Langsung ke konten utama

Magang atau Kuliah Dulu? Ini Panduan Biar Kamu Tetap On Track di Dunia Kampus & Karier

Image by: hotcourses.co.id Puan, pernah nggak sih, ngerasa kayak lagi di persimpangan hidup? Di satu sisi, Puan ingin fokus kuliah, ngerjain tugas, dan jaga IP biar tetap aman, tapi di sisi lain, teman-teman Puan udah banyak yang sibuk update LinkedIn atau magang di perusahaan keren? Sementara kita baru ngerjain makalah tiga bab aja udah ngos-ngosan. Lalu muncul pertanyaan “Aku harus fokus kuliah dulu, atau mulai magang biar nggak ketinggalan ya?” Tenang, Puanners. Kalau kamu lagi ada di fase itu, kamu nggak sendirian, dan jawabannya adalah nggak harus pilih salah satu. Kuncinya bukan di urutannya, melainkan di bagaimana Puan menemukan keseimbangan dan arah dari keduanya. Kuliah Adalah Fondasi, Magang Adalah Jembatannya Kuliah itu bukan cuma tentang IP dan SKS, melainkan juga waktu untuk membentuk cara berpikir dan mengenali diri. Sementara magang jadi tempat untuk menerapkan semua teori yang udah Puan pelajari di kelas. Keduanya penting, tapi porsinya bisa beda-beda tergantung Puan la...

Ulang Tahun ke-7, Wahyoo Dukung Kuliner Indonesia dengan Kampanye Sosial #DKIMaju di Aplikasi Campaign #ForABetterWorld

Peter Shearer dan Pemilik Warung

Jakarta, 12 Agustus 2024 – Wahyoo, perusahaan rintisan penyedia solusi bagi UMKM food & beverage (F&B), merayakan ulang tahun ke-7 dengan mendukung 17 UMKM di Jakarta melalui kampanye sosial di aplikasi Campaign #ForABetterWorld. Kampanye tersebut bertajuk #DKIMaju yang merupakan kepanjangan dari Dukung Kuliner Indonesia Maju. Kampanye ini bertujuan membuka donasi untuk menyelenggarakan pelatihan digital marketing bagi pemilik warung dan restoran, serta membantu mereka memanfaatkan potensi digital untuk mengembangkan usaha. Pasalnya, dalam forum G20 di Bali tahun 2022, tercatat bahwa 68% UMKM belum memanfaatkan ruang digital untuk meningkatkan ekonomi mereka.

Perayaan ulang tahun kali ini tuh beda. Sebagai anak muda yang mengikuti perkembangan zaman, kami memaksimalkan digitalisasi. Ini bukan sekadar kampanye biasa; selain memberi manfaat bagi UMKM yang mengorganisir kampanye #DKIMaju, kampanye ini juga mengajak masyarakat untuk bareng-bareng memperbaiki Jakarta. Sebenernya kan banyak keresahan di benak anak muda tentang Jakarta. Nah, kampanye ini hadir sebagai wadah untuk memperbaiki kota kita. Kami percaya, langkah kecil yang dilakukan bersama akan berdampak besar,” ujar Peter Shearer, CEO Wahyoo Group.

Peter Shearer sebagai CEO Wahyoo Group

Sebagai bagian dari kampanye ini, 17 UMKM yang menerima manfaat donasi juga diberdayakan untuk mengorganisir kampanye #DKIMaju dengan tujuan meningkatkan kesadaran berbagai isu sosial di Jakarta, mulai dari permasalahan lingkungan, tata kota, budaya, hingga pengembangan SDM. Untuk itu, aksi kampanye dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Para pendukung diajak melakukan empat aksi dengan mengunggah:

1. Foto tanpa sedotan/ tanpa plastik atau berfoto dengan tanaman hijau di area UMKM.

2. Foto di tempat makan UMKM yang rapi dan bersih/area parkiran yang rapi/screen capture layanan online delivery.

3. Foto dengan makanan sehat/ anak sedang makan makanan sehat atau minum susu/foto bersama pemilik UMKM dengan gaya saranghaeyo.

4. Foto dengan pose ala pencak silat/ ala si pitung atau bisa juga foto makanan UMKM yang dibawa pulang sesuai budaya nyorog.

