Langsung ke konten utama

Magang atau Kuliah Dulu? Ini Panduan Biar Kamu Tetap On Track di Dunia Kampus & Karier

Image by: hotcourses.co.id Puan, pernah nggak sih, ngerasa kayak lagi di persimpangan hidup? Di satu sisi, Puan ingin fokus kuliah, ngerjain tugas, dan jaga IP biar tetap aman, tapi di sisi lain, teman-teman Puan udah banyak yang sibuk update LinkedIn atau magang di perusahaan keren? Sementara kita baru ngerjain makalah tiga bab aja udah ngos-ngosan. Lalu muncul pertanyaan “Aku harus fokus kuliah dulu, atau mulai magang biar nggak ketinggalan ya?” Tenang, Puanners. Kalau kamu lagi ada di fase itu, kamu nggak sendirian, dan jawabannya adalah nggak harus pilih salah satu. Kuncinya bukan di urutannya, melainkan di bagaimana Puan menemukan keseimbangan dan arah dari keduanya. Kuliah Adalah Fondasi, Magang Adalah Jembatannya Kuliah itu bukan cuma tentang IP dan SKS, melainkan juga waktu untuk membentuk cara berpikir dan mengenali diri. Sementara magang jadi tempat untuk menerapkan semua teori yang udah Puan pelajari di kelas. Keduanya penting, tapi porsinya bisa beda-beda tergantung Puan la...

Raih Motivasi dan Kenikmatan Kerja: Mengatasi Rasa Jenuh dengan Tips-Tips Menarik!


Hey, Puan! Pernah nggak sih kamu merasa seperti waktu berjalan terlalu lambat saat melakukan pekerjaanmu? Yah, rasa bosan memang suatu hal yang bisa membuat kita bingung, apakah harus melanjutkannya atau berhenti saja. Tapi tahu nggak, terlalu memikirkannya justru bisa membuat pekerjaan kita nggak maksimal.

Jangan khawatir, Puan! Rasanya jenuh saat bekerja itu wajar. Bayangkan aja, melakukan hal yang sama tiap harinya pasti bisa membuat rasa jenuh datang. Nah, biar Puan nggak bingung lagi menghadapi rasa jenuh yang kadang datang, simak deh tips-tips menarik berikut ini!

Yuk, kita mulai dengan langkah awal untuk mengatasi rasa jenuh saat bekerja:

1. Ingat tujuan awalmu saat memulai pekerjaan ini

Ketika Puan mengingat kembali tujuan awal yang mendorongmu memulai pekerjaan ini, ada kemungkinan besar semangat dan motivasi akan kembali menggelora. Hal ini pastinya akan mengurangi rasa jenuh saat Puan menjalankan tugas-tugasmu.

2. Berikan waktu untuk dirimu sendiri, coba ambil cuti liburan!

Salah satu penyebab utama kejenuhan saat bekerja adalah ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Kapan terakhir kali Puan benar-benar istirahat dan menghabiskan waktu untuk dirimu sendiri? Seringkali kelelahan bekerja, pulang larut malam, dan tuntutan pekerjaan yang tinggi dapat menyebabkan stress emosional dan pada akhirnya kejenuhan. Oleh karena itu, penting banget bagi Puan untuk menyeimbangkan waktu dengan mengambil cuti liburan yang memadai.

3. Berbagi curhat dengan rekan-rekanmu

Kadang-kadang rasa jenuh saat bekerja juga bisa disebabkan oleh masalah yang ada di luar pekerjaanmu. Cobalah berbagi cerita dengan teman-teman dekatmu yang bisa dipercaya. Siapa tahu mereka punya solusi atau sekadar memberikan dukungan yang bisa meredakan rasa jenuhmu. Ingat, Puan nggak perlu merasa sendirian dalam menghadapi hal-hal yang sulit.

