Skip to main content

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

Multitasking Bukan Jalan Ninja Untuk Produktif

https://community.thriveglobal.com

Multitasking telah lama dianggap sebagai keterampilan yang penting di dunia modern yang sibuk ini. Di tempat kerja, kita sering dihadapkan pada tuntutan untuk melakukan lebih dari satu tugas sekaligus. Namun, apakah kita benar-benar efektif saat melakukan multitasking, atau kita hanya terjebak dalam sebuah ilusi?

Ada anggapan umum bahwa manusia dapat secara efektif melakukan beberapa tugas sekaligus. Namun menurut penelitian profesor komunikasi Stanford University Clifford Nass, multitasking menyebabkan seseorang menghadapi konsekuensi mental yang signifikan. Konsekuensi mental tersebut hadir karena multitasking membuat fokus seseorang terpecah sehingga otak harus bekerja ekstra untuk memproses informasi. Sebenarnya, fakta yang tersembunyi di balik multitasking adalah bahwa otak kita tidak dirancang untuk melakukan tugas-tugas yang kompleks secara bersamaan.

Otak manusia memproses informasi dalam dua cara utama: dengan menggunakan memori kerja dan mengeksekusi tugas-tugas di dalam otak. Memori kerja adalah memori jangka pendek yang memungkinkan kita untuk mengingat informasi sementara sambil melakukan tugas yang sedang dikerjakan. Namun, kapasitas memori kerja terbatas, dan ketika kita mencoba melakukan beberapa tugas sekaligus, otak kita sebenarnya beralih dari satu tugas ke tugas lain dengan cepat. Hal ini disebut dengan switching cost atau biaya beralih, yang mengarah pada penurunan efisiensi dan peningkatan risiko kesalahan.

Multitasking ternyata dapat menurunkan produktivitas lho, Puan!
Ketika seseorang berusaha melakukan banyak hal sekaligus, fokus dan perhatian terbagi-bagi antara berbagai tugas. Hal ini bisa mengakibatkan penurunan efisiensi dalam menyelesaikan setiap tugas, karena otak perlu beralih dari satu tugas ke tugas lainnya. Dalam beberapa kasus, orang yang melakukan multitasking cenderung membuat lebih banyak kesalahan atau keputusan yang tidak optimal karena kurangnya fokus yang mendalam pada setiap tugas.

Contoh konkretnya, seseorang yang mencoba untuk mengetik email sambil mendengarkan panggilan telepon atau berbicara dengan orang lain di sekitarnya mungkin tidak memberikan perhatian penuh pada setiap aktivitas tersebut. Ini bisa mengakibatkan email yang dikirimkan memiliki kesalahan pengetikan atau informasi yang kurang tepat, atau panggilan telepon yang tidak selesai dengan baik karena terganggu.

Selain itu, multitasking yang berlebihan juga dapat menyebabkan stres dan kelelahan karena otak bekerja lebih keras untuk mengelola banyak informasi sekaligus. Oleh karena itu, dalam banyak situasi, fokus yang terpusat pada satu tugas pada satu waktu sering kali lebih efektif untuk mencapai hasil yang lebih baik dan mempertahankan kualitas kerja yang tinggi.

Manajemen waktu adalah solusi
Salah satu solusi yang sangat efektif untuk tetap produktif tanpa melakukan multitasking adalah dengan menerapkan prinsip "Time Blocking" atau blok waktu. Kita bisa memulai dengan mengidentifikasi tugas mana yang dapat kita lakukan, kemudian alokasikan waktu untuk menyelesaikan setiap tugas tersebut tanpa gangguan blok waktu dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas tugas dan preferensi pribadi puan mulai dari 30 menit hingga beberapa jam, selama blok waktu tersebut fokuslah sepenuhnya pada tugas yang ditetapkan hindari godaan untuk melompat ke tugas lain atau memeriksa email dan media sosial. Nonaktifkan pemberitahuan yang dapat mengganggu. Setelah selesai dengan satu blok waktu, berikan Puan waktu istirahat singkat untuk meregangkan otot dan menyegarkan pikiran. Istirahat ini penting untuk mempertahankan tingkat konsentrasi dan energi yang tinggi selama blok waktu berikutnya.

Stop Multitasking, Start Excelling!


Author: Maya Zahwa Aulia

Comments

Rubik Puan Popular

AI Bisa Bikin Video dari Prompt, Apa Kabar Karier Kita?