Peter Shearer dan Pemilik Warung

Rangkaian kampanye tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu sosial di Jakarta. Hal ini sangat berarti bagi para pegiat UMKM. Salah satunya Suparti, pemilik Warung Makan Ibu Suparti. Ia kerap merugi setiap tempat makannya kebanjiran. Perempuan yang sudah berjualan selama 13 tahun di Jakarta ini mengaku omzetnya bisa turun hingga 35% kala banjir melanda. “Setiap Jakarta hujan, udah pasti banjir. Sampah bikin mampet got dan saluran air sampe warung saya kemasukan air. Kalau sudah begitu ya mau nggak mau saya harus tutup warung lebih cepet, stok makanan jadi lebih sedikit, jadi omzetnya turun. Nah, kampanye ini jadi semacam harapan buat saya, supaya permasalahan tata kota dan banjir Jakarta bisa terselesaikan, sayapun bisa berjualan dengan tenang,” ujar Suparti.

Peter Shearer dan Pemilik Warung

Noriko Adhyanti, Sponsorship & Partnership Manager Campaign, menambahkan, kampanye digital dapat menjangkau lebih banyak orang. “Lewat aplikasi Campaign #ForABetterWorld, pendukung kampanye bisa melakukan aksi sederhana yang berdampak besar. Cara ikutannya juga mudah, cukup unduh aplikasi ini di App Store atau Google Play, cari kampanye #DKIMaju, lalu selesaikan 4 aksi dengan mengunggah foto. Setelah itu, aksi tersebut  otomatis terkonversi menjadi donasi,” jelas Noriko.

Tentang Campaign

Campaign adalah platform karya anak bangsa yang menghubungkan individu, komunitas, dan sponsor yang peduli tentang isu sosial. Campaign percaya bahwa setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab untuk menjadikan dunia ini lebih baik. Informasi lebih lanjut mengenai Campaign dapat diakses melalui aplikasi Campaign #ForABetterWorld atau website www.campaign.com.

Tentang Wahyoo

Sejak tahun 2007, Wahyoo telah mendorong pertumbuhan puluhan ribu UMKM kuliner dalam mengembangkan usaha mereka. Dengan memanfaatkan pengalaman dan koneksinya, Wahyoo berkomitmen untuk memaksimalkan potensi para pengusaha UKM kuliner di Indonesia untuk terus berinovasi dan berkembang ke arah yang lebih maju.

Kontak media

Informasi lebih lanjut hubungi:

Gita Hermanda, Senior Public Relations Campaign

Phone: 0878 777 329 48

Email: gitahermanda@campaign.com

Komentar

Rubik Puan Popular

Kenyataan Work-Life Balance yang Sering Disalahpahami

Puan nggak sih Puan ngerasa kayak semua hal minta waktu di saat yang sama kuliah, kerja, organisasi, bahkan diri Puan sendiri? Semua bilang “harus seimbang,” tapi nggak ada yang ngajarin gimana caranya. Akhirnya, kita terus coba jadi semuanya: anak yang berbakti, teman yang ada, mahasiswa yang aktif, pekerja yang nggak pernah telat, padahal diam-diam… kita cuma pengen napas sebentar. Mitos 50:50 dan kenapa ia berbahaya Work-life balance sering disalahpahami kayak rumus matematika 50% kerja, 50% istirahat. Padahal hidup nggak sesederhana itu. Keseimbangan bukan angka tetap, tapi kemampuan untuk menyesuaikan fokus sesuai fase hidup. Ada masa di mana Puan lagi all-out di karier atau kampus, dan itu nggak salah. Ada masa juga di mana Puan lagi perlu berhenti, pulih, dan mengembalikan energi dan itu juga bagian dari seimbang. American Psychological Association (2021), mencatat bahwa ketika keseimbangan kerja dan hidup terganggu, stres kronis dan burnout mudah muncul. Jadi, “seimbang” buk...

