Skip to main content

Reverse Bucket List: Cara Simpel Biar Makin Bersyukur dan Termotivasi

  Puan, pernah nggak merasa hidup kayak jalan di tempat? Daftar keinginan segunung, tapi progresnya pelan dan kadang bikin down ? Nah, konsep Reverse Bucket List bisa jadi solusi yang menarik! Apa itu Reverse Bucket List? Biasanya, bucket list berisi daftar mimpi atau target yang ingin diraih di masa depan. Sedangkan, reverse bucket list justru kebalikannya: Puan membuat daftar pencapaian, momen membahagiakan, serta hal yang sudah Puan alami dan capai. Mulai dari hal besar sampai kecil yang bikin Puan bangga atau senyum sendiri.    Contohnya seperti, berani presentasi di depan umum, liburan seru bareng keluarga atau teman, membantu orang lain tanpa pamrih, atau berhasil membangun kebiasaan sehat, meski kecil.  Mengapa Reverse Bucket List Penting?  Menanamkan Rasa Syukur Alih-alih fokus pada apa yang belum tercapai, reverse bucket list mengingatkan kita pada hal-hal yang sudah berhasil dilewati. Ini membangun rasa syukur, melawan kecenderungan membandingkan ...

Mengenali Inner Child: Menemukan Sisi Tersembunyi dalam Diri


Image by OSC Medcom.id


Inner child merupakan istilah psikologi yang akhir akhir ini dibicarakan semua orang. Pada dasarnya, inner child adalah sebuah konsep yang menggambarkan sifat dan sikap kekanak-kanakan yang dimiliki setiap orang. Namun, masing-masing individu tidaklah sama karena inner child terbentuk dari pengalaman saat masih anak-anak, Puan.

Bisa dibilang inner child merupakan sebagian dirimu yang tidak ikut tumbuh dewasa, menetap, dan bersembunyi menjadi anak-anak di dalam dirimu. Bagian ini terus menyimpan ingatan serta emosi yang pernah kamu alami saat masih kecil, memori baik ataupun buruk.

Banyak orang bahkan secara sadar maupun tidak sadar mengubur perasaan inner child-nya dan menyembunyikannya dengan alih-alih untuk melindungi diri sendiri. Namun, inner child ternyata bisa menyerap energi negatif ketika ia terluka loh. Lalu, sebenarnya apa menyebabkan bisa terluka ya, Puan?

Ada beberapa kejadian yang menjadi pemicu inner child seseorang terluka seperti:
- Kehilangan orang tua
- Terabaikan secara emosional
- Trauma masa kecil
- Kurangnya kasih sayang


Namun inner child dapat diatasi loh, Puan, dengan lima cara dibawah ini. Yuk disimak:

1. Identifikasi inner child kamu
Kamu bisa memulai identifikasi inner child-mu seperti melihat kembali kejadian kebelakang atau flashback seperti contoh; dulunya banyak dikritik, maka timbul rasa cemas ketika tidak mendapatkan dukungan atau kamu menjadi korban bullying.


2. Ucapkan permintaan maaf kepada inner child-mu
Katakanlah “Aku minta maaf yaa” kepada dirimu, hal ini bukan semata-mata kamu telah berbuat salah, tetapi kamu sudah memendam dan menyimpan emosi negatif yang cukup lama, sehingga menyebabkan luka dan kenangan buruk itu tertanam dalam dirimu. Permintaan maaf ini menjadi langkah awal untuk mencintai dirimu dan inner child-mu.


3. Perhatikan perasaan inner child
Penting untuk memperhatikan perasaan inner child-mu seperti; ketakukan, rasa tidak aman bahkan kegembiraan. Tanyakan lebih sering kapada inner child-mu Puan, sehingga kamu akan lebih tahu dan memperhatikan kebutuhan diri sendiri.


4. Menulis surat untuk inner child-mu
Tuliskan surat untuk inner child melalui secarik kertas, Puan. Kamu bisa menuliskan permintaan maaf jika selama ini menjalani hidup tanpa mempedulikan inner child-mu, tak hanya itu kamu juga bisa menuliskan ingin mengenal lebih jauh inner child agar dapat membangun hubungan lebih kuat untuk kehidupan yang saat ini kamu jalani.


5. Membuka diri
Setelah kamu memahami dan memperhatikan inner child pada dirimu, masuklah ke tahapan untuk membuka diri, Puan. Dalam menjalani selama proses ini, membuka diri menjadi langkah yang bisa dibilang sangat baik. Kamu akan perlahan lahan berdamai dengan masa lalu dan bersahabat dengan inner child-mu.


Dalam menjalani proses seperti di atas memanglah tidak mudah, Puan. Namun, dengan menjalaninya satu-persatu, kamu akan mencapai titik di mana dirimu akan merasa lega dan berdamai secara utuh. Akan tetapi, jika kamu mengalami kesulitan untuk memulai atau menjalaninya sendiri, kamu boleh banget meminta bantuan ahlinya.


Referensi :
tirto.id
satupersen.net
hellosehat.com


Author : Yuri Giantini
Editor : Nazwal Bilbina Budiman

Comments

Rubik Puan Popular

Inner Child: Bagian dari Diri yang Ingin Didengar dan Dipeluk

  Sumber: childfoundationcenter.com Pernah nggak merasa “terlalu sensitif”, “takut ditolak”, atau “gampang merasa bersalah”, tapi Puan sendiri nggak tahu kenapa? Mungkin itu bukan Puan yang sekarang yang sedang reaktif. Bisa jadi… itu adalah anak kecil di dalam diri yang sedang terluka yang belum pernah benar-benar didengarkan. Namanya: inner child . Apa Itu Inner Child? Inner child adalah sisi diri kita yang menyimpan pengalaman, perasaan, dan luka dari masa kecil. Dia adalah versi diri kita yang dulu, yang masih polos, penuh rasa ingin tahu, tetapi rentan dan mudah terluka. Meskipun tubuh Puan tumbuh dewasa, inner child nggak ikut tumbuh. Ia tetap tinggal di sana, menyimpan kenangan baik maupun buruk, dan sering muncul dalam bentuk respons emosional yang seringkali kita sendiri nggak paham. Dari Mana Datangnya Luka Inner Child? Luka inner child bisa berasal dari hal-hal yang terlihat “biasa” tapi menyakitkan bagi Puan Dulu sering dimarahi karena menangis, jadi sekarang sulit...

