Langsung ke konten utama

Magang atau Kuliah Dulu? Ini Panduan Biar Kamu Tetap On Track di Dunia Kampus & Karier

Image by: hotcourses.co.id Puan, pernah nggak sih, ngerasa kayak lagi di persimpangan hidup? Di satu sisi, Puan ingin fokus kuliah, ngerjain tugas, dan jaga IP biar tetap aman, tapi di sisi lain, teman-teman Puan udah banyak yang sibuk update LinkedIn atau magang di perusahaan keren? Sementara kita baru ngerjain makalah tiga bab aja udah ngos-ngosan. Lalu muncul pertanyaan “Aku harus fokus kuliah dulu, atau mulai magang biar nggak ketinggalan ya?” Tenang, Puanners. Kalau kamu lagi ada di fase itu, kamu nggak sendirian, dan jawabannya adalah nggak harus pilih salah satu. Kuncinya bukan di urutannya, melainkan di bagaimana Puan menemukan keseimbangan dan arah dari keduanya. Kuliah Adalah Fondasi, Magang Adalah Jembatannya Kuliah itu bukan cuma tentang IP dan SKS, melainkan juga waktu untuk membentuk cara berpikir dan mengenali diri. Sementara magang jadi tempat untuk menerapkan semua teori yang udah Puan pelajari di kelas. Keduanya penting, tapi porsinya bisa beda-beda tergantung Puan la...

Catat 5 Tips Siapkan Interview Buat Fresh Graduate!

 




Interview kerja merupakan tahap awal yang dilakukan sebuah perusahaan untuk mencari kandidiat yang sesuai kualifikasi maka tahap ini menjadi sangat penting yang harus Puan siapkan sebaik-baiknya!

Ketika mendapatkan panggilan interview, jangan sampai Puan melewatkannya bahkan tidak mempersiapkan diri dengan baik. Ini karena seringkali banyak kandidat yang merasa gugup dan takut tidak siap menjawab pertanyaan saat interview. Oleh karena itu, yuk simak artikel di bawah ini agar Puan tidak gagal pada saat interview!

5 Tips Interview Kerja

Ada beberapa tips untuk mempersiapkan tahapan ini, tetapi sekarang kita akan bahas lima tipsnya dulu. Maka dari itu, siapkan catatan Puan dan catat tips berikut ini!

1. Pahami Identitas Perusahaan

Langkah pertama yang perlu Puan lakukan adalah memahami latar belakang perusahaan yang Puan lamar. Kenali fokus produk atau jasa yang ditawarkan, bagaimana bisnis tersebut berkembang, serta siapa target pasarnya. Dengan memahami informasi ini, Puan akan lebih siap menjawab pertanyaan dari perekrut terkait perusahaan tersebut.

2. Riset Lebih Dalam Posisi yang Dilamar

Ketika Puan tertarik untuk melamar pada posisi tertentu, pahami secara mendalam mengenai posisi tersebut. Cari tahu seperti apa lingkup serta tanggung jawab yang akan dikerjakan. Jangan lupa untuk membaca ulang deskripsi pekerjaan yang dilamar. Kemudian, buat list skill yang Puan miliki dan berhubungan dengan posisi tersebut.

3. Buat Catatan Singkat terkait Pengalaman

Pengalaman menjadi salah satu pertanyaan yang selalu muncul ketika menghadapi interview. Buatlah catatan singkat mengenai pengalaman yang Puan miliki terkait posisi yang dilamar. Hal tersebut dapat membantu Puan pada saat ditanya untuk menceritakan pengalaman yang dimiliki. Selain itu, hal ini juga dapat membantu Puan terlihat memahami pekerjaan yang pernah Puan kerjakan.

4. Latihan Interview

Buatlah list pertanyaan yang umum ditanyakan beserta jawabannya. Seperti, "Kenapa kamu memilih posisi ini?", "Bagaimana cara mengatasi kekuranganmu?", "Apa kelebihan dari dirimu?", "Kenapa kamu pantas diterima diposisi ini?". Ketika Puan sudah membuat list pertanyaan tersebut, Puan dapat berlatih dengan jawaban yang sudah disiapkan di depan cermin agar terbiasa sehingga ketika mendapatkan pertanyaan tersebut, Puat bisa lancar menjawabnya!

5. Siapkan Pakaian Terbaik

Berikan kesan pertama yang baik dengan mengenakan pakaian terbaik Puan! Berpenampilan rapi dan profesional akan memberikan kesan yang positif, lho! Hal tersebut dapat membuat sesi interview dengan rekruter akan lebih nyaman.


Nah, itu dia lima tips yang bisa Puan ikuti ketika akan melakukan interview kerja. Dengan mempersiapkan hal-hal seperti di atas semoga dapat membantu Puan mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, ya! Siapkan dirimu dalam keadaan terbaik ya, Puan. SEMANGAT!!


Komentar

Rubik Puan Popular

Kenyataan Work-Life Balance yang Sering Disalahpahami

Puan nggak sih Puan ngerasa kayak semua hal minta waktu di saat yang sama kuliah, kerja, organisasi, bahkan diri Puan sendiri? Semua bilang “harus seimbang,” tapi nggak ada yang ngajarin gimana caranya. Akhirnya, kita terus coba jadi semuanya: anak yang berbakti, teman yang ada, mahasiswa yang aktif, pekerja yang nggak pernah telat, padahal diam-diam… kita cuma pengen napas sebentar. Mitos 50:50 dan kenapa ia berbahaya Work-life balance sering disalahpahami kayak rumus matematika 50% kerja, 50% istirahat. Padahal hidup nggak sesederhana itu. Keseimbangan bukan angka tetap, tapi kemampuan untuk menyesuaikan fokus sesuai fase hidup. Ada masa di mana Puan lagi all-out di karier atau kampus, dan itu nggak salah. Ada masa juga di mana Puan lagi perlu berhenti, pulih, dan mengembalikan energi dan itu juga bagian dari seimbang. American Psychological Association (2021), mencatat bahwa ketika keseimbangan kerja dan hidup terganggu, stres kronis dan burnout mudah muncul. Jadi, “seimbang” buk...

