Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2024

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

Membuka Kembali Memori Melalui Pameran ACE 5.0: INNER CHILD

  Masa kecil sering kali menjadi sumber kepolosan, kekreatifan, dan keajaiban yang mungkin telah kita lupakan di tengah kesibukan dan tekanan kehidupan dewasa. Namun, di tengah gemuruh kota metropolitan, ada suatu perayaan yang mengundang kita untuk merenungkan kembali sisi kecil yang mungkin telah kita lupakan: ACE 5.0: INNER CHILD . Pameran seni tidak selalu hanya tentang memamerkan karya, tetapi juga tentang membuka pintu menuju introspeksi dan penemuan diri. Di tengah sorotan pameran kreatif yang diselenggarakan oleh Klub LSPR Advertising Society , ACE 5.0: INNER CHILD, pengunjung diajak untuk membenamkan diri dalam dunia kepolosan dan kekreatifan masa kecil. Setiap tahun, Klub LSPR Advertising Society menggelar Advertising Creative Exhibition (ACE) , sebuah pameran seni yang memamerkan karya-karya kreatif dari para anggotanya. Setelah suksesnya ACE sebelumnya yang mengangkat tema 'Gender Equality' dengan tajuk SETARA “Setingkat dan Sederajat”, kini ACE kembali hadir dalam ...

Backhanded Compliment: Pujian Palsu Menusuk dari Belakang

  Ilustrasi oleh brightside.me Siapa sih di sini yang tidak senang kalau mendapatkan pujian dari orang-orang sekitarnya atau mungkin orang terdekat mereka? Tentu sudah pasti senang, dong. Namun, pernah nggak sih, Puan mendengar kalimat pujian yang ternyata bukanlah kalimat pujian alias merupakan sindiran yang dikemas dalam bahasa halus? Nah, hal ini disebut pula sebagai backhanded compliment. Apa itu Backhanded Compliment? Backhanded compliment merupakan kalimat yang awalnya adalah mengangkat, tetapi ujungnya membanting. Tujuan dari pujian palsu ini adalah untuk menyindir dengan cara yang halus. Biasanya, mereka yang terkena backhanded compliment tidak selalu merasakan adanya siratan sindiran pada pujian halus ini. Mengapa begitu? hal ini dikarenakan backhanded compliment atau ‘ateisme’ ini memiliki perbedaan dengan sarkasme, dimana umumnya sarkasme bentuk menyindir yang kasar. Nah, kira-kira seperti apakah kalimat backhanded compliment ini? “Selamat, ya! Enggak nyangka kamu bak...

3 Ajaran Filosofi Dokkodo yang Perlu Puan Ketahui

  Source: pexels.com/Sora Shimazaki Apakah Puan pernah mendengar atau mengenal salah satu pendekar berasal dari negeri sakura bernama Miyamoto Musashi? Biasa disebut Musashi, ia dikenal sebagai master ahli pedang yang dapat mengalahkan lebih dari 80 duel, lho ! Pertanyaannya, bagaimana bisa seorang Musashi mengalahkan lawan-lawannya, terlebih diketahui bahwa di antara lawannya terdapat banyak orang yang meninggal dunia. Tidak lain tidak bukan adalah kefokusan dan kesadaran yang ada pada dirinya. Sebelum ia meninggal dunia, ia memberikan beberapa catatan yang dapat dikatakan sebagai rangkuman perjalanan masa hidupnya semasa menjadi sosok pendekar yang tangguh. Kira-kira apa saja ajaran yang disampaikannya ya? Yuk, simak penjelasan di bawah ini, Puan! 1. Terima segala bentuk keadaan Pendekar asal Jepang ini menyebutkan bahwa menyangkal kenyataan tentang apapun dalam hidup nyatanya akan berdampak buruk lho , Puan! Mulai dari menyangkal kelebihan kita, kekurangan kita hingga kondisi ya...

Suka Nunda Kerjaan? Yuk, Kenalan Sama Prokrastinasi dan Cara Mengatasinya!

Image by Kumparan.com   Apakah Puan suka menunda-nunda pekerjaan? Ya, itulah yang dinamakan prokrastinasi, yaitu  kecenderungan seseorang untuk menunda-nunda sesuatu.  Berdasarkan penelitian, penundaan terjadi karena tugas tersebut membosankan, serta adanya perasaan frustasi, sulit, dan ambigu ketika mengerjakan tugas itu. Merasa tugas atau pekerjaan tersebut tidak bermanfaat untuk dilakukan, khususnya untuk pribadi juga membuat sebagian orang memilih untuk menunda pekerjaan. Prokrastinasi apabila dilakukan berulang dapat menimbulkan stress serta mengurangi produktivitas dan keefektivitasan kita dalam melakukan sesuatu sehingga apa yang kita kerjakan menjadi tidak optimal. Nyatanya, prokrastinasi memiliki bermacam-macam bentuk , lho Puan! Yuk, kenali bentuk-bentuk prokrastinasi : 1. The Deadliner : tipe ini cenderung suka mengerjakan pekerjaan di bawah tekanan dan menunda pekerjaannya sampai deadline mendekat. 2. The Dreamer : adalah tipe yang kreatif dan sen...

