Skip to main content

Reverse Bucket List: Cara Simpel Biar Makin Bersyukur dan Termotivasi

  Puan, pernah nggak merasa hidup kayak jalan di tempat? Daftar keinginan segunung, tapi progresnya pelan dan kadang bikin down ? Nah, konsep Reverse Bucket List bisa jadi solusi yang menarik! Apa itu Reverse Bucket List? Biasanya, bucket list berisi daftar mimpi atau target yang ingin diraih di masa depan. Sedangkan, reverse bucket list justru kebalikannya: Puan membuat daftar pencapaian, momen membahagiakan, serta hal yang sudah Puan alami dan capai. Mulai dari hal besar sampai kecil yang bikin Puan bangga atau senyum sendiri.    Contohnya seperti, berani presentasi di depan umum, liburan seru bareng keluarga atau teman, membantu orang lain tanpa pamrih, atau berhasil membangun kebiasaan sehat, meski kecil.  Mengapa Reverse Bucket List Penting?  Menanamkan Rasa Syukur Alih-alih fokus pada apa yang belum tercapai, reverse bucket list mengingatkan kita pada hal-hal yang sudah berhasil dilewati. Ini membangun rasa syukur, melawan kecenderungan membandingkan ...

Trust Issues: Mencari Kepercayaan di Tengah Kejujuran yang Terungkap

 

Image by Rimba News


Ketika seseorang merasa ketakutan akan menaruh rasa percaya kepada orang lain karena pengkhianatan, pengabaian, dan manipulasi, maka orang tersebut sudah memiliki trust issue kepada orang-orang yang hendak mereka percayai. Tentu, banyak dari Puan yang memiliki perasaan ini, misal seperti sulit mempercayai pasangan kita, orang tua kita, hingga dokter kita.

Lalu, bagaimana trust issue bisa hadir?

Trust issue bisa hadir di sosok seseorang dikarenakan pernah mengalami suatu hal di masa lalu, biasanya hal yang terjadi bersifat negatif sehingga hal tersebut memberikan dapat kepada sosok korban di masa kini. Salah satunya adalah peran orang tua yang memiliki peran besar dalam kehidupan kita, jika orang tua kita pernah melakukan hal-hal yang sekiranya mempengaruhi kepercayaan kita, maka hal tersebut akan terus berpengaruh di masa kedepannya jika tidak segera ditangani. Jika ditelusuri lebih jauh, sebenarnya faktor kunci dalam menangani trust issues adalah kejujuran dari orang-orang sekitar kita, mengapa seperti itu? Karena sebenarnya hal tersebut ada di dalam diri kita, kitalah yang sedang memerangi rasa ketakutan kita ketika menaruh kepercayaan kepada orang lain.

Dampak dari trust issues ini bisa memiliki dampak yang tidak baik pada hubungan sosial yang Puan jalani, bisa saja menjadi pribadi yang curigaan, pribadi yang posesif hingga pada akhirnya berujung toxic. Lalu, apa sajakah cara-cara untuk mengatasi perilaku ini?

1. Memahami bahwa manusia tidaklah sama

Mayoritas rasa trust issues muncul dikarenakan suatu individu menganggap bahwa orang-orang di sekitarnya sama dengan orang yang pernah berperilaku tidak baik pada dirinya. Misal saja, Puan sedang didekati oleh seorang pria, namun karena Puan pernah diperlakukan dengan tidak baik oleh orang masa lalu Puan, kamu malah berpikir bahwa orang baru di hidupmu nantinya akan berperilaku sama dengan orang masa lalu Puan.

2. Belajar untuk perlahan memaafkan

Puan, walaupun susah sekali rasanya melupakan masa lalu tapi cobalah untuk setidaknya memaafkan kejadian yang lalu. Tidak apa jika pengalaman tersebut membekas hingga pada akhirnya menjadi memori dari dalam diri Puan, namun cobalah untuk memaafkan dan menganggap bahwa hal yang lalu sudah berlalu dan yang masa kini biarlah menjadi masa kini.

3. Komunikasikan mengenai perasaan

Ketika mengalami trust issues tak jarang hal-hal di masa kini menjadi trigger masa lalu. Ketika Puan mengalami hal tersebut cobalah komunikasi mengenai perasaan Puan kepada orang yang terkait. Katakan dengan jelas perihal perasaan kamu tanpa emosi negatif seperti menuntut dan mengatur orang yang terkait. Cobalah untuk melakukan win-win solution ketika sedang berada di posisi tersebut.

4. Menghilangkan rasa trauma akan masa lalu tidaklah mudah, namun jika memilih untuk melangkah satu langkah maju tentulah sudah hebat. Semangat, Puan!❤


Referensi :

www.healthline.com


Author : Namratul Ulya
Editor : Nazwal Bilbina Budiman


Comments

Rubik Puan Popular

Inner Child: Bagian dari Diri yang Ingin Didengar dan Dipeluk

  Sumber: childfoundationcenter.com Pernah nggak merasa “terlalu sensitif”, “takut ditolak”, atau “gampang merasa bersalah”, tapi Puan sendiri nggak tahu kenapa? Mungkin itu bukan Puan yang sekarang yang sedang reaktif. Bisa jadi… itu adalah anak kecil di dalam diri yang sedang terluka yang belum pernah benar-benar didengarkan. Namanya: inner child . Apa Itu Inner Child? Inner child adalah sisi diri kita yang menyimpan pengalaman, perasaan, dan luka dari masa kecil. Dia adalah versi diri kita yang dulu, yang masih polos, penuh rasa ingin tahu, tetapi rentan dan mudah terluka. Meskipun tubuh Puan tumbuh dewasa, inner child nggak ikut tumbuh. Ia tetap tinggal di sana, menyimpan kenangan baik maupun buruk, dan sering muncul dalam bentuk respons emosional yang seringkali kita sendiri nggak paham. Dari Mana Datangnya Luka Inner Child? Luka inner child bisa berasal dari hal-hal yang terlihat “biasa” tapi menyakitkan bagi Puan Dulu sering dimarahi karena menangis, jadi sekarang sulit...