Image by:  perfectcorp.com     Puan, pernah lihat video buatan AI tapi tampilannya realistis banget? Belakangan ini, dunia maya diramaikan oleh video-video dari AI seperti Google Veo 3. Menariknya, video itu nggak diambil pakai kamera atau difilmkan oleh kru profesional, tapi cukup dengan satu hal: prompt. Cukup tulis prompt seperti: “Seorang perempuan duduk di taman kota sambil membaca buku, matahari sore bersinar hangat, suasana tenang dan syahdu.” Lalu… voilĂ  ! AI akan membuat video bergerak dengan visual yang sesuai, lengkap dengan pencahayaan, ekspresi wajah, bahkan suara dan atmosfer yang begitu nyata. Kita yang nonton bisa saja langsung percaya bahwa itu adalah cuplikan dari film atau iklan sungguhan.       Berangkat dari fenomena tersebut, muncul pertanyaan yang mungkin juga sempat terlintas di benak kita: "Kalau AI sudah bisa bikin konten seperti ini hanya dari prompt, apakah kita, manusia, masih dibutuhkan?" Ketika AI Makin Canggih, Apa yang Mas...

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

MICAM DAN MIPEL: KEUNGGULAN ALAS KAKI DAN BARANG KULIT ITALIA TAMPIL DI INDONESIA

Jakarta, 29 Mei 2025 — MICAM Milano sebagai pameran alas kaki internasional dan MIPEL selaku pameran barang-barang kulit dan aksesoris mode internasional, berpartisipasi dalam inisiatif penting bersama di Jakarta untuk mempromosikan dua pameran dagang unggulan di pasar Indonesia dan Asia Tenggara.  Kedua pameran dagang tersebut akan menyajikan penawaran pameran dan tren industri mereka kepada publik Indonesia selama acara cuplik kilas (teaser) untuk memicu peluang bisnis baru di pasar Indonesia dengan potensi tinggi selama BTN Indonesia Fashion Week 2025. Acara dibuka Duta Besar Italia untuk Indonesia, H.E. Roberto Colamine, Komisaris Dagang Italia dari Italian Trade Agency, Dr. Paolo Pinto, dan Ketua Indonesia Fashion Week, Ibu Poppy Dharsono. Perwakilan dari Italia Dr. Matteo Scarparo memberikan presentasi tentang Micam dan Mipel kepada peserta forum pelaku industri dari retail, wholesale, ecommerce , serta manufakfur alas kaki, kulit, dan aksesoris. Selain itu, perwakilan dari ...

Indonesia Fashion Week 2025 Resmi Digelar Merayakan Keragaman Kultur Jakarta

Jakarta, 28 Mei 2025 — Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 sebagai pekan mode terbesar di Indonesia secara resmi digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, (28/5). IFW sebagai medium terbesar ekosistem fashion di Indonesia ingin memberikan platform kepada para pelaku pada sektor industri mode Tanah Air dengan mengajak ratusan desainer, pemilik brand , pemilik rumah mode, pengrajin karya mode dan kriya, hingga pelaku UMKM turut ambil peran merayakan keragaman kultur Jakarta dengan mengusung tema Ronakultura Jakarta. Ronakultura merupakan gabungan dari kata Ronak (semarak) dan Kultura (budaya), sehingga bermakna menggambarkan semangat Jakarta sebagai kota dinamis, terus bergerak, dan penuh warna sebagai tempat budaya tradisional serta gaya hidup kontemporer saling bersilangan membentuk otentisitas khas Jakarta. Digelar selama sepekan penuh, mulai Rabu, 28 Mei - Minggu, 1 Juni 2025, BTN Indonesia Fashion Week 2025 menampilkan lebih dari 200 desainer dan 200 tenant...

Jelang Gelaran Pameran Mode Pitti Uomo, CEO Pitti Immagine Hadir di Indonesia Fashion Week Membuka Peluang Kolaborasi

Jakarta, 30 Mei 2025 — Pitti Immagine Uomo, salah satu pameran mode pria paling berpengaruh di dunia, kembali hadir untuk edisi ke-108 di Fortezza da Basso, Firenze, Italia, pada tanggal 17–20 Juni 2025. Jelang gelaran tersebut, CEO Pitti Immagine, Raffaello Napoleone mengunjungi Indonesia untuk hadir di tengah pelaksanaan BTN Indonesia Fashion Week 2025.  Saat hadir di Forum talkshow Intoducing Pitti Immagine to The Indonesian Market, Creative Stage, (30/5), Raffaello Napoleone menegaskan pentingnya menjalin relasi lebih erat dengan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.  “ Kami melihat potensi luar biasa dari pasar Asia, terutama Indonesia, baik dari sisi kreator maupun konsumen fashion. Pitti ingin menjadi jembatan antara inovasi Eropa dan energi kreatif Asia ,” ujar Napoleone. Acara tersebut diharapkan menjadi titik temu strategis antara pelaku industri fashion di Indonesia dan platform global Pitti Uomo, serta membuka ruang kolaborasi dalam skala lebih luas. Me...