Magang atau Kuliah Dulu? Ini Panduan Biar Kamu Tetap On Track di Dunia Kampus & Karier

Image by: hotcourses.co.id Puan, pernah nggak sih, ngerasa kayak lagi di persimpangan hidup? Di satu sisi, Puan ingin fokus kuliah, ngerjain tugas, dan jaga IP biar tetap aman, tapi di sisi lain, teman-teman Puan udah banyak yang sibuk update LinkedIn atau magang di perusahaan keren? Sementara kita baru ngerjain makalah tiga bab aja udah ngos-ngosan. Lalu muncul pertanyaan “Aku harus fokus kuliah dulu, atau mulai magang biar nggak ketinggalan ya?” Tenang, Puanners. Kalau kamu lagi ada di fase itu, kamu nggak sendirian, dan jawabannya adalah nggak harus pilih salah satu. Kuncinya bukan di urutannya, melainkan di bagaimana Puan menemukan keseimbangan dan arah dari keduanya. Kuliah Adalah Fondasi, Magang Adalah Jembatannya Kuliah itu bukan cuma tentang IP dan SKS, melainkan juga waktu untuk membentuk cara berpikir dan mengenali diri. Sementara magang jadi tempat untuk menerapkan semua teori yang udah Puan pelajari di kelas. Keduanya penting, tapi porsinya bisa beda-beda tergantung Puan la...

Growth Mindset vs Fixed Mindset: Pilihan Pola Pikir yang Menentukan Masa Depan

Image by  Source of Insight Manusia pada dasarnya diciptakan berbeda beda ya, Puan, begitu juga dengan mindset yang dibangun oleh diri kita sendiri. Menurut Carol Dweck psikologi dari Stanford University mindset terbagi menjadi dua yaitu fixed mindset dan growth mindset . Apa itu fixed mindset ? Fixed mindset merupakan pola pikir yang percaya bahwa suatu kecerdasan ataupun bakat dalam individu yang sifatnya tidak akan pernah berubah. Orang yang mempunyai fixed mindset cenderung mudah menyerah, tidak mau ambil resiko atas tantangan dalam hidup serta mudah merasa terancam atas keberhasilan orang lain. Lalu, apa itu growth mindset ? Growth mindset merupakan pola pikir yang ingin selalu berkembang dan percaya bahwa sebuah kesuksesan bisa didapatkan dengan kerja keras. Dengan kata lain seorang yang mempunyai growth mindset akan selalu tampil berani serta mencoba hal-hal baru. Perbedaan kedua mindset ini apasih? Fixed mindset Menghindari tantangan karena takut dengan kegagalan te...

Fear of Being Perceived: Alasan Kamu Takut Kena Judge

             Puan, dalam ruang sosial pernah nggak sih merasa bahwa ada banyak pasang mata yang seakan mengikuti setiap gerak-gerik? Seakan tatapan orang lain yang bahkan belum tentu kita kenal aja secara nggak langsung memvalidasikan sesuatu yang kita lakukan. Contohnya saat Puan keluar rumah ada kecenderungan untuk tampil secara baik.  Dalam hal ini, semua yang Puan pakai harus menyesuaikan ekspektasi banyak orang di zaman ini. Apa yang kita unggah ke media sosial adalah sisi yang paling baik, tapi belum tentu sisi yang benar-benar mencerminkan diri sendiri. Apa Itu Fear of Being Perceived? Menurut sumber web Psychology Today, pada dasarnya setiap individu memiliki keinginan untuk divalidasi, dilihat, dan dianggap oleh orang lain sebagaimana versi diri kita yang sebenar-benarnya. Namun, dalam perjalanannya mungkin kita pernah mengalami kritik berlebih atau dianggap aneh ketika mencoba menjadi diri sendiri. Sehingga ketika kita mencoba menja...

Spiral of Silence Theory: Jadi Minoritas Jarang Didengar

source: Kompasiana.com Spiral of Silence Theory   atau yang disebut dengan teori spiral keheningan, mungkin terdengar asing ya, Puan? Tapi apakah kamu pernah merasa ketika ingin menyampaikan pendapat dalam suatu isu, namun ada keraguan dan ketakutan karena nanti menjadi terisolasi sendiri, sehingga pendapat tersebut tak jadi kamu disampaikan? Teori spiral keheningan atau  spiral of silence theory  ini pertama kali dicetuskan oleh  Elisabeth Noelle Neumann  (1973) mengenai kelompok minoritas yang cenderung akan menjadi diam atau tidak berani menyampaikan pendapatnya karena takut akan terisolasi dari lingkungan disekitarnya. Maka sering kali, minoritas mengikuti pendapat kelompok mayoritas. source: kumparan.com Dalam lingkup sosial hal ini sering terjadi, bahkan orang cenderung menghindarinya dan lebih memilih mengikuti pendapat mayoritas dengan anggapan bahwa tidak akan merasa sendiri atau terisolasi di tengah masyarakat. Melihat perilaku masyarakat Indonesia ya...