Reverse Bucket List: Cara Simpel Biar Makin Bersyukur dan Termotivasi

  Puan, pernah nggak merasa hidup kayak jalan di tempat? Daftar keinginan segunung, tapi progresnya pelan dan kadang bikin down ? Nah, konsep Reverse Bucket List bisa jadi solusi yang menarik! Apa itu Reverse Bucket List? Biasanya, bucket list berisi daftar mimpi atau target yang ingin diraih di masa depan. Sedangkan, reverse bucket list justru kebalikannya: Puan membuat daftar pencapaian, momen membahagiakan, serta hal yang sudah Puan alami dan capai. Mulai dari hal besar sampai kecil yang bikin Puan bangga atau senyum sendiri.    Contohnya seperti, berani presentasi di depan umum, liburan seru bareng keluarga atau teman, membantu orang lain tanpa pamrih, atau berhasil membangun kebiasaan sehat, meski kecil.  Mengapa Reverse Bucket List Penting?  Menanamkan Rasa Syukur Alih-alih fokus pada apa yang belum tercapai, reverse bucket list mengingatkan kita pada hal-hal yang sudah berhasil dilewati. Ini membangun rasa syukur, melawan kecenderungan membandingkan ...

Belajar dari Roti Gosong: Mengubah Kesulitan Jadi Kesempatan

Photo by Ellie Burgin Puan, pernah nggak sih ngalamin kejadian yang bikin langsung mikir, "Duh, kok hari ini aku apes banget ya?" Misalnya, salah belok di perempatan, outfit kesayangan ketumpahan kopi, atau lupa bawa dompet. Wajar banget kok kalau jadi bad mood dan bawaannya pengen ngeluh terus, tapi jangan sampai kejadian-kejadian menyebalkan itu ngerusak sisa hari Puan ya. At the end of the day , semua kesulitan itu pasti bisa dilewati dengan baik kok. Siapa tahu itu justru membawa Puan ke hal-hal baik yang nggak terduga. Masa sih? Nah, ini yang dinamain Burnt Toast Theory. Penasaran kenapa roti gosong bisa jadi filosofi hidup? Yuk, kita bahas! Burnt Toast Theory Itu Apa Sih? Burnt Toast Theory adalah cara berpikir untuk menyikapi kejadian menyebalkan dengan santai. Intinya, teori ini mengajarkan kita kalau setiap kesulitan yang kita temui itu sebenarnya lagi membuka jalan untuk sesuatu yang lebih baik. Terus, apa hubungannya sama roti gosong? Filosofi ini berasal dari gag...

Unlocking the It Girl Mindset: Rahasia Menjadi Versi Terbaik Dirimu

  Sumber: Pinterest Pernahkah Puan bertanya-tanya kenapa beberapa orang selalu terlihat mempesona, penuh percaya diri, dan memiliki aura yang membuat semua mata tertuju pada mereka? Apakah itu merupakan bawaan dari lahir atau ada rahasia di baliknya? Well , jawabannya hanya terletak pada satu hal, yaitu ‘ It Girl Mindset ’. Sebenarnya, apa sih ‘It Girl Mindset ’ itu? Yuk, simak pembahasannya pada artikel ini! Pengertian It Girl Mindset Melansir dari halaman Plum Healthy Fine , It Girl digambarkan sebagai perempuan yang memiliki percaya diri, modis, dan menjadi idaman bagi banyak orang. Mereka ini merupakan simbol dari kekuatan dan keanggunan dengan menjadi diri sendiri sebagai ciri khasnya. Seorang It Girl biasanya bangga untuk menjadi dirinya yang paling autentik. Oleh karena itu, banyak orang yang mengagumi mereka dan ingin menjadi seperti mereka. It Girl juga tidak bertindak dengan ragu-ragu, fokus pada tujuan serta pengembangan diri, dan tidak peduli dengan tanggapan buruk o...

MAGANG BERDAMPAK TALK: Membuka Jalan Menuju Karier Impian di Tempat Bergengsi

Image by: Event Documentation JAKARTA, 6 JULI 2025 -   Bloomin Area kembali hadir dengan semangat berbagi dan menginspirasi para pemuda Indonesia melalui kegiatan webinar edukatif bertajuk "Magang di Tempat Bergengsi, Siapkan Langkah Menuju Karir Impian!" pada Minggu, 6 Juli 2025. Bertempat di Zoom Meeting, acara ini sukses mengumpulkan peserta dari berbagai latar belakang pendidikan dan organisasi. Webinar ini menghadirkan pembicara inspiratif, Utari Widya Ardhana, seorang Praktisi Ex-Data Analyst Magang Kampus Merdeka di Bank Indonesia sekaligus Duta Kampus Merdeka. Dalam sesi berbagi yang berlangsung hangat dan interaktif, Utari membedah tuntas seluk-beluk Magang Berdampak (MBer), mulai dari alur seleksi, tips strategi apply, hingga pengalaman personalnya selama menjadi bagian dari institusi sebesar Bank Indonesia. Salah satu poin penting yang disampaikan Utari adalah bagaimana MBer berbeda dari magang mandiri. MBer memiliki standarisasi, project terarah, mentoring, hingga...