juga bisa menanyakan kembali perasaan mereka soal masalah yang Puan sedang rasakan.


Perlu diingat, tidak semua pelepasan trauma terlihat sama karena dapat berasal dari berbagai alasan. Dalam beberapa situasi, hal tersebut dapat menyebabkan ketegangan dalam hubungan. Jika Puan menyadari perlu untuk menceritakan trauma atau momen sulit lainnya, cobalah untuk jujur ​​tentang perasaan diri sendiri dan apa yang dibutuhkan. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari para profesional yang dapat membantu dan memberikan solusi yang tepat dari masalah yang Puan alami.



Referensi:

When Venting Turns Toxic: What Is Trauma Dumping?



Penulis & Editor:
Farah Unzuria S. 

Comments

Rubik Puan Popular

AI Bisa Bikin Video dari Prompt, Apa Kabar Karier Kita?

Image by:  perfectcorp.com     Puan, pernah lihat video buatan AI tapi tampilannya realistis banget? Belakangan ini, dunia maya diramaikan oleh video-video dari AI seperti Google Veo 3. Menariknya, video itu nggak diambil pakai kamera atau difilmkan oleh kru profesional, tapi cukup dengan satu hal: prompt. Cukup tulis prompt seperti: “Seorang perempuan duduk di taman kota sambil membaca buku, matahari sore bersinar hangat, suasana tenang dan syahdu.” Lalu… voilà ! AI akan membuat video bergerak dengan visual yang sesuai, lengkap dengan pencahayaan, ekspresi wajah, bahkan suara dan atmosfer yang begitu nyata. Kita yang nonton bisa saja langsung percaya bahwa itu adalah cuplikan dari film atau iklan sungguhan.       Berangkat dari fenomena tersebut, muncul pertanyaan yang mungkin juga sempat terlintas di benak kita: "Kalau AI sudah bisa bikin konten seperti ini hanya dari prompt, apakah kita, manusia, masih dibutuhkan?" Ketika AI Makin Canggih, Apa yang Mas...

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

MICAM DAN MIPEL: KEUNGGULAN ALAS KAKI DAN BARANG KULIT ITALIA TAMPIL DI INDONESIA

Jakarta, 29 Mei 2025 — MICAM Milano sebagai pameran alas kaki internasional dan MIPEL selaku pameran barang-barang kulit dan aksesoris mode internasional, berpartisipasi dalam inisiatif penting bersama di Jakarta untuk mempromosikan dua pameran dagang unggulan di pasar Indonesia dan Asia Tenggara.  Kedua pameran dagang tersebut akan menyajikan penawaran pameran dan tren industri mereka kepada publik Indonesia selama acara cuplik kilas (teaser) untuk memicu peluang bisnis baru di pasar Indonesia dengan potensi tinggi selama BTN Indonesia Fashion Week 2025. Acara dibuka Duta Besar Italia untuk Indonesia, H.E. Roberto Colamine, Komisaris Dagang Italia dari Italian Trade Agency, Dr. Paolo Pinto, dan Ketua Indonesia Fashion Week, Ibu Poppy Dharsono. Perwakilan dari Italia Dr. Matteo Scarparo memberikan presentasi tentang Micam dan Mipel kepada peserta forum pelaku industri dari retail, wholesale, ecommerce , serta manufakfur alas kaki, kulit, dan aksesoris. Selain itu, perwakilan dari ...

Indonesia Fashion Week 2025 Resmi Digelar Merayakan Keragaman Kultur Jakarta

Jakarta, 28 Mei 2025 — Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 sebagai pekan mode terbesar di Indonesia secara resmi digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, (28/5). IFW sebagai medium terbesar ekosistem fashion di Indonesia ingin memberikan platform kepada para pelaku pada sektor industri mode Tanah Air dengan mengajak ratusan desainer, pemilik brand , pemilik rumah mode, pengrajin karya mode dan kriya, hingga pelaku UMKM turut ambil peran merayakan keragaman kultur Jakarta dengan mengusung tema Ronakultura Jakarta. Ronakultura merupakan gabungan dari kata Ronak (semarak) dan Kultura (budaya), sehingga bermakna menggambarkan semangat Jakarta sebagai kota dinamis, terus bergerak, dan penuh warna sebagai tempat budaya tradisional serta gaya hidup kontemporer saling bersilangan membentuk otentisitas khas Jakarta. Digelar selama sepekan penuh, mulai Rabu, 28 Mei - Minggu, 1 Juni 2025, BTN Indonesia Fashion Week 2025 menampilkan lebih dari 200 desainer dan 200 tenant...

Jelang Gelaran Pameran Mode Pitti Uomo, CEO Pitti Immagine Hadir di Indonesia Fashion Week Membuka Peluang Kolaborasi

Jakarta, 30 Mei 2025 — Pitti Immagine Uomo, salah satu pameran mode pria paling berpengaruh di dunia, kembali hadir untuk edisi ke-108 di Fortezza da Basso, Firenze, Italia, pada tanggal 17–20 Juni 2025. Jelang gelaran tersebut, CEO Pitti Immagine, Raffaello Napoleone mengunjungi Indonesia untuk hadir di tengah pelaksanaan BTN Indonesia Fashion Week 2025.  Saat hadir di Forum talkshow Intoducing Pitti Immagine to The Indonesian Market, Creative Stage, (30/5), Raffaello Napoleone menegaskan pentingnya menjalin relasi lebih erat dengan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.  “ Kami melihat potensi luar biasa dari pasar Asia, terutama Indonesia, baik dari sisi kreator maupun konsumen fashion. Pitti ingin menjadi jembatan antara inovasi Eropa dan energi kreatif Asia ,” ujar Napoleone. Acara tersebut diharapkan menjadi titik temu strategis antara pelaku industri fashion di Indonesia dan platform global Pitti Uomo, serta membuka ruang kolaborasi dalam skala lebih luas. Me...