Magang atau Kuliah Dulu? Ini Panduan Biar Kamu Tetap On Track di Dunia Kampus & Karier

Image by: hotcourses.co.id Puan, pernah nggak sih, ngerasa kayak lagi di persimpangan hidup? Di satu sisi, Puan ingin fokus kuliah, ngerjain tugas, dan jaga IP biar tetap aman, tapi di sisi lain, teman-teman Puan udah banyak yang sibuk update LinkedIn atau magang di perusahaan keren? Sementara kita baru ngerjain makalah tiga bab aja udah ngos-ngosan. Lalu muncul pertanyaan “Aku harus fokus kuliah dulu, atau mulai magang biar nggak ketinggalan ya?” Tenang, Puanners. Kalau kamu lagi ada di fase itu, kamu nggak sendirian, dan jawabannya adalah nggak harus pilih salah satu. Kuncinya bukan di urutannya, melainkan di bagaimana Puan menemukan keseimbangan dan arah dari keduanya. Kuliah Adalah Fondasi, Magang Adalah Jembatannya Kuliah itu bukan cuma tentang IP dan SKS, melainkan juga waktu untuk membentuk cara berpikir dan mengenali diri. Sementara magang jadi tempat untuk menerapkan semua teori yang udah Puan pelajari di kelas. Keduanya penting, tapi porsinya bisa beda-beda tergantung Puan la...

Growth Mindset vs Fixed Mindset: Pilihan Pola Pikir yang Menentukan Masa Depan

Image by  Source of Insight Manusia pada dasarnya diciptakan berbeda beda ya, Puan, begitu juga dengan mindset yang dibangun oleh diri kita sendiri. Menurut Carol Dweck psikologi dari Stanford University mindset terbagi menjadi dua yaitu fixed mindset dan growth mindset . Apa itu fixed mindset ? Fixed mindset merupakan pola pikir yang percaya bahwa suatu kecerdasan ataupun bakat dalam individu yang sifatnya tidak akan pernah berubah. Orang yang mempunyai fixed mindset cenderung mudah menyerah, tidak mau ambil resiko atas tantangan dalam hidup serta mudah merasa terancam atas keberhasilan orang lain. Lalu, apa itu growth mindset ? Growth mindset merupakan pola pikir yang ingin selalu berkembang dan percaya bahwa sebuah kesuksesan bisa didapatkan dengan kerja keras. Dengan kata lain seorang yang mempunyai growth mindset akan selalu tampil berani serta mencoba hal-hal baru. Perbedaan kedua mindset ini apasih? Fixed mindset Menghindari tantangan karena takut dengan kegagalan te...

Fear of Being Perceived: Alasan Kamu Takut Kena Judge

             Puan, dalam ruang sosial pernah nggak sih merasa bahwa ada banyak pasang mata yang seakan mengikuti setiap gerak-gerik? Seakan tatapan orang lain yang bahkan belum tentu kita kenal aja secara nggak langsung memvalidasikan sesuatu yang kita lakukan. Contohnya saat Puan keluar rumah ada kecenderungan untuk tampil secara baik.  Dalam hal ini, semua yang Puan pakai harus menyesuaikan ekspektasi banyak orang di zaman ini. Apa yang kita unggah ke media sosial adalah sisi yang paling baik, tapi belum tentu sisi yang benar-benar mencerminkan diri sendiri. Apa Itu Fear of Being Perceived? Menurut sumber web Psychology Today, pada dasarnya setiap individu memiliki keinginan untuk divalidasi, dilihat, dan dianggap oleh orang lain sebagaimana versi diri kita yang sebenar-benarnya. Namun, dalam perjalanannya mungkin kita pernah mengalami kritik berlebih atau dianggap aneh ketika mencoba menjadi diri sendiri. Sehingga ketika kita mencoba menja...

Spiral of Silence Theory: Jadi Minoritas Jarang Didengar

source: Kompasiana.com Spiral of Silence Theory   atau yang disebut dengan teori spiral keheningan, mungkin terdengar asing ya, Puan? Tapi apakah kamu pernah merasa ketika ingin menyampaikan pendapat dalam suatu isu, namun ada keraguan dan ketakutan karena nanti menjadi terisolasi sendiri, sehingga pendapat tersebut tak jadi kamu disampaikan? Teori spiral keheningan atau  spiral of silence theory  ini pertama kali dicetuskan oleh  Elisabeth Noelle Neumann  (1973) mengenai kelompok minoritas yang cenderung akan menjadi diam atau tidak berani menyampaikan pendapatnya karena takut akan terisolasi dari lingkungan disekitarnya. Maka sering kali, minoritas mengikuti pendapat kelompok mayoritas. source: kumparan.com Dalam lingkup sosial hal ini sering terjadi, bahkan orang cenderung menghindarinya dan lebih memilih mengikuti pendapat mayoritas dengan anggapan bahwa tidak akan merasa sendiri atau terisolasi di tengah masyarakat. Melihat perilaku masyarakat Indonesia ya...