4. Perbanyak pikiran positifmu

Puan, jenuh itu hal yang wajar dan pasti pernah kita alami. Tapi jangan biarkan rasa jenuh itu membuatmu pesimis atau tidak bersyukur. Lihatlah sisi positifnya, Puan! Banyak banget orang di luar sana yang masih berjuang keras untuk mendapatkan pekerjaan seperti yang Puan miliki sekarang. Lebih sering melihat hal-hal positif dalam hidupmu bisa membantu mengurangi rasa jenuh yang sedang Puan rasakan.

5. Pertimbangkan untuk mencari tantangan baru di pekerjaan

Rasa jenuh nggak selalu bisa diatasi dengan cara-cara di atas. Misalnya, Puan sudah mencoba semua tips ini namun rasa jenuh tetap tak kunjung hilang, mungkin saatnya Puan mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan baru yang menantang. Jangan pernah dipaksakan untuk bertahan di tempat yang membuatmu tidak bahagia karena itu dapat berdampak negatif pada kesehatan mentalmu.


Nah, gimana Puan? Semoga tips-tips di atas bisa membantu mengatasi rasa jenuh yang sedang Puan alami! Ingat, jangan biarkan rasa jenuh menghalangimu untuk meraih potensimu yang sebenarnya. Keep the spirit high and embrace the excitement in every step of your journey! ❤️


Referensi :

https://glints.com/id/lowongan/penyebab-jenuh-bekerja/#.YefiXnpBw2w

https://www.linovhr.com/cara-mengatasi-bosan-kerja/

https://www.cermati.com/artikel/7-cara-ampuh-mengatasi-kejenuhan-di-tempat-kerja


Komentar

Rubik Puan Popular

Kenyataan Work-Life Balance yang Sering Disalahpahami

Puan nggak sih Puan ngerasa kayak semua hal minta waktu di saat yang sama kuliah, kerja, organisasi, bahkan diri Puan sendiri? Semua bilang “harus seimbang,” tapi nggak ada yang ngajarin gimana caranya. Akhirnya, kita terus coba jadi semuanya: anak yang berbakti, teman yang ada, mahasiswa yang aktif, pekerja yang nggak pernah telat, padahal diam-diam… kita cuma pengen napas sebentar. Mitos 50:50 dan kenapa ia berbahaya Work-life balance sering disalahpahami kayak rumus matematika 50% kerja, 50% istirahat. Padahal hidup nggak sesederhana itu. Keseimbangan bukan angka tetap, tapi kemampuan untuk menyesuaikan fokus sesuai fase hidup. Ada masa di mana Puan lagi all-out di karier atau kampus, dan itu nggak salah. Ada masa juga di mana Puan lagi perlu berhenti, pulih, dan mengembalikan energi dan itu juga bagian dari seimbang. American Psychological Association (2021), mencatat bahwa ketika keseimbangan kerja dan hidup terganggu, stres kronis dan burnout mudah muncul. Jadi, “seimbang” buk...

Magang atau Kuliah Dulu? Ini Panduan Biar Kamu Tetap On Track di Dunia Kampus & Karier

Image by: hotcourses.co.id Puan, pernah nggak sih, ngerasa kayak lagi di persimpangan hidup? Di satu sisi, Puan ingin fokus kuliah, ngerjain tugas, dan jaga IP biar tetap aman, tapi di sisi lain, teman-teman Puan udah banyak yang sibuk update LinkedIn atau magang di perusahaan keren? Sementara kita baru ngerjain makalah tiga bab aja udah ngos-ngosan. Lalu muncul pertanyaan “Aku harus fokus kuliah dulu, atau mulai magang biar nggak ketinggalan ya?” Tenang, Puanners. Kalau kamu lagi ada di fase itu, kamu nggak sendirian, dan jawabannya adalah nggak harus pilih salah satu. Kuncinya bukan di urutannya, melainkan di bagaimana Puan menemukan keseimbangan dan arah dari keduanya. Kuliah Adalah Fondasi, Magang Adalah Jembatannya Kuliah itu bukan cuma tentang IP dan SKS, melainkan juga waktu untuk membentuk cara berpikir dan mengenali diri. Sementara magang jadi tempat untuk menerapkan semua teori yang udah Puan pelajari di kelas. Keduanya penting, tapi porsinya bisa beda-beda tergantung Puan la...

