Langsung ke konten utama

Magang atau Kuliah Dulu? Ini Panduan Biar Kamu Tetap On Track di Dunia Kampus & Karier

Image by: hotcourses.co.id Puan, pernah nggak sih, ngerasa kayak lagi di persimpangan hidup? Di satu sisi, Puan ingin fokus kuliah, ngerjain tugas, dan jaga IP biar tetap aman, tapi di sisi lain, teman-teman Puan udah banyak yang sibuk update LinkedIn atau magang di perusahaan keren? Sementara kita baru ngerjain makalah tiga bab aja udah ngos-ngosan. Lalu muncul pertanyaan “Aku harus fokus kuliah dulu, atau mulai magang biar nggak ketinggalan ya?” Tenang, Puanners. Kalau kamu lagi ada di fase itu, kamu nggak sendirian, dan jawabannya adalah nggak harus pilih salah satu. Kuncinya bukan di urutannya, melainkan di bagaimana Puan menemukan keseimbangan dan arah dari keduanya. Kuliah Adalah Fondasi, Magang Adalah Jembatannya Kuliah itu bukan cuma tentang IP dan SKS, melainkan juga waktu untuk membentuk cara berpikir dan mengenali diri. Sementara magang jadi tempat untuk menerapkan semua teori yang udah Puan pelajari di kelas. Keduanya penting, tapi porsinya bisa beda-beda tergantung Puan la...

Mengulas Serba-Serbi Bisnis Florist Melalui Learning Space Artificial Flower Bouquet Bersama Puan Bisa


Puan Bisa merupakan sebuah organisasi pemberdayaan perempuan dengan gerakan penyampaian pesan positif mengenai self-improvement, career, serta mental health sehingga para perempuan muda dapat melewati masa mudanya dengan kegiatan yang positif dan terarah. Sesuai dengan apa yang menjadi cita-citanya dan goals nya, Puan Bisa pun mengadakan Learning Space Offline yang ke-2 pada tahun 2024 ini.

Melalui survei mengenai kegiatan disukai perempuan muda untuk mengasah kreativitas, didapati hasil sebanyak 47% memilih tema Crafting and DIY projects, setelah adanya hasil pertimbangan dari audiens yang diharapkan semuanya dapat menikmati kegiatan tersebut. Sesuai dengan tema dari kajian tersebut, Puan Bisa mengadakan acara Learning Space Group Workshop Artificial Flower Bouquet 2024 dengan tema “Artificial Flower Bouquet : Learn How To Make Flower Bouquet For Beginner dengan dihadiri lebih dari 20 perempuan muda yang ingin mengasah kreativitas dan keterampilan baru khususnya dalam seni merangkai bunga artifisial. Tidak hanya itu, dari kreativitas ini dapat dijadikan peluang bisnis yang bisa dijalani oleh peserta kedepannya.

Rangkaian Puan Bisa Learning Space Offline 2024 dimulai dengan kegiatan talkshow secara langsung di Nutrihub Jakarta (Apartemen Menteng Square, Tower A) yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juli 2024 oleh sosok perempuan muda inspiratif yakni Cinthia Tyana Azzahrah atau yang akrab dipanggil kak Azza. Talkshow berisikan pengantar mengenai bagaimana bisnis florist dapat berkembang di masa sekarang dengan perkembangan demand yang tidak hanya dalam bentuk bunga asli, tetapi juga demand yang tinggi terhadap artificial flower. 

“Kalau punya buket florist tuh bakal selalu berkembang dan bagi kalian yang mau buka mending buka dari sekarang daripada nanti keburu ketutup sama florist lain. Kalau bisnis flower bouquet itu kan banyak, jadi harus bisa cari ciri khas sendiri di bisnisnya. Nah caranya dengan learning by doing gitu,” ucap kak Azza selaku narasumber dan pembisnis florist.

Workshop diadakan setelah sesi talkshow dengan memberikan kesempatan pada peserta mengkreasikan sendiri hasil mereka. Peserta sangat antusias dengan workshop ini karena memberikan ruang yang luas kepada peserta untuk menuangkan isi dari kreativitas mereka dan belajar bagaimana menghargai setiap proses pembuatan buket bunga.

