Skip to main content

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

Mengenal FOMO dan JOMO: Insight Berharga dari Webinar Learning Space Puan Bisa Bersama Ambar Restika



[Jakarta, 16 Agustus 2024] - Learning Space 2024, Puan Bisa melakukan survei terkait bagaimana perempuan masa muda menghadapi masa quarter life crisis yang juga dibarengi dengan perasaan fear of missing out. Didapati sekitar lebih dari 57% perempuan muda merasakan fear of missing out yang memberikan dampak rasa tidak percaya diri dan mempertanyakan potensi diri sendiri.


Menjawab fenomena tersebut, Puan Bisa membuat webinar online yang bertujuan untuk memahami bagaimana suatu fenomena seperti FOMO itu memang harus kita terima dan dihindari bagi setiap individu, telah sukses pada Jumat 16 Agustus 2024. Acara ini mengundang Ambar Restika Suryandaru, S.Psi, M.Psi., Psikolog—seorang dosen dan pengajar (Universitas Borobudur Jakarta, 2017), serta psikolog online (Associate Psikolog Online Aplikasi Psikologi, 2020). Dengan tema "Understanding FOMO", acara ini dihadiri oleh lebih dari 40 peserta yang antusias untuk mengetahui pentingnya menghindari kebiasaan FOMO.


FOMO : Fear Of Missing Out

Ambar Restika Suryandaru, membuka materi dengan membahas apa itu FOMO. Ia mengatakan bahwa FOMO adalah perasaan akan takut ketinggalan sesuatu, yang dirasakan oleh seseorang sehingga menimbulkan rasa khawatir atau cemas pada saat melewatkan pengalaman, acara, atau aktivitas lain yang berada disekitarnya, seperti ketinggalan informasi/berita/kegiatan/viral/kasus bullying, dan hal lainnya. Ia menegaskan bahwa perasaan khawatir dan cemas tersebut ⁠dapat menjadikan individu tersebut merasakan yang namanya sebuah tekanan, baik dari dirinya sendiri maupun dari lingkungan sekitarnya.  


Social Media : Boomerang dari FOMO Untuk Diri Sendiri

Fomo biasanya terjadi karena adanya paparan dari media sosial ataupun cerita dari lingkungan sekitar sehingga menimbulkan rasa ketinggalan apabila tidak ikut berpartisipasi dalam suatu hal. Ambar Restika Suryandaru memberikan keterangan bahwasanya dampak dari FOMO itu sendiri dapat mempengaruhi banyak hal, seperti : 


1. Stress Kecemasan

FOMO menciptakan tekanan psikologis yang mengarah ke stress dan kecemasan, yang dimana rasa cemas tersebut dapat mengganggu keseimbangan emosional.


2. Tidak Fokus dan Tidak Produktif

Karena pikiran terbagi-bagi untuk mengikuti banyak hal dan kegiatan, FOMO dapat menjadikan individu tidak dapat fokus pada satu kegiatan sehingga sulit bagi individu tersebut untuk produktif dan sulit untuk membuat kualitas kerja mereka jadi tidak optimal.


3. Tidak Memiliki Hubungan Yang Dalam

Cukup dangkal dalam menjalin suatu hubungan, seringkali kurang dapat memberikan perhatian khusus terhadap sesuatu.


4. Gangguan Tidur

Pikiran terus terjebak dalam kekhawatiran, bilamana gangguan tidur tidak dapat diatasi, maka akan terjadi penurunan kinerja fisik dan juga mental.


JOMO : Joy Of Missing Out

Berbeda dengan FOMO, Ambar Restika Suryandaru menyebutkan bahwa terdapat istilah lain, yaitu Joy Of Missing Out atau JOMOn yang dimana ini adalah perasaan kebahagiaan atau kepuasan yang dirasakan ketika memilih untuk tidak terlibat dalam aktivitas sosial atau acara yang ramai. JOMO menekankan pada betapa pentingnya menikmati waktu sendiri, menjalani hidup dengan lebih mindful, dan merayakan pilihan untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar berarti bagi diri sendiri tanpa merasa tertekan oleh standar sosial.