Terlanjur Oversharing? How to Deal With It?

psicologoarmandoarafat.co Pada abad ke-21 ini, tak jarang kita menemukan orang yang suka oversharing kehidupannya di media sosial. Terkadang kita sendiri juga sering ingin tahu bagaimana kehidupan pribadi orang lain. Ketika melihat teman sebaya atau teman yang kita ikuti di media sosial berbagi kegiatan dan kehidupan pribadinya, mendorong kita untuk bertindak demikian juga. Namun, terkadang kita berada di titik yang terlalu menunjukan segala kehidupan kita di dunia maya. Ini lah yang disebut oversharing, Puan. Oversharing merupakan keadaan saat seorang individu pengguna media sosial terlalu sering membagi konten melalui akunnya sehingga mencapai level berlebihan. Oversharing sering dikaitkan dengan kecanduan media sosial. Mungkin tujuan kita untuk menunjukan kegiatan atau aktivitas ke media sosial sebagai tempat untuk mengabadikan momen dan berbagi cerita kan, Puan. Namun tidak semua orang yang melihat aktivitas kita memiliki niat yang baik. Maraknya pelaku cyber crime membuat kita har...

Antara Kebaikan dan Kebahagiaan: Memecahkan Solusi "Good Girl Syndrome"

  Image by  The Center for Healing Apakah Puan pernah mengenal istilah Good Girl Syndrome?  Good girl syndrome adalah sikap ketika seorang perempuan memaksa dirinya untuk selalu bersikap baik dan menyenangkan orang lain, tanpa memikirkan perasaannya atau bahkan haknya sendiri. Karakteristik perempuan yang memiliki good girl syndrome biasanya adalah takut mengecewakan orang lain, takut berbicara supaya nggak menyakiti orang, menghindari konflik, menaati peraturan, dan juga sulit menolak permintaan orang lain. Sehingga perempuan dengan sikap ini cenderung menghindari kritik, konflik, penolakan, kesalahan, serta selalu bermain aman. Ciri-ciri Good Girl Syndrome Selalu mengatakan "iya" supaya orang lain senang Tidak mau mengganggu orang lain Selalu memperhatikan pendapat buruk dari orang lain Perfeksionis dan memaksa diri untuk selalu berprestasi Cenderung menghindari konflik Taat terhadap peraturan Lebih suka memberi ketimbang menerima Rela mengorbankan diri untuk kesena...

How I Keep My Schedule On Track; Agar Tetap Produktif!

Hai Puan! Siapa disini yang masih suka kesulitan untuk konsisten produktif dan malas-malasan? Mulai sekarang bangun yuk, karena Priska punya beberapa tips untuk stay on track dan tetap melakukan kegiatan produktif. Simak penjelasannya ya! 1. Be Mindfulness Hal pertama yang harus Puan lakukan pastinya adalah, take a deep breath atau Puan bisa melakukan meditasi untuk mengurangi rasa stres dan malas, menenangkan pikiran, dan meningkatkan fokus. 2. Embrace Continuous Learning Jangan pernah berhenti belajar hal baru. Puan bisa belajar lewat membaca, menonton channel YouTube yang bermanfaat, atau mengikuti kegiatan pelatihan yang bisa menambah pengalaman dan meningkatkan skill Puan! 3. Exercises Regularly Temukan olahraga yang Puan suka dan gemari, lalu lakukan secara konsisten. Olahraga itu sendiri bisa membantu Puan untuk meningkatkan mood , energi, dan juga kesehatan secara sekaligus, lho ! 4. Set Clear Goals by Planning Tentukan tujuan atau apa yang ingin Puan capai sebelum melakukan ...

Spotlight Effect: Fenomena Psikologis Ketika Seseorang Merasa Diperhatikan Oleh Banyak Mata

Image by  Newristics Puan pernah nggak sih berada di suatu tempat keramaian, misalnya foodcourt dan hendak memesan makanan, tetapi secara tidak sengaja Puan menyenggol gelas di sekitar Puan dan gelas tersebut pecah, lalu ketika sibuk membersihkan gelas tersebut, Puan merasa bahwa sorotan orang-orang di sekitar memperhatikan Puan secara seksama dan seketika Puan mendadak kaku akibat perasaan tersebut. Pernah mengalami hal tersebut? Jika pernah, hal tersebut dinamakan spotlight effect atau efek sorotan. Spotlight effect merupakan suatu fenomena, di mana Puan berpikir bahwa semua orang memperhatikan Puan. Fenomena ini telah dikenal dalam ilmu psikologi sejak tahun 2000, persisnya ketika Thomas Gilovich, Victoria Husted Medvec, dan Kenneth Savitsky meluncurkan studi dengan judul, " The Spotlight Effect in Social Judgment: An Egocentric Bias in Estimates of The Salience of One's Own Actions and Appearanc e". Seorang dosen psikologi di University of California , Berkeley, Ame...

Apakah Kamu Punya Cinderella Syndrom? Ini Tandanya!

  Illustrasi oleh Green Maggot Puan pasti tahu film Cinderella kan? Tentunya Puan udah nggak asing lagi sama kisah dongeng klasik ini. Selain di film, istilah Cinderella  juga dikenal di dunia nyata loh, yaitu sindrom Cinderella Complex. Yuk! Kita cari tahu lebih lanjut tentang Cinderella Complex  dan tanda-tandanya! Apa itu Cinderella Complex ? Cinderella Complex  pertama kali diperkenalkan oleh Colette Dowling, seorang terapus dalam bukunya " The Cinderella Complex: Women's Hidden Fear of Independence ". Cinderella Complex  adalah sikap dan rasa takut (tertekan) yang dialami perempuan, sehingga perempuan tidak berani memanfaatkan sepenuhnya kemampuan otak dan kreativitasnya (Dowling, 1995). Sindrom Cinderella Complex  tanpa sadar membuat perempuan ingin diurus oleh orang lain sehingga sangat ketergantungan dan nyaris tidak bisa hidup mandiri. Meskipun belum bisa dikategorikan sebagai gangguan secara psikologis, sindrom Cinderella Complex  ada kaitann...