Reverse Bucket List: Cara Simpel Biar Makin Bersyukur dan Termotivasi

  Puan, pernah nggak merasa hidup kayak jalan di tempat? Daftar keinginan segunung, tapi progresnya pelan dan kadang bikin down ? Nah, konsep Reverse Bucket List bisa jadi solusi yang menarik! Apa itu Reverse Bucket List? Biasanya, bucket list berisi daftar mimpi atau target yang ingin diraih di masa depan. Sedangkan, reverse bucket list justru kebalikannya: Puan membuat daftar pencapaian, momen membahagiakan, serta hal yang sudah Puan alami dan capai. Mulai dari hal besar sampai kecil yang bikin Puan bangga atau senyum sendiri.    Contohnya seperti, berani presentasi di depan umum, liburan seru bareng keluarga atau teman, membantu orang lain tanpa pamrih, atau berhasil membangun kebiasaan sehat, meski kecil.  Mengapa Reverse Bucket List Penting?  Menanamkan Rasa Syukur Alih-alih fokus pada apa yang belum tercapai, reverse bucket list mengingatkan kita pada hal-hal yang sudah berhasil dilewati. Ini membangun rasa syukur, melawan kecenderungan membandingkan ...

Unlocking the It Girl Mindset: Rahasia Menjadi Versi Terbaik Dirimu

  Sumber: Pinterest Pernahkah Puan bertanya-tanya kenapa beberapa orang selalu terlihat mempesona, penuh percaya diri, dan memiliki aura yang membuat semua mata tertuju pada mereka? Apakah itu merupakan bawaan dari lahir atau ada rahasia di baliknya? Well , jawabannya hanya terletak pada satu hal, yaitu ‘ It Girl Mindset ’. Sebenarnya, apa sih ‘It Girl Mindset ’ itu? Yuk, simak pembahasannya pada artikel ini! Pengertian It Girl Mindset Melansir dari halaman Plum Healthy Fine , It Girl digambarkan sebagai perempuan yang memiliki percaya diri, modis, dan menjadi idaman bagi banyak orang. Mereka ini merupakan simbol dari kekuatan dan keanggunan dengan menjadi diri sendiri sebagai ciri khasnya. Seorang It Girl biasanya bangga untuk menjadi dirinya yang paling autentik. Oleh karena itu, banyak orang yang mengagumi mereka dan ingin menjadi seperti mereka. It Girl juga tidak bertindak dengan ragu-ragu, fokus pada tujuan serta pengembangan diri, dan tidak peduli dengan tanggapan buruk o...

Mengenal FOMO dan JOMO: Insight Berharga dari Webinar Learning Space Puan Bisa Bersama Ambar Restika

[Jakarta, 16 Agustus 2024] - Learning Space 2024 , Puan Bisa melakukan survei terkait bagaimana perempuan masa muda menghadapi masa quarter life crisis yang juga dibarengi dengan perasaan fear of missing out. Didapati sekitar lebih dari 57% perempuan muda merasakan fear of missing out yang memberikan dampak rasa tidak percaya diri dan mempertanyakan potensi diri sendiri. Menjawab fenomena tersebut, Puan Bisa membuat webinar online yang bertujuan untuk memahami bagaimana suatu fenomena seperti FOMO itu memang harus kita terima dan dihindari bagi setiap individu, telah sukses pada Jumat 16 Agustus 2024. Acara ini mengundang Ambar Restika Suryandaru, S.Psi, M.Psi., Psikolog—seorang dosen dan pengajar (Universitas Borobudur Jakarta, 2017), serta psikolog online (Associate Psikolog Online Aplikasi Psikologi, 2020). Dengan tema "Understanding FOMO", acara ini dihadiri oleh lebih dari 40 peserta yang antusias untuk mengetahui pentingnya menghindari kebiasaan FOMO. FOMO : Fear Of Mi...

Saving to Stay Sane: Hidup Hemat di Era Tekanan Konsumtif

  Image by:  Sampoerna Academy Puan, kita tau bahwa di tengah kondisi ekonomi yang terus berubah, banyak anak muda di Indonesia harus menghadapi kenyataan pahit, biaya hidup yang semakin tinggi, sementara penghasilan tidak selalu ikut naik. Mulai dari harga sewa tempat tinggal, biaya transportasi, hingga kebutuhan pokok yang semakin mahal. Semuanya semakin menjadi beban tersendiri, terutama bagi mereka yang hidup mandiri di kota besar atau baru mulai melangkah ke dunia kerja. Situasi ini mendorong munculnya kebutuhan untuk mengelola keuangan secara lebih bijak. Bukan sekadar berhemat, melainkan menjalani gaya hidup yang benar-benar memperhitungkan setiap pengeluaran. Di sinilah konsep frugal living menjadi relevan. Bukan karena ikut-ikutan tren, tapi karena memang dibutuhkan sebagai strategi bertahan di tengah tekanan ekonomi dan sosial. Lalu, Apa itu Frugal Living ? Frugal living adalah pola pikir dan gaya hidup di mana seseorang secara sadar membatasi pengeluaran yang dira...