Self Awareness : Langkah Mendapatkan Kebahagiaan dan Kualitas Diri Sendiri

“Patokannya itu bukan orang lain, tapi diri kita sendiri. Tiap individu punya kesempatan dan  kelebihan untuk maju, jadi fokus kepada diri kita sendiri aja. Tiap individu punya kelemahan dan kelebihan. Sehingga diri kita bisa memaksimalkan kelebihan kita untuk menutupi kekurangan/kelemahan kita” tegas Ambar. Dengan melakukan introspeksi diri serta menerima pendapat orang lain merupakan langkah yang dapat diambil untuk mendapatkan kebahagiaan dan kualitas diri sendiri.


Penutup : Fokus Terhadap Diri Sendiri

Ambar mengakhiri sesinya dengan menekankan bahwa betapa pentingnya untuk melawan rasa takut dan fokus terhadap diri sendiri untuk tidak mengikuti standar orang lain. “Semakin mengikuti orang lain jadi gampang insecure. Tiap individu punya kelebihan, Kenali lah diri sendiri dan manfaatkan kelebihan kita untuk menutupi kekurangan kita” tutup Ambar.


Dengan terselenggaranya Learning Space 2024 ini, diharapkan para peserta dapat mengambil inspirasi dan langkah konkret dalam mengikuti kegiatan atau trend yang ada, tetaplah menjadi diri sendiri dan jangan mengikuti standar orang lain, agar mendapatkan kebahagiaan dan kualitas diri sendiri.

Comments

Rubik Puan Popular

AI Bisa Bikin Video dari Prompt, Apa Kabar Karier Kita?

Image by:  perfectcorp.com     Puan, pernah lihat video buatan AI tapi tampilannya realistis banget? Belakangan ini, dunia maya diramaikan oleh video-video dari AI seperti Google Veo 3. Menariknya, video itu nggak diambil pakai kamera atau difilmkan oleh kru profesional, tapi cukup dengan satu hal: prompt. Cukup tulis prompt seperti: “Seorang perempuan duduk di taman kota sambil membaca buku, matahari sore bersinar hangat, suasana tenang dan syahdu.” Lalu… voilĂ  ! AI akan membuat video bergerak dengan visual yang sesuai, lengkap dengan pencahayaan, ekspresi wajah, bahkan suara dan atmosfer yang begitu nyata. Kita yang nonton bisa saja langsung percaya bahwa itu adalah cuplikan dari film atau iklan sungguhan.       Berangkat dari fenomena tersebut, muncul pertanyaan yang mungkin juga sempat terlintas di benak kita: "Kalau AI sudah bisa bikin konten seperti ini hanya dari prompt, apakah kita, manusia, masih dibutuhkan?" Ketika AI Makin Canggih, Apa yang Mas...

Perfectionism: High Standards or Hidden Insecurities?

Image by:  LinkedIn Pernah ga Puan rela menghabiskan waktu berjam-jam melakukan sesuatu atau merevisi pekerjaan berkali kali?  “Ulang deh, masih kurang bagus,” atau “Duh, ada yang miring dikit, ulang lagi aja deh biar lebih bagus.” Jadinya Puan butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu pekerjaan karena merasa kurang puas sama hasilnya yang kelihatan belum sempurna. Kayak, Puan selalu punya celah untuk notice kesalahan sekecil mungkin, padahal orang lain ga sadar ada yang salah. Kalau Puan merasa relate , bisa jadi Puan termasuk orang yang perfeksionis. Nah, Apa Sih Perfeksionis Itu? Perfeksionis sendiri merupakan orang orang yang menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadian mereka. Karena hal tersebut, orang orang yang perfeksionis biasanya punya ambisi yang tinggi, karena mereka menginginkan hal-hal yang mereka lakukan berakhir dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil mungkin.  Tunggu, coba jujur sebentar. Apa benar itu soal standar tinggi? Atau ...

MICAM DAN MIPEL: KEUNGGULAN ALAS KAKI DAN BARANG KULIT ITALIA TAMPIL DI INDONESIA

Jakarta, 29 Mei 2025 — MICAM Milano sebagai pameran alas kaki internasional dan MIPEL selaku pameran barang-barang kulit dan aksesoris mode internasional, berpartisipasi dalam inisiatif penting bersama di Jakarta untuk mempromosikan dua pameran dagang unggulan di pasar Indonesia dan Asia Tenggara.  Kedua pameran dagang tersebut akan menyajikan penawaran pameran dan tren industri mereka kepada publik Indonesia selama acara cuplik kilas (teaser) untuk memicu peluang bisnis baru di pasar Indonesia dengan potensi tinggi selama BTN Indonesia Fashion Week 2025. Acara dibuka Duta Besar Italia untuk Indonesia, H.E. Roberto Colamine, Komisaris Dagang Italia dari Italian Trade Agency, Dr. Paolo Pinto, dan Ketua Indonesia Fashion Week, Ibu Poppy Dharsono. Perwakilan dari Italia Dr. Matteo Scarparo memberikan presentasi tentang Micam dan Mipel kepada peserta forum pelaku industri dari retail, wholesale, ecommerce , serta manufakfur alas kaki, kulit, dan aksesoris. Selain itu, perwakilan dari ...

Indonesia Fashion Week 2025 Resmi Digelar Merayakan Keragaman Kultur Jakarta

Jakarta, 28 Mei 2025 — Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 sebagai pekan mode terbesar di Indonesia secara resmi digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, (28/5). IFW sebagai medium terbesar ekosistem fashion di Indonesia ingin memberikan platform kepada para pelaku pada sektor industri mode Tanah Air dengan mengajak ratusan desainer, pemilik brand , pemilik rumah mode, pengrajin karya mode dan kriya, hingga pelaku UMKM turut ambil peran merayakan keragaman kultur Jakarta dengan mengusung tema Ronakultura Jakarta. Ronakultura merupakan gabungan dari kata Ronak (semarak) dan Kultura (budaya), sehingga bermakna menggambarkan semangat Jakarta sebagai kota dinamis, terus bergerak, dan penuh warna sebagai tempat budaya tradisional serta gaya hidup kontemporer saling bersilangan membentuk otentisitas khas Jakarta. Digelar selama sepekan penuh, mulai Rabu, 28 Mei - Minggu, 1 Juni 2025, BTN Indonesia Fashion Week 2025 menampilkan lebih dari 200 desainer dan 200 tenant...

Jelang Gelaran Pameran Mode Pitti Uomo, CEO Pitti Immagine Hadir di Indonesia Fashion Week Membuka Peluang Kolaborasi

Jakarta, 30 Mei 2025 — Pitti Immagine Uomo, salah satu pameran mode pria paling berpengaruh di dunia, kembali hadir untuk edisi ke-108 di Fortezza da Basso, Firenze, Italia, pada tanggal 17–20 Juni 2025. Jelang gelaran tersebut, CEO Pitti Immagine, Raffaello Napoleone mengunjungi Indonesia untuk hadir di tengah pelaksanaan BTN Indonesia Fashion Week 2025.  Saat hadir di Forum talkshow Intoducing Pitti Immagine to The Indonesian Market, Creative Stage, (30/5), Raffaello Napoleone menegaskan pentingnya menjalin relasi lebih erat dengan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.  “ Kami melihat potensi luar biasa dari pasar Asia, terutama Indonesia, baik dari sisi kreator maupun konsumen fashion. Pitti ingin menjadi jembatan antara inovasi Eropa dan energi kreatif Asia ,” ujar Napoleone. Acara tersebut diharapkan menjadi titik temu strategis antara pelaku industri fashion di Indonesia dan platform global Pitti Uomo, serta membuka ruang kolaborasi dalam skala lebih luas. Me...