“Bikin kaya gini itu kelihatannya sederhana banget kayak belajar menghargai sesuatu yang sederhana jadi lebih bermanfaat,” ucap Agnes sebagai salah satu peserta dari Tangerang.

Tidak hanya itu, Kak Azza juga menekankan pentingnya memiliki keterampilan dan semangat dalam menjalankan bisnis dengan mencontoh perempuan muda Indonesia yang memiliki rasa bisnis yang tinggi untuk dijadikan panutan. Untuk memulai bisnis, kita harus berani, jangan terlalu takut,” tambahnya.



Dian Yunita Fadilla, Founder Puan Bisa berharap melalui kegiatan ini peserta mampu memperoleh keterampilan baru dalam kreativitas terutama pada seni merangkai bunga artifisial dan ilmu dalam mendirikan bisnis flower bouquet dari seorang yang telah berpengalaman. 

“Melalui kegiatan ini, kita berharap dapat menyalurkan energi positif, meningkatkan keterampilan praktis, dan memperluas jaringan yang akan mendukung pengembangan diri serta karier kita ke depan. Semoga setiap buket yang nantinya dibuat tidak hanya menjadi karya seni yang indah, tetapi juga simbol dari perjalanan dan keberhasilan yang akan kita capai. Selamat berkreasi dan semoga pengalaman ini membawa inspirasi dan kesempatan baru bagi kita semua!” ucap Yunita Fadilla atau yang akrab dipanggil kak Fadil selaku pendiri Puan Bisa.

Dengan demikian, Learning Space Offline ini bukan hanya sekedar merangkai Flower Bouquet dan Talkshow saja dari Puan Bisa, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam memperkuat perempuan muda Indonesia untuk menjadi individu yang lebih kuat dan penuh inspirasi dalam hal bisnis.


Komentar

Rubik Puan Popular

Kenyataan Work-Life Balance yang Sering Disalahpahami

Puan nggak sih Puan ngerasa kayak semua hal minta waktu di saat yang sama kuliah, kerja, organisasi, bahkan diri Puan sendiri? Semua bilang “harus seimbang,” tapi nggak ada yang ngajarin gimana caranya. Akhirnya, kita terus coba jadi semuanya: anak yang berbakti, teman yang ada, mahasiswa yang aktif, pekerja yang nggak pernah telat, padahal diam-diam… kita cuma pengen napas sebentar. Mitos 50:50 dan kenapa ia berbahaya Work-life balance sering disalahpahami kayak rumus matematika 50% kerja, 50% istirahat. Padahal hidup nggak sesederhana itu. Keseimbangan bukan angka tetap, tapi kemampuan untuk menyesuaikan fokus sesuai fase hidup. Ada masa di mana Puan lagi all-out di karier atau kampus, dan itu nggak salah. Ada masa juga di mana Puan lagi perlu berhenti, pulih, dan mengembalikan energi dan itu juga bagian dari seimbang. American Psychological Association (2021), mencatat bahwa ketika keseimbangan kerja dan hidup terganggu, stres kronis dan burnout mudah muncul. Jadi, “seimbang” buk...

Magang atau Kuliah Dulu? Ini Panduan Biar Kamu Tetap On Track di Dunia Kampus & Karier

Image by: hotcourses.co.id Puan, pernah nggak sih, ngerasa kayak lagi di persimpangan hidup? Di satu sisi, Puan ingin fokus kuliah, ngerjain tugas, dan jaga IP biar tetap aman, tapi di sisi lain, teman-teman Puan udah banyak yang sibuk update LinkedIn atau magang di perusahaan keren? Sementara kita baru ngerjain makalah tiga bab aja udah ngos-ngosan. Lalu muncul pertanyaan “Aku harus fokus kuliah dulu, atau mulai magang biar nggak ketinggalan ya?” Tenang, Puanners. Kalau kamu lagi ada di fase itu, kamu nggak sendirian, dan jawabannya adalah nggak harus pilih salah satu. Kuncinya bukan di urutannya, melainkan di bagaimana Puan menemukan keseimbangan dan arah dari keduanya. Kuliah Adalah Fondasi, Magang Adalah Jembatannya Kuliah itu bukan cuma tentang IP dan SKS, melainkan juga waktu untuk membentuk cara berpikir dan mengenali diri. Sementara magang jadi tempat untuk menerapkan semua teori yang udah Puan pelajari di kelas. Keduanya penting, tapi porsinya bisa beda-beda tergantung Puan la...