Growth Mindset vs Fixed Mindset: Pilihan Pola Pikir yang Menentukan Masa Depan

Image by  Source of Insight Manusia pada dasarnya diciptakan berbeda beda ya, Puan, begitu juga dengan mindset yang dibangun oleh diri kita sendiri. Menurut Carol Dweck psikologi dari Stanford University mindset terbagi menjadi dua yaitu fixed mindset dan growth mindset . Apa itu fixed mindset ? Fixed mindset merupakan pola pikir yang percaya bahwa suatu kecerdasan ataupun bakat dalam individu yang sifatnya tidak akan pernah berubah. Orang yang mempunyai fixed mindset cenderung mudah menyerah, tidak mau ambil resiko atas tantangan dalam hidup serta mudah merasa terancam atas keberhasilan orang lain. Lalu, apa itu growth mindset ? Growth mindset merupakan pola pikir yang ingin selalu berkembang dan percaya bahwa sebuah kesuksesan bisa didapatkan dengan kerja keras. Dengan kata lain seorang yang mempunyai growth mindset akan selalu tampil berani serta mencoba hal-hal baru. Perbedaan kedua mindset ini apasih? Fixed mindset Menghindari tantangan karena takut dengan kegagalan te...

Fear of Being Perceived: Alasan Kamu Takut Kena Judge

             Puan, dalam ruang sosial pernah nggak sih merasa bahwa ada banyak pasang mata yang seakan mengikuti setiap gerak-gerik? Seakan tatapan orang lain yang bahkan belum tentu kita kenal aja secara nggak langsung memvalidasikan sesuatu yang kita lakukan. Contohnya saat Puan keluar rumah ada kecenderungan untuk tampil secara baik.  Dalam hal ini, semua yang Puan pakai harus menyesuaikan ekspektasi banyak orang di zaman ini. Apa yang kita unggah ke media sosial adalah sisi yang paling baik, tapi belum tentu sisi yang benar-benar mencerminkan diri sendiri. Apa Itu Fear of Being Perceived? Menurut sumber web Psychology Today, pada dasarnya setiap individu memiliki keinginan untuk divalidasi, dilihat, dan dianggap oleh orang lain sebagaimana versi diri kita yang sebenar-benarnya. Namun, dalam perjalanannya mungkin kita pernah mengalami kritik berlebih atau dianggap aneh ketika mencoba menjadi diri sendiri. Sehingga ketika kita mencoba menja...

Spiral of Silence Theory: Jadi Minoritas Jarang Didengar

source: Kompasiana.com Spiral of Silence Theory   atau yang disebut dengan teori spiral keheningan, mungkin terdengar asing ya, Puan? Tapi apakah kamu pernah merasa ketika ingin menyampaikan pendapat dalam suatu isu, namun ada keraguan dan ketakutan karena nanti menjadi terisolasi sendiri, sehingga pendapat tersebut tak jadi kamu disampaikan? Teori spiral keheningan atau  spiral of silence theory  ini pertama kali dicetuskan oleh  Elisabeth Noelle Neumann  (1973) mengenai kelompok minoritas yang cenderung akan menjadi diam atau tidak berani menyampaikan pendapatnya karena takut akan terisolasi dari lingkungan disekitarnya. Maka sering kali, minoritas mengikuti pendapat kelompok mayoritas. source: kumparan.com Dalam lingkup sosial hal ini sering terjadi, bahkan orang cenderung menghindarinya dan lebih memilih mengikuti pendapat mayoritas dengan anggapan bahwa tidak akan merasa sendiri atau terisolasi di tengah masyarakat. Melihat perilaku masyarakat Indonesia ya...