Growth Mindset vs Fixed Mindset: Pilihan Pola Pikir yang Menentukan Masa Depan

Image by  Source of Insight Manusia pada dasarnya diciptakan berbeda beda ya, Puan, begitu juga dengan mindset yang dibangun oleh diri kita sendiri. Menurut Carol Dweck psikologi dari Stanford University mindset terbagi menjadi dua yaitu fixed mindset dan growth mindset . Apa itu fixed mindset ? Fixed mindset merupakan pola pikir yang percaya bahwa suatu kecerdasan ataupun bakat dalam individu yang sifatnya tidak akan pernah berubah. Orang yang mempunyai fixed mindset cenderung mudah menyerah, tidak mau ambil resiko atas tantangan dalam hidup serta mudah merasa terancam atas keberhasilan orang lain. Lalu, apa itu growth mindset ? Growth mindset merupakan pola pikir yang ingin selalu berkembang dan percaya bahwa sebuah kesuksesan bisa didapatkan dengan kerja keras. Dengan kata lain seorang yang mempunyai growth mindset akan selalu tampil berani serta mencoba hal-hal baru. Perbedaan kedua mindset ini apasih? Fixed mindset Menghindari tantangan karena takut dengan kegagalan te...

Fear of Being Perceived: Alasan Kamu Takut Kena Judge

             Puan, dalam ruang sosial pernah nggak sih merasa bahwa ada banyak pasang mata yang seakan mengikuti setiap gerak-gerik? Seakan tatapan orang lain yang bahkan belum tentu kita kenal aja secara nggak langsung memvalidasikan sesuatu yang kita lakukan. Contohnya saat Puan keluar rumah ada kecenderungan untuk tampil secara baik.  Dalam hal ini, semua yang Puan pakai harus menyesuaikan ekspektasi banyak orang di zaman ini. Apa yang kita unggah ke media sosial adalah sisi yang paling baik, tapi belum tentu sisi yang benar-benar mencerminkan diri sendiri. Apa Itu Fear of Being Perceived? Menurut sumber web Psychology Today, pada dasarnya setiap individu memiliki keinginan untuk divalidasi, dilihat, dan dianggap oleh orang lain sebagaimana versi diri kita yang sebenar-benarnya. Namun, dalam perjalanannya mungkin kita pernah mengalami kritik berlebih atau dianggap aneh ketika mencoba menjadi diri sendiri. Sehingga ketika kita mencoba menja...

Spiral of Silence Theory: Jadi Minoritas Jarang Didengar

source: Kompasiana.com Spiral of Silence Theory   atau yang disebut dengan teori spiral keheningan, mungkin terdengar asing ya, Puan? Tapi apakah kamu pernah merasa ketika ingin menyampaikan pendapat dalam suatu isu, namun ada keraguan dan ketakutan karena nanti menjadi terisolasi sendiri, sehingga pendapat tersebut tak jadi kamu disampaikan? Teori spiral keheningan atau  spiral of silence theory  ini pertama kali dicetuskan oleh  Elisabeth Noelle Neumann  (1973) mengenai kelompok minoritas yang cenderung akan menjadi diam atau tidak berani menyampaikan pendapatnya karena takut akan terisolasi dari lingkungan disekitarnya. Maka sering kali, minoritas mengikuti pendapat kelompok mayoritas. source: kumparan.com Dalam lingkup sosial hal ini sering terjadi, bahkan orang cenderung menghindarinya dan lebih memilih mengikuti pendapat mayoritas dengan anggapan bahwa tidak akan merasa sendiri atau terisolasi di tengah masyarakat. Melihat perilaku masyarakat